Pastor Izaak Bame : Oknum TNI bertugas di Maybrat Nurani Kemanusiaannya tidak berfungsi

214
Pastor Izaak Bame, Pr.
- Iklan Berita 1 -

SORONG, Monitorpapua.com – Pastor Izaak Bame, Pastor dari Keuskupan Manokwari Sorong, mengirim tulisan ke Redaksi ingin menyuarakan hati nurani rakyat. Pastor Pemerhati Rakyat Kecil tertindas mengatakan setelah mendapat data dan membaca berita terkait penangkapan terhadap berapa orang di Kampung Kokas Distrik Aifat Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Selasa, 28 September 2021 dan dari foto yang ditampilkan terkesan perlakuan oknum TNI terhadap orang yang tangkap seakan-akan bukan manusia.

Saya membaca laporan dan melihat foto yang ditampilkan terkesan bahwa apa yang lakukan oleh oknum TNI adalah berlebihan. Saya mendukung bahwa upaya hukum untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap empat anggota TNI di Pos Danramil Kisor, 2 September 2021, namun cara memperlakukannya sesuai Martabat manusia bukan diperlakukan seperti ‘binatang’.

“Saya yakin bahwa apa yang dilakukan oleh oknum TNI terhadap orang yang ditangkap bukan upaya hukum tapi menunjukkan sikap dendam pihak TNI kepada masyarakat Maybrat umumnya dan pelaku khususnya,” tegas Pastor asli Papua.

“Saya melihat apa yang dilakukan pihak TNI bukan menemukan siapa pelakunya tapi justru melahirkan sikap benci masyarakat terhadap TNI. Maka kepada Dandim Persiapan Kabupaten Maybrat, saya minta supaya berikan petunjuk yang benar kepada anggota jangan membiarkan anggota bertindak menurut maunya.

Saya yakin apa yang dilakukan TNI terhadap berapa orang yang ditangkap, 28 Septenber 2021, merupakan petunjuk Dandim. Pada hal, TNI yang secara hirarki tidak mungkin memperlakukan orang yang ditangkap secara tidak manusiawi bila cara itu tidak disetujui-dukung oleh atasan-Pimpinan TNI,” celetuk Pastor Bame.

“Saya mohon kepada pihak KOMNAS HAM supaya melakukan Investigasi lagi di Kabupaten Maybrat terkait kejadian yang baru saja terjadi, 28 September 2021. Saya yakin bahwa dengan cara yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut adalah tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab,” ucapnya lagi.

Bahkan kata Pastor Izaak, bahkan nurani kemanusiaan tidak berfungsi. Pihak TNI berpikir bahwa dengan cara kekejaman akan menyelesaikan konflik di tanah Papua secara bermartabat, pada hal cara kekejaman akan mewariskan kebencian Rakyat Papua kepada TNI.

Saya minta kepada Pangdam XVIII Kasuari Papua Barat supaya menarik seluruh TNI yang ditempatkan di Kabupaten Maybrat dan serahkan tanggung jawab kepada Polri dan Babinsa untuk mengatur keamanan termasuk mencari pelaku pembunuhan terhadap empat orang anggota POSDANRAMIL.

Saya juga yakin bahwa cara yang dilakukan oknum TNI tidak akan membawa rasa aman kepada Masyarakat sipil di Maybrat. Saya berharap kepada pihak TNI yang bertugas di Maybrat supaya mengembangkan Dialog dari pada dengan cara kekerasan.

Saya dan seluruh Rakyat Asli Papua yang mendiami tanah Papua yakin bahwa kehadiran TNI di Papua bukan membawa rasa aman bagi Rakyat Asli Papua tetapi membangkitkan kemarahan dan kebencian bagi TNI.

Sekali lagi saya mohon pihak TNI yang tugas di Maybrat jangan merasa bahwa TNI hebat saat ini karena apa yang oknum TNI dilakukan saat ini sebenarnya menunjukkan kegagalan.

Tulisan ini, saya berharap pihak TNI yang saat bertugas di Maybrat bisa melihat kembali cara menangani masalah secara bermartabat. Semoga tulisan bermanfaat bagi TNI yang manusia bukan binatang buas. (*)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini