Meningkatkan Profesionalitas Ketrampilan Berbahasa Mahasiswa Keguruan UNBN Sorong, Tantangan dan Harapan Pendidikan di Papua

46
Ketrampilan Berbahasa Mahasiswa UNBN Sorong, Tantangan dan Harapan Pendidikan di Papua
- Iklan Berita 1 -

SORONG, Monitorpapua.com.- Meningkatkan Ketrampilan Berbahasa Mahasiswa Keguruan UNBN Sorong adalah sebuah tantangan dan harapan Pendidikan di Papua. Inilah ketekunan perkuliahan Mahasiswa Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) Sorong Fakultas Keguruan, Progdi PGSD mengalami peningkatan pembelajaran Keterampilan berbahasa. Tujuan dari perkuliahan ini adalah untuk mendidik mahasiswa keguruan agar mampu menggunakan bahasa secara efektif dalam berbagai konteks komunikasi. Sejak awal perkuliahan hingga mencapai garis akhir perkulihan, mahasiswa PGSD Semester IV memperlihatkan kemampuan memahami, menyampaikan pendapat, dan menginterpretasikan informasi melalui berbagai cara, baik lisan maupun tulisan yang dibimbing Dosen Pengampu matakuliah Laurentius Reresi, S.S., M.M.

mahasiswa diarahkan untuk mendengar penuh perhatian, memahami makna yang terkandung dalam pesan lisan, dan merespons dengan tepat.
mahasiswa diarahkan untuk mendengar penuh perhatian, memahami makna yang terkandung dalam pesan lisan, dan merespons dengan tepat.

Menurut Dosen Pengampu sekaligus dosen Penyuluh, Mahasiswa Keguruan UNBN telah memiliki keterampilan berbahasa yang baik. Ini merupakan modal utama menjadi pendidik professional. Terkait ketrampilan berbahasa, Laurentius Reresi memberikan materi sesuai tuntutan akademik UNBN. “Untuk ketrampilan berbahasa di ruang pengajaran kampus, mahasiswa diminta mampu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, merupakan substansi penting berkomunikasi secara efektif dan membangun pemahaman yang mendalam dengan dosen dan mahasiswa,” terang Dosen Pengampu.

“Bahkan mahasiswa dilatih keterampilan berbicara, berbicara interaktif, dan berbicara ekspresif agar tampak kemampuan mereka mengekspresikan ide, gagasan, dan perasaan secara lisan dengan jelas, lancar, serta efektif. Tentu melibatkan kemampuan untuk memilih kata yang tepat, mengatur kalimat dengan baik, menggunakan intonasi dan nada suara yang sesuai, serta menggunakan bahasa tubuh yang efektif,” terang dosen pengampu mata kuliah.

 

Penguasaan keterampilan berbahasa tidak hanya dalam konteks akademik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus mampu menyimak yang baik membuat mahasiswa mampu menyerap informasi dari berbagai sumber
Penguasaan keterampilan berbahasa tidak hanya dalam konteks akademik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus mampu menyimak yang baik membuat mahasiswa mampu menyerap informasi dari berbagai sumber

Dalam pergaulan sehari-hari, mereka berbicara informal, dalam konteks santai dan akrab, seperti percakapan sehari-hari dengan teman di kampus, bersama orangtua di rumah atau pertemuan mereka di pasar. Namun saat perkulihaan mahasiswa terus dilatuh berbicara formal presentasi makalah, pidato, berpantun, bercerita atau berpuisi atau mengajar depan kelas. Mahasiswa ini dilatih berbicara di depan kelas, dalam diskusi kelompok, memberikan presentasi, melakukan wawancara, dan bercerita menggunakan kosakata yang tepat, menyesuaikan gaya bahasa dengan situasi dan audiens, serta memberikan presentasi yang menarik dan meyakinkan serta mudah dipahami mahasiswa semester IV.

“Untuk ketrampilan berbahasa di ruang pengajaran kampus, mahasiswa diminta mampu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis,
“Untuk ketrampilan berbahasa di ruang pengajaran kampus, mahasiswa diminta mampu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis,”

Penguasaan keterampilan berbahasa tidak hanya dalam konteks akademik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus mampu menyimak yang baik membuat mahasiswa mampu menyerap informasi dari berbagai sumber, baik dalam percakapan langsung maupun melalui media. Kemampuan berbicara yang baik meyakinkan mahasiswa untuk mengekspresikan ide dan gagasan dengan jelas dan meyakinkan, serta membangun hubungan interpersonal yang kuat. Kemampuan membaca yang baik membuka pintu bagi pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas, sementara kemampuan menulis yang baik memungkinkan mahasiswa untuk mengkomunikasikan pemikiran dan gagasan secara terstruktur dan efektif.

Saat pengajaran, mahasiswa diarahkan untuk mendengar penuh perhatian, memahami makna yang terkandung dalam pesan lisan, dan merespons dengan tepat. Ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi ide pokok, mengikuti alur argumen, membedakan fakta dari opini, dan menarik kesimpulan. (Kevin Reresi)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini