SORONG, Monitorpapua.com – Ketua Panitia Perayaan HUT Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Keuskupan Manokwari Sorong (KMS), Mien Tutuarima bersama pengurus dan anggota WKRI Sorong mengadakan anjangsana ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) binaan Teratai Kelurahan Kalasuat Klagana Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya pekan lalu.
Kunjungan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Keuskupan Manokwari Sorong dalam rangka menyambut HUT WKRI ke 31 Tahun.
Menurut Ketua Panitia, Mien Tutuarima, Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski posyandu sering identik dengan bayi dan balita.
Maka sebagai Wanita Katolik Indonesia perlu melihat lebih dekat sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kedatangan kami WKRI ke Posyandu untuk memberikan semangat kepada para petugas medis yang sedang melayani masyarakat.
“Kami membawa makanan bergizi dan bingkisan untuk anak-anak makanan bayi serta ibu menyusui,” kata Mien Tutuarima.
Ditambahkan Mien Tutuarima, posyandu sangat bermanfaat walaupun terbatas pelayananya. “Kehadiran kami WKRI juga untuk menjelaskan program posyandu kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur sehingga mereka paham dan melaksanakan program posyandu dengan baik,” terang Ketua Panitia.
Ketua DPC WKRI Paroki Santo Yohanes Pembaptis Kota Sorong, Sartika Siska Gurning menambahkan pihaknya melaksanakan program kerja DPD WKRI Sorong dengan pelbagai kegiatan seperti anjangsana ke Posyandu (pos pelayanan terpadu).
“Ini merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah terpencil,” ucap Siska Gurning.
Tujuan utama posyandu mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.
Data yang diperoleh media ini, Kegiatan utama posyandu tak hanya pemeriksaan, ibu hamil juga dapat melakukan konsultasi terkait persiapan persalinan dan pemberian ASI agar kondisi kehamilan tetap terjaga, ibu hamil juga bisa mendapatkan vaksin TT untuk mencegah penyakit tetanus yang masih umum terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia.
Dokter dan tim Medis yang memeriksakan pasien, mengatakan, setelah melahirkan, ibu juga bisa mendapatkan suplemen vitamin A, vitamin B, dan zat besi yang baik dikonsumsi selama masa menyusui, serta pemasangan alat kontrasepsi (KB) di posyandu.
Salah satu program utama posyandu adalah menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi sejak dini bila anak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA,” terangnya mengakhiri. (Siska Gurning, Ren)