SORONG, Monitorpapua.com – Mens sana in corpore sano, adalah sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang artinya adalah dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Mens sana in corpore sano sebuah pepatah klasik dalam bahasa Latin yang tak lazim bagi dunia kesehatan dan pendidikan. Menarik jika dihayati dengan baik. Ternyata bukan sebuah slogan klasik saja melainkan mendapat tempat di hati anak-anak sekolah Taman Kanak Santa Agnes Kota Sorong.
Sekolah milik Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Keuskupan Manokwari Sorong ini melatih anak didiknya untuk berolahraga, meningkatkan minat membaca dan meningkatkan senibudaya dalam praktek sekolah.
Pagi tadi, Sabtu (6/4) pukul 08.00 Wit, semua anak keluar dari lingkungan sekolahnya. Mereka berjalan santai mengitari wilayah sekitar sekolah TK Santa Agnes. Jika dihitung bisa mencapai 3 kilometer.
Ratusan anak-anak ini berjalan santai dengan semangat tanpa didampingi orangtua. Mereka hanya mengikuti tuntunan Guru-guru dan Kepala Sekolah. Sesekali mereka bernyanyi dan bergurauw sepanjang jalan.
Tujuan dari kegiatan jalan santai agar Tim Guru dapat melihat perkembangan kesehatan anak dan kegembiraan anak bersama teman – temannya yang lain. Selain itu, anak dilatih untuk berjalan menyebrangi zebracross, melihat teman dan sekelilingnya, kata Ria, Guru Kelas B1.
Usai melakukan jalan santai sekitar satu jam, anak-anak TK Santa Agnes kembali di Sekolah untuk beristirahat sejenak dilanjutkan belajar mengenal Perpustakaan sekolah. Buku-buku disajikan Guru agar anak bebas memilih buku sesuai pilihannya. Mereka dilatih melihat buku bacaan anak. Mereka memilih buku sesuka hati.
Sebagian besar dari anak-anak TK Santa Agnes sudah bisa membaca, menulis dan berhitung sehingga memudahkan anak memilih buku bacaan, ujar Tri Guru kelas B2.
Sekolah ini memiliki satu ruang perpustakaan yang tak kalah menarik menyiapkan beragam buku bacaan anak.
Juga, Lembaga pendidikan sekolah taman Kanak-Kanak Santa Agnes Kota Sorong menyiapkan beberapa kegiatan ekstra seperti jalan santai, mengunjungi perpustakaan, bermain musik drumband dan belajar bahasa Inggris.
Ini semua diajarkan Guru sejak anak usia dini. Inilah umur emas anak untuk belajar mengenal, belajar membaca, belajar menulis, belajar berhitung, belajar berdoa, belajar mengenal sesama lebih cepat atau disebut golden age children yakni umur emas anak-anak, terang Kepala Sekolah Sr. Yustin, CB. (Siska G)