KOTA JAYAPURA, Monitorpapua.com – Kapolresta Jayapura dan juga Kapolsek -distrik Jayapura Selatan diminta tidak berdiam diri, dengan adanya praktek perjudian yang marak terjadi di Pasar Hamadi kota Jayapura.
Sore tadi dalam pantauan langsung sejumlah wartawan media nasional (online) di pasar sentral itu, (05/12) sangat terlihat ramai meriah aktivitas 303 KUHP dan UU Nomor 7 Tahun 1974 tentang “Penertiban Perjudiannya.”
Ketika sengaja disodorkan pertanyaan kepada salah seorang yang disebut-sebut sebagai Bandar Rolex bernama Jack, pria paruh baya ini hanya terdiam membisu dan seakan tidak begitu menghiraukan pertanyaan wartawan.
Dihampiri juga salah seorang ibu yang berada di TKP, wanita non asli Papua yang tak sempat dimintai namanya ini mengatakan kalau bentuk praktek perjudian itu sudah setiap hari beroperasi.
Wanita dewasa ini juga menuturkan kalau barusan (sore tadi) terjadi insiden keributan antara sesama karyawan atau anak buahnya Jack, entah karena apa.
“Sudah lama pak rolex ini mereka main di sini. Tadi juga barusan ada ribut-ribut di sini antara anak buahnya pak Jack, tidak tahu karena apa?. Saya tidak tahu, tapi tadi memang ada ribut-ribut pak di sini.
Tempat kejadian perkara (TKP) ataupun lokasi praktek perjudian tersebut, terpantau dilakukan di bagian paling belakang pasar Hamadi. Dari beberapa informasi yang dihimpun, aktivitas haram ini masih berjalan mulus dan aman tanpa penertiban.
Ketua LSM Barisan Rakyat Peduli Nusantara (BARAPEN) provinsi Papua Edison Suebu, SH saat dikonfirmasi sore tadi (17:50 Wit) lewat ponsel, aktivis senior yang kerap bersuara menentang korupsi dan perjudian ini turut menyesali lemahnya penegakan hukum, di wilayah hukum Polsek Jayapura Selatan (Japsel) dan juga Polresta Jayapura, atas perjudian di pasar Hamadi.
“Saya sendiri juga sudah pernah memantau lokasi perjudian di pasar Hamadi. Sudah pernah saya bersuara pula di media, tapi kalau betul masih tetap beroperasi sampai sekarang, wah berarti patut dipertanyakan itu.
Ada apa dengan keseriusan penegakan hukum pihak Polsek Japsel dan Polresta Jayapura sendiri?. Mereka tidak boleh lengah dan juga lemah dengan kondisi ini. Jangan sampai nanti ada kecurigaan yang negatif lagi sama proses pembiaran ini, terhadap institusi penegak hukum kita di kota Jayapura.
Itu jelas penyakit masyarakat yang harus diobati!. Dengan cara apa mengobatinya?, ya dengan satu cara sesuai regulasi undang-undang, yaitu membubarkan dan sekaligus menangkap serta memenjarakan oknum Bandar Togelnya.
Sekali lagi harus tangkap Bandar Rolexnya Jack itu, supaya ada efek jera buat mereka yang keras kepala dan kepala batu selalu mau menipu dan memanjakan masyarakat dengan tradisi ilegal dan haram itu.
Terakhir dari saya, sebagai pimpinan LSM resmi di Kesbangpol provinsi Papua yang sejak 2014 sampai sekarang masih tetap eksis bersuara, saya serukan kepada Bapak Kapolresta dan Kapolsek Jayapura Selatan, tolonglah tidak berdiam diri.
Kami harapkan segera diambil tindakan setegas-tegasnya, tangkap oknum Bandar Togelnya bernama Jack dan bubarkan penyakit masyarakat di pasar Hamadi
Apalagi ini kan sudah menjelang hari raya Natalan dan akan menutup Tahun 2020, juga masih belum berakhirnya masa pandemi, jadi kami minta supaya semua pihak bisa merespon seruan kami ini.
Seruan ini juga saya sampaikan kepada Bapak Kapolda Papua, agar dapat menanggapi serius seruan kami, untuk bertindak mengeluarkan perintah bagi bawahannya di Polresta Jayapura.
Kami LSM sangat berharap agar mereka {Polresta, red} dapat mengambil tindakan tegas terhadap praktek-praktek perjudian jenis Rolex yang masih seperti terbiarkan dipelihara ini di kota Jayapura.” Tekan ketua LSM dengan suara tegas kepada wartawan. (Stevi fun/MP)