
SORONG, Monitorpapua.com – Ratusan Mahasiswa dan Pemuda Kota Sorong menggelar aksi demo di Kantor PT. PLN Cabang Sorong yang terletak di Jalan se Ahmad Yani pagi tadi, Jumat (5/7) pukul 09.00 Wit.
Ratusan mahasiswa dan Pemuda Kota Sorong itu adalah gabungan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas pemuda dan mahasiswa peduli Kota Sorong berunjuk rasa meminta pertanggung jawaban pihak PT.PLN yang melakukan pemadaman listrik se Kota Sorong tidak beraturan.
Mereka melakukan orasi dan mengeluhkan pelayanan pihak PLN cabang Sorong, dinilai kurang bertanggung jawab. Pasalnya, sering terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba bahkan tidak beraturan beberapa minggu ini . Akibatnya, sebagiaan barang elektronik milik warga Sorong mengalami kerusakan.
“Rakyat Kota Sorong membayar Listrik bukan gratis, Rakyat Kota Sorong mengalami kerugian akibat pemadaman listrik tidak beraturan,” celetuk Mahasiswa.
Mahasiswa dan Pemuda Sorong menuntut PT PLN Cababg Sorong agar transparan kepada publik juga melalui media untuk menjelaskan persoalan pemadaman yang sering terjadi di Kota Sorong. “Kami juga meminta pihak PT PLN Sorong untuk membuka posko pengaduan masyarakat. Terkait kerugian materiil sebagaimana diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang tenaga listrik yang berakibat fatal karena pemadaman listrik tidak beraturan. Kami menuntut kerugian,” tegas Koordinator Mahasiswa.
Tak lama, Staf PT.PLN Benediktus bertemu dengan pihak Mahasiswa dan Pemuda untuk membicarakan tuntutan mereka. Bahkan Benediktus menyampaikan secara resmi di hadapan publik pihak PT.PLN sudah memuat informasi pemadaman di media massa, dibantah wartawan yang melakukan liputan.
“Kami dari pihak media mengatakan bahwa PT. PLN tidak pernah menyampaikan berita tentang pemberitahuan di media massa terkait pemadaman listrik di Kota Sorong,” tegas Lexi Sitanala
“Staf, Benediktus memutuskan akan ada pertemuan antara pihak PLN dan mahasiswa pada Senin (8/7) juga wartawan diundang hadir,” paparnya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa ini, Staf unit Pembangkit Listrik, Benediktus mengatakan bahwa saat ini manager PT PLN Sorong sedang berada di luar kota. Jadi, asprasi tersebut segera disampaikan setelah Manager PT PLN Sorong berada di tempat.
“Perlu saya sampaikan, saat ini Manager kami sedang mengikuti kegiatan di Jayapura. Kami sebagai staff tidak bisa mengambll keputusan. Jadi, keputusan ada di tangan Pimpinan atau Maneger karena yang bisa mengambil keputusan adalah Manager kami. Asprasi yang sudah disampaikan oleh adik-adik mahasiswa akan kami sampaikan setelah beliau kembali dari Jayapura,”jelas Benediktus. (T.Girsang/Ren/IWO)