Risma Sinambela: “Hanya ini saja Pemberian Kami Ya Tuhan”

154
Ny. Risma Sinambela bersama kaum Ibu di Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong, Papua Barat
- Iklan Berita 1 -

SORONG, Monitorpapua.com – Komunitas Santa Theresia dari Kalkuta yang diketuai Ny. Risma Sinambela bersama kaum Ibu di Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong, Papua Barat mengadakan aksi sosial, mengunjungi kaum kecil dan papa dengan membagi kasih kepada mereka yang tak berdaya, tepat pada HUT RA. Kartini 21 April 2021.

Komunitas ini mengumpulkan bahan-bahan pokok makanan seperti beras, gula, susu, minyak goreng, terigu dan lainnya dari sumbangan ibu-ibu Paroki Santo Yohanes Pembaptis Kota Sorong. Bahan makanan itu diangkut dan dibagikannya kepada mereka yang berkekurangan di daerah Km 13-16 Kota Sorong. “Hanya ini saja pemberian kami Ya Tuhan,” ucapan doa Ibu-Ibu Kalkuta penuh sukacita.

“Pertama-tama kami belajar dari seorang Tokoh Gereja yakni Mother Theresia dari Kalkuta, pendiri Komunitas kami. Ia adalah seorang wanita tangguh dengan kesuciannya melayani Tuhan dalam diri orang-orang yang sengsara, orang-orang yang kecil, menderita dan tidak mendapat perhatian. Kami datangi dan membagi kasih Tuhan berupa sedikit bahan makanan dan perhatian kami,” ucap Ny. Risma Sinambela.

Kemudian, kami juga belajar dari Tokoh Nasionalis dan Pejuang Perempuan tangguh seperti Ibu Raden Adjeng Kartini, seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara.

Sosok RA Kartini menjadi tokoh emansipasi wanita yang dikenang sebagai pahlawan nasional Indonesia. Semangat dan sikap pantang menyerah dalam memperjuangkan kebangkitan wanita dalam pendidikan menorehkan sejarah baru di Indonesia.

“Kedua Tokoh ini menjadi Inspirasi kami komunitas Kalkuta. Masih banyak tokoh Perempuan lainnya yang menginspirasi kami untuk terus memberi tanpa pamrih,” papar Sinambela.

Lebih lanjut kata Risma Ketua Komunitas ini, Sosok Santa Theresia dari Kalkuta dan RA Kartini adalah dua tokoh emansipasi wanita yang dikenang. Semangat dan sikap pantang menyerah dalam memperjuangkan kebangkitan wanita dalam pendidikan menorehkan sejarah baru di Indonesia. Maka kami juga belajar dari dua tokoh itu bersama semua Ibu Paroki mengunjungi kaum papa, berdoa dan memberi semangat hidup, di era pandemi.covid 19.

Pastor Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman, P. Izaak Bame dan Dewan Pastoral Paroki mengapresiasi kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan Komunitas Santa Theresia dari Kalkuta.

Akhir kunjungan, Ny. Risma Sinambela membekali ibu-ibu dengan mendorong Komunitas Ibu-Ibu Paroki agar terus berjuang menghidupi Keluarga dan membantu orang lain serta belajar dari Santa Theresia dari Kalkuta dan RA Kartini, sembari mengutip inspirasi RA Kartini demikian

Pertama, Jangan biarkan kegelapan kembali datang, jangan biarkan kaum wanita kembali diperlakukan semena-mena. Kedua, Habis gelap terbitlah terang. Ketiga, Perempuan adalah pembawa peradaban.

Keempat, Terkadang kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu. Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam  yang membawa terang, “Habis Gelap Terbitlah Terang” RA. Kartini (Sartika Siska Gurning/MP)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini