
SORONG, Monitorpapua.com – Pastor Izaak Bame dikejutkan kedatangan pihak keluarga besar Yanuawarius Sewa (YS) diantaranya inisial FF, bertempat di Gereja Katolik St.Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong Jumat (21/10) pukul 17.45 WIT.
“FF datang bertemu saya sebagai Pastor yang juga ikut bergabung dalam tim koalisi “Kemanusiaan Maybrat” sejak kejadian Kisor 2 September 2021, kejadian itu telah menyebabkan empat (4) orang anggota TNI tewas dan terjadi pengungsian warga masyarakat dari lima Distrik wilayah Kabupaten Maybrat,” terang Izaak Bame.
Menurut FF, setelah satu tahun satu bulan kejadian itu, aparat keamanan TNI-POLRI kembali melakukan penangkapan terhadap rakyat di Distrik Aifat Selatan kurang lebih 16 orang atau lebih, dimintai keterangan, kemudian dipulangkan namun sangat disayangkan, pihak “TNI-POLRI Polda Papua Barat menangkap Yanuarius Sewa dengan alasan yang bersangkutan sebagai DPO atas kejadian Kisor 2 September 2021.
“Kesaksian pihak keluarga, Yanuarius Sewa bukanlah pelaku yang sebenarnya. Keluarga membantah pernyataan Kapolda Papua Barat dengan dua alasan.
Pertama, Pada 2 September 2021, saat kejadian Kisor 2 September 2021, yang bersangkutan tidak ikut bersama ke TKP. Yang bersangkutan bersama keluarga berada di kampung halamannya yaitu Aisa Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat,” papar Pastor Izaak Bame.
Kedua, apabila Yanuarius Sewa terlibat maka yang bersangkutan pasti berada di tempat pertahanan TPN OPM wilayah Sorong raya entah apa pun keadaannya, tidak mungkin ia tinggal di kampung Kisor atau kampung sekitarnya. Dengan dua alasan tersebut maka pihak keluarga minta Kapolda Papua Barat melepaskan dan memulangkan YS tanpa syarat. Keluarga juga berharap pihak keamanan TNI-POLRI supaya berhenti menggunakan cara-cara yang tidak profsional untuk menangkap masyarakat.
Silahkan jalankan tugas sebagai keamanan negara tapi bukan untuk menangkap sembarang orang karena marga sama atau nama sama. Dari informasi yang saya terima, berapa orang yang sudah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum persidangan tidak satu pun, yang pelaku ini tunjukkan kepada publik bahwa Aparat Penegak Hukum kita sangat tidak Profesional. Pihak keluarga menyesal atas pernyatan Kapolda Papua Barat bahwa pihak Polda Papua Barat telah berhasil menangkap DPO atas nama Yanuarius Sewa, OSA pada hal yang bersangkutan bukan Pelaku.
Saya Pastor Izaak menitipkan pesan kepada pihak TNI-POLRI bila mau keadan Kabupaten Maybrat aman maka jangan gunakan cara balas dendam.
tapi sebaiknya lakukan pendekatan kemanusiaan. Saya dan banyak orang Maybrat menyesal atas kejadian Kisor namun kejadian itu sudah terjadi sekarang bagaimana supaya kejadian itu tidak terjadi lagi maka TNI-POLRI tunjukan sikap sebagai pengayom masyarakat. “Saat ini TNI-POLRI menangkap sejumlah orang termasuk Yanuarius Sewa bagi saya tidak menyelesaikan persoalan,” ujar Bame.
“Pertanyaan mendasar yang tidak pernah dijawab TNI-Polri kenapa TPN OPM itu ADA dan membunuh TNI-POLRI ?. Untuk itu saya atas nama pribadi dan Masyarakat asli Papua yang mendiami Provinsi Papua Barat minta kepada pihak TNI-POLRI ambil waktu koreksi diri, temukan jalan terbaik menjalankan tugas sebagai penegak hukum yang dihormati rakyat Papua,” tegasnya.
“Bila koreksi diri tidak dilakukan maka TNI-POLRI liat Rakyat Asli Papua itu musuh yang harus dibunuh atau dibasmi sebaliknya Rakyat Asli Papua melihat TNI-POLRI adalah ‘anjing galak’ yang sedang liar mencari binatang buruannya. Semoga tulisan bermanfaat bagi kita semua,” tulisnya dalam realis ini. (*/IB)