Balai Pelatihan Teknik Industri dan Migas Bintuni Bertaraf Internasional

1049
- Iklan Berita 1 -

Monitorpapua.com, Teluk Bintuni – Balai Pelatihan Teknik Industri dan Miggas Kabupaten Teluk Bintuni telah bertaraf internasional sehingga semua proses kerja otomatis mengikuti standar Internasional.

Ini merupakan visi dan misi Bupati Bintuni meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) mengingat Bintuni kaya Sumber Daya Alamnya (SDA)

Hal ini dikatakan CEO Petrotekno Indonesia, Sarwono Satrio kepada media saat melakukan kunjungan SKK Migas di Bintuni kemarin.

Dikatakan sebagai perusahaan penyedia training bertaraf internasional, pihaknya menyambut baik dibukanya training. “Perusahaan kami merupakan yang terbesar di Indonesia dalam melakukan training dan bersertifikat Internasional,” kata Sarwono Satrio.

Menurut Sarwono Satrio, Progresnya cepat. Saat ini sudah mencapai tahap 50% tinggal finisingnya berupa pengiriman equipment training. April sudah lengkap mencapai 100% sehingga bisa mulai dilakukan proses training untuk mendukung proyek-proyek strategis di Bintuni karena didukung tenaga handal dari Teluk Bintuni pada Agustus atau September 2018.

“Program training berlangsung selama 3 sampai 4 bulan. Training tahap pertama mencakup tenaga konstruksi seperti, pengelasan, skapholding dan sebagainya. “Kita ketahui BP Tangguh tren 3 sedang membangun, sehingga alangkah baiknya mengambil sumber daya manusia dari sini (Petrotekno Bintuni) makanya kita akan siapkan sebanyak banyaknya,” jelasnya.

Ditambahkan, keperluan di tren 3 sekitar 5000-an, maka yang kami siapkan sekitar 1000 sampai 2000 tenaga SDM yang handal. Setiap 3 sampai 4 bulan kita lakukan rekrutmen 100 orang terus menerus untuk dilakukan training di sini. ke depanya juga bukan saja training konstruksi tapi juga administrasi dan keuangan.

Materi yang diajarkan sesuai dengan jurusan, misalnya kita ciptakan tenaga pengelasan.  didukung dengan sertifikat Internasional. Sedangkan materi umum, HSE, Sefty, Bahasa Inggris dan Matematika.

Menurut Sarwono Satrio, tenaga yang diterima adalah, maksimal usia produktif kerja antara 15 sampai 35. “Syarat utamanya simpel saja, yang terpenting bisa membaca dan menulis. Makanya lulusan SD bisa ikut karena kita tidak mau menutup kesempatan bagi yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP atau SMA.

Oleh sebab itu, terangnya, peserta yang mengikuti training sudah disiapkan semua fasiltasnya, baik itu makan, tempat tidur. Selesai training, Perusahaan Migas atau non Migas langsung merekrut untuk bekerja.  pemerintah daerah,kami hanya melakukan training dan menyiapkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Internasional. Jadi, nantinya ada dua sertifikat, yakni Nasional dan Internasional,”kata Sarwono Satrio.

Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT kepada pers menuturkan, tugas Pemerintah Daerah menyiapkan gedung. Karena itu adalah asset Pemda. Sedangkan Petrotekno yang menyiapkan peralatan dan melatih anak-anak Teluk Bintuni yang siap pakai. Kalau dari sisi finansial, tidak ada uang yang masuk dari kehadiran tempat pelatihan ini, tapi dari sisi tenaga siap pakai nanti di LNG Tangguh.

“Target kita adalah, dengan hadirnya train 3 dan Genting Oil, kita harus siap Sumber Daya Manusia yang handal. Jadi kita harus tentukan target. Tentu tidak semua kita kejar dalam waktu yang singkat,” terang Bupati Teluk Bintuni. (Laurent R/Stevi Fun)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini