Gerakan People Power menurut Para Tokoh Agama di Supiori

125
- Iklan Berita 1 -

SUPIORI, Monitorpapua.com – Para tokoh agama Kabupaten Supiori Provinsi Papua berkomentar tentang people power menolak legitimasi pemilu 2019 kemarin.

Ketua FKUB Kabupaten  Supiori Esau Bab berpendapat bahwa tindakan atau gerakan people power merupakan kemunduran Demokrasi, cara seperti itu dulu sering dilakukan sekelompok masyarakat guna menekan pihak lawan mengikuti kehendaknya, namun setelah kami mengerti tentang aturan dan hukum yang berlaku di Negeri ini, yang telah menyiapkan wadah-wadah mediasi baik secara hukum maupun wadah yang disesuaikan dengan kearifan lokal (adat), kami sudah tidak melakukan pemaksaan kehendak seperti itu lagi,” tegas Ketua FKUB

“Saya sebagai Ketua FKUB berharap jangan diberikan contoh yang seperti itu lagi, mari kita jalani hidup ini sesuai dengan aturan yang ada beradab tertib dan bermartabat,” tuturnya.

Sementara pihak gereja yang diutarakan oleh Pendeta Yacob Merani STh., pemerintah dengan perangkatnya adalah Wakil Tuhan di bumi, bentuk aturan yang ada adalah representasi dari suara Tuhan, dalam hal pemilu 2019 ini sudah ada UU yang mengatur seluruh tahapannya dan sudah pula disiapkan perangkat mediasi bila terjadi sengketa atau pelanggaran, seperti ada KPU, Bawaslu , Gakkumdu sampai garda terakhir yaitu Mahkamah Konstitusi.

Jadi saya sebagai hamba Tuhan berharap pesta demokrasi ini berjalan dengan suka ria, aman, tertib dan bermartabat, sehingga tercipta kepemimpinan yang legitimate dan kuat,

Sebagai umat beriman, saya sebagai peribadi dan pemimpin umat sangat tidak setuju cara seperti itu masih ada di bumi ini,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh tokoh Muslim Supiori yang disampaikan oleh H Mahmudi Ketua paguyuban Jawa (IKJS) di Supiori. Menurutnya, people power adalah gerakan yang inkonstitusional karena memaksakan kehendak tanpa mengindahkan aturan yang ada.

Sebagai ketua IKJS saya mengecam gerakan model seperti itu karena sudah dipastikan akan ada benturan dan jatuh korban sia sia. Hal tersebut juga akan sedikit banyak berdampak pada kehidupan paguyuban di sini.

Kerukunan persaudaraan yang kami bangun bersama dengan baik ini, kami tidak ingin terganggu dengan adanya people power yang akan terjadi, tegasnya. (Arifin P/Ren/IWO)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini