
SORONG, Monitorpapua.com. – Menghayati Toleransi Antarumat Beragama bagi pemeluk agama adalah sangat penting. Mengapa? Toleransi adalah istilah yang sangat bisa kita dengar dan hayati dalam hidup beragama. Berhadapan dengan multi agama di Indonesia, ungkapan ini sangat diperlukan karena mengajak semua orang untuk saling mengenal, memahami dan menerima serta menghargai antar-pemeluk agama. Meskipun demikian toleransi itu sangat penting. Orang semakin sadar ada hal-hal yang tidak dapat ditoleransi. Misalnya berkaitan dengan keyakinan-keyakinan iman yang menjadi dasar, tentu orang harus tetap teguh meyakini dan menghidupinya, meskipun hal itu jelas berbeda dengan agama lain. Jadi ada hal-hal yang dapat ditoleransi dan ada hal-hal yang sama sekali tidak dapat ditoleransi.
Hari ini Sabda Tuhan dengan sangat tegas berbicara mengenai pilihan untuk menerima ajaran Tuhan atau tidak. Orang yang menerima Kabar Gembira akan menerima berkat. Sedangkan mereka yang menolak akan mengalami celaka. Hal ini bukan berarti Sabda Tuhan itu tidak memberdayakan dan sangat menuntut, tetapi Sabda Tuhan sungguh merupakan jalan menuju keselamatan. Sabda Tuhan sungguh merupakan jalan menuju keselamatan. Sabda Tuhan adalah bukti belas kasih dari Tuhan Yesus Sang Guru Utama. Mereka yang menolaknya berarti dengan rela memilih kepada hal yang tidak menyelamatkan. Yesus berkata bahwa Khorazim dan Betsaida akan mengalami celaka karena mereka mendengar Sabda Tuhan dan melihat mujizat namun tidak bertobat. Artinya Khorazim dan Betzaida dengan tahu dan mau memilih jalan yang bukan kehendak Tuhan. Dengan demikian membawa diri mereka menuju pada kebinasaan.
Saudara terkasih, Tuhan senantiasa menghendaki hal-hal yang baik, terjadi pada setiap orang. Hal itu terjadi. Hal itu terjadi jika orang mendengarkan nasihat dari Tuhan melalui Kitab Suci. Mendengakan suara Tuhan melalui suara hatinya dan melaksanakan perintah-Nya melalui perbuatan sehari-hari. Kita boleh toleransi mengenal pilihan agama seseorang tetapi kita tidak bisa toleransi dengan kejahatan dan kekacauan dalam Masyarakat seperti mabuk-mabukan, perjudian, tipu-daya dan saling menjatuhkan. (Injil Lukas 10:13-16).

Saudara-Saudari terkasih, dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sadar, kita jatuh dalam kesombongan Rohani. Seringkali kita menganggap jika mempunyai jabatan yang bagus, posisi kita yang bagus, rejeki juga sangat bagus dan berkelimpahan, nilai akademik yang sangat bagus bahkan terlepas dari marabahaya yang mengancam, itu karena usaha kita sendiri. Akan tetapi apalah artinya usahamu itu jika Tuhan tidak menyertaimu. Ia yang membuatmu hebat di dunia ini. Ia juga telah membebaskanmu dari segala bahaya yang mengancammu setiap hari. Oleh karena itu, bersyukurlah kepada-Nya setiap hari dan rendahkanlah hatimu di hadapan-Nya dan muliakanlah Dia dalam karyamu. (Ren/*PH)