
SORONG, Monitorpapua.com – Sejumlah Lembaga Pendidikan di Tanah Papua khususnya di Kota Sorong, meliburkan anak didiknya. Pasalnya, beredar informasi, hari ini Selasa 20 Agustus 2019, aksi demo massa besar-besaran terjadi di Kota Sorong. Mengantisipasi hal ini, sejumlah sekolah yang ditemui media mengiyakan sikap bijak untuk menyelamatkan anak didik mereka.
Data dan informasi yang dihimpun media monitorpapua.com sejumlah ruas jalan telah ditutup sementara dengan bekas-bekas ban mobil serta tumpukan kayu bakar.
“Ulah oknum tak bertanggung jawab di Kota Malang dan Surabaya, rakyat di Tanah Papua menderita. Anak-anak tidak sekolah,” celetuk orangtua siswa.
Papua yang dijuluki zona damai begejolak. Rakyat Papua keluar rumah hanya membakar ban-ban bekas. “Tidak ada perlawanan dari saudara-saudara kami dari suku lain karena kami semua bersaudara di Tanah Papua,” ungkap Moses.
“Kami di Papua hidup rukun dengan suku-suku lain. Kami menerima mereka sebagai saudara. Tidak mungkin kami mengusir mereka di Tanah Papua, Tanah yang diberkati Tuhan,” kata Tokoh Adat di Sorong.
Memasuki hari kedua, situasi Kota Sorong kondusif. Pihak aparat keamanan berjaga-jaga di sejumlah titik rawan untuk menjaga sarana dan prasarana negara.
Penduduk di Kota Sorong hanya berdiam diri di rumah. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat dimasukan dalam arena garasi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Ada juga yang melakukan aktifitas di beberapa pusat kota seperti pusat-pusat perbelanjaan pasar Remu dan pasar Boswesen.
Sedangkan sejumlah supermarket tutup karena hampir seantero Kota Sorong diblokade massa. Siswa-siswa libur hingga kondisi kota Sorong kembali normal dan kondusif (REN/GERRY/ IWO)