SORONG, Monitorpapua.com – “Pancaran Biara Novisiat Ordo Santo Agustinus (OSA) berdirilah Stasi Santa Yosefa di atas Bukit Batu Karang Klagana”. Demikian ditulis Pastor Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman, RD. Izaak Bame dalam sebuah buku catatan tata perayaan pemberkatan Gereja baru. RD Izaak Bame mencatat profil singkat Stasi Santa Yosefa Klagana merupakan bagian dari Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Keuskupan Manokwari Sorong. Stasi ini terletak antara wilayah Pemerintahan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Stasi ini diperkirakan berdiri pada tahun 1980-an, oleh sekelompok umat diaspora dari Merauke di antaranya Bapak Yohanes Amkili dan rekan-rekannya. Selain umat diaspora Merauke, pada tahun 1990-an, di daerah Klagana beroperasi perusahaan kayu Intimpura Group.
Hadirnya perusahaan itu pun makin bertambah dan bervariasi asalnya dan mereka melakukan ibadah di daerah sekitar Klagana bersama umat diaspora asal Merauke. Seiring berjalannya waktu, perusahaan Intimpura group tutup dan sebagian karyawan beragama Katolik memilih menetap di Klagana.
Pelayanan ibadah terus dilayani dari Paroki, selain itu, ibadah dilakukan oleh umat Klagana. Dan pada tahun 2008-2009, Pimpinan Ordo Santo Agustinus (OSA) membeli sebagian tanah dari Bapak Yohanes Amkili dan membangun Biara Novisiat untuk calon Imam Ordo Santo Agustinus yang disiapkan sebelum ke Seminari Tinggi. Dengan hadirnya Biara OSA di Klagana, pelayanan ibadah terutama Misa hari Minggu dan hari raya dapat dilayani Pastor Paroki dengan lancer dan rutin.
Menurut RD Izaak Bame, Stasi ini sebelumnya masuk wiayah pelayanan Paroki SantoFransiskus Xaverius Makbusun Aimas. Kemudian pada tahun 2002 Stasi Santo Yohanes Pemandi Klasaman (Sekarang Paroki Santo Yohanes Pembaptis sekarang) diserahkan ke Paroki Santo Petrus Remu Sorong di saat yang sama, Stasi Santa Yosefa Klagana menjadi bagian pelayanan dari Paroki Santo Petrus Remu. Pada tahun 2008, Uskup menetapkan Stasi Santo Yohanes Pemandi-Pembaptis menjadi Paroki dengan wilayah pelayanan sampai stasi Santa Yosefa Klagana.
Selama belum ada gedung ibadah bagi umat stasi Santa Yosefa Klagana, umat melakukan ibadah bersama dnegan para novis OSA. Pada 26 Maret 2017 diadakan rapat bersama umat Stasi Santa Yosefa Klagana salah satu hasil keputusannya adalah perlu dibangun tempat ibadah-gereja yang terpisah dari Kapel Novis OSA. Maka terbentuklah Panitia dengan SK: 104/A.35/YPM/III.2017.IB yang tugas utamanya mengkoordinir pembangunan gereja, akhirnya di tahun 2018 diadakan peletakkan batu pertama dan pekerjaan berjalan sampai pada pemberkatan pada hari ini 27 Maret 2022.
Izaak menjelaskan Stasi Santa Yosefa mempunyai tiga Lingkungan yaitu Lingkungan Santo-Santa Pasutri Luiqi Maria, Santo Barnabas Rasul, Santo Maxmilianus Colbe dengan jumla umat 55 Kepala Keluarga dengan total 197 jiwa.
Aktifitas stasi yaitu ibadah lingkungan, Misa hari Minggu dan hari Raya serta ikut terlibat dalam kegiatan yang diadakan di Paroki. Dengan diberkatinya Gedung Gereja yang baru oleh Uskup Keuskupan Manokwari Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega dan diresmikan Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Johny Kamuru, S.H., M.H., kiranya memberi semangat baru bagi umat stasi ini dalam meningkatkan semangat hidup menggereja yang membawa efek dalam hidup bermasyarakat. Demikian sekilas profil Stasi Santa Yosefa Klagana Kabupaten Sorong (Laurent Reresi)