TAMBRAUW, Monitor Papua.com – Para pencari kerja (pencaker) Kabupaten Tambrauw khususnya Orang Asli Papua (OAP) melakukan pemalangan terhadap Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tambrauw, Senin (11/3).
Pemalangan ini didasari ketidakpuasan para pencaker terhadap sikap BKD yang menempelkan penerimaan CPNS di papan pengumuman tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Melvin Wasabiti, salah satu pencaker mengaku prihatin dan penuh tanya soal tindakan BKD atas penempelan penerimaan CPNS di Kabupaten Tambrauw tanpa penjelasan soal pengumuman tersebut.
Selain itu, sebutnya jumlah kuota penerimaan CPNS tahun 2019 sebanyak 300 kuota merupakan angka yang tidak relevan karena kuota tersebut tidak menjawab seluruh kebutuhan para pencaker di Kabupaten Tambrauw khususnya OAP.
“Seharusnya mereka memberitahukan terlebih dahulu pengumuman tersebut. Kalau begini membingungkan apakah ujiannya online atau offline. Selain itu kuota yang sudah ditetapkan sangat tidak relevan karena tidak menjawab kebutuhan para pencaker,” jelasnya di depan Kantor BKD usai melakukan pemalangan kemarin.
Menurutnya, kebetulan Kabupaten Tambrauw sudah tidak melaksanakan penerimaan sejak dua tahun sebelumnya. Seharusnya, lanjut Melvin menutup dua tahun tersebut pemerintah harus berusaha menambah kuota penerimaan menjadi 600 atau 700 sehingga bisa menjawab kebutuhan para pencaker di Kabupaten Tambrauw.
Dikatakannya berdasarkan kuota penerimaan tahun ini lebih dominan tenaga guru dan kesehatan. Padahal, lanjutnya banyak tenaga guru dan kesehatan yang tersebar di setiap wilayah tidak pernah menjalankan tugasnya secara baik.
Karena itu dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw agar kembali melihat kebutuhan para pencaker dengan penambahan kuota yang maksimal. (Laurent, Gerry)