Monitorpapua.com, Sorong – Ratusan Aparatur Sipil Negara ( ASN) Kabupaten Tambrauw terlantar di Pelabuhan laut Kota Sorong. Betapa tidak, kapal KM Sunlia yang sering mengangkut ratusan penumpang baik ASN maupun rakyat di Kabupaten Tambrauw tiba-tiba berhenti berlayar. Situasi ini membuat para penumpang menuju Tambrauw harus melintasi jalur darat atau udara. Namun harus menambah uang transportasi darat atau pun udara yang cukup mahal.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Tambrauw melalui Dinas Perhubungan telah melayangkan surat permohonan kepada Syabandar Sorong untuk perintahkan KM Sunlia stop berlayar menuju Kabupaten Tambrauw. Alasan mendasar, kapal tersebut sudah tidak layak beroperasi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Thomas Gewab kepada media ini melalui telpon seluler.
Dikatakan setelah Syabandar Sorong perintahkan kepada KM Sunlia untuk stop beroperasi ke Kabupaten Tambrauw maka timbul persoalan terkait mobilisasi penumpang ke Tambrauw.
“Kita sebagai pemerintah perwakilan pemakai sudah mengurus pengganti kapal melalui koordinasi dengan pemilik kapal karena sesuai dengan perjanjian ketika kapal yang satu mengalami naik dok maka pemilik kapal menyediakan kapal,” akunya via telepon.
Ternyata, lanjutnya pada Jumat (23/3) lalu, belum ada kapal pengganti KM Sunlia rute Sorong-Sausapor (Tambrauw) atau sebaliknya sehingga pemerintah memutuskan untuk berlayarkan KM Sunlia dengan catatan segera mencari penggantinya.
Namun, pemilik kapal dari KM Sunlia belum menyediakan kapal pengganti hingga pada Minggu (25/3) sehingga para penumoang rute Sorong-Sausapor terpaksa menumpang dengan KM Kasuari rute Sorong-Manokwari.
Karena itu diharapkan kepala pemilik KM Sunlia agar segera menyediakan pengganti KM Sunlia sehingga aktivitas mobilisasi massa baik ASN maupun wisatawan atau rakyat Tambrauw tidak terkendala dan bisa mengikuti jalur laut. (Laurent R/Melvin Gurning)