Rabu Abu, Umat Katolik Mendengar Surat Gembala 2020 di Paroki Santo Yohanes Pembaptis

333
Pastor dan Suster Menandai Umat dengan Abu
- Iklan Berita 1 -

SORONG KOTA, Monitorpapua.com – Pastor Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong, Pastor Izaak Bame, Pr memimpin Misa Kudus Rabu Abu, mengawali masa Prapaskah, pukul 18.00 Wit di Gereja Katolik yang terletak dekat hutan lindung itu dipenuhi ratusan umat untuk merayakan Misa penerimaan abu sebagai tanda pertobatan dan awal masa Prapaskah.

Tak ketinggalan, Komunitas Mahasiswa Katolik se Kota dan Kabupaten Sorong turut mengambil bagian dalam sponsor lagu-lagu liturgi Katolik. Kesempatan itu, Pastor Paroki, Izaak Bame mengajak Umat menghayati Masa Prapaskah 2020 dengan tindakan nyata mulai pada hari Rabu Abu, 26 Februari 2020.

Khotbah kali ini, Pastor Izaak membacakan Surat Kepausan tentang Masa Prapaskah dengan tema “Membangun Kehidupan Ekonomi yang Bermartabat”. Maka, lanjut Izaak Bame, selama masa prapaskah ini, sebagai orang beriman Katolik, demi hukum ilahi, kita melakukan pertobatan bersama secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amal kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang (bdk. KHK 1249).

Keuskupan Manokwari Sorong (KMS), kata Pastor Izaak, membuat pedoman Puasa dan Pantang agar segenap umat di Paroki Keuskupan Manokwari Sorong mengetahui dan mewujudkannya :

Koor Sponsor Komunitas Mahasiswa Katolik Kota-Kabupaten Sorong

Pertama, selama masa prapaskah wajib berpantang adalah yang telah berumur 14 tahun sedangkan peraturan puasa berlaku bagi semua yang berusia 18 tahun sampai 60 tahun (KHK 1252). Tentu saja mereka ini haruslah orang-orang sehat bukan yang sedang sakit atau tengaj menjalani diet lantatan alasan medis.

Kedua, Pantang berarti menolak mengkomsumsi sesuatu yang biasanya disukai atau digemari, misalnya lauk-pauk tertentu, bumbu makanan, rokok, minuman keras beralkohol. Baik secara pribadi bersama segenap anggota keluarga atau komunitas religius, orang dapat menentukan jenis pantang. Biaya belanja yang dihemat karena berpantang dan berpuasa hendaknya disisihkan sebagai derma atau kolekte khusus bagi sesama yang berkekurangan dan sungguh membutuhkan. Inilah maksudnya diadakan kolekte sebagai aksi kesetiakawanan dalam bentuk amplop Aksi Puasa Pembangunan ( APP)

Ketiga, Puasa berarti makan kenyang satu kali sehari seperti hanya pantang, hemat biaya belanja karena berpuasa dimaksud sebagai derma atau kolekte khusus. Dengan cara ini puasa pribadi memiliki dampak sosial. Artinya, puasa senantiasa punya makna demi sesuatu tujuan luhur bagi sesama bukan sekedar ikut aturan juga bukan karena ikut rame.

Keempat, Pantang dan Puasa Wajib adalah pada Rabu Abu 26 Februari 2020 dan Jumat Agung 10 April 2020 namun sesungguhnya segenap 40 hari masa Prapaskah atau masa puasa mesti dihayati sehari-hari pertobatan dengan berugahari.

Kelima, Khusus bagi para rekan Imam, agar dengan jelas dan tegas menyediakan dan menetapkan waktu khusus untuk menerima sakramen tobat secara pribadi. Dimohon agar umat menggunakan kesempatan pada masa puasa ini untuk mengaku dosa, tidak terkecuali para rekan imam, petugas pastoral dan kaum religius agar juga memberikan teladan mengaku dosa dalam Sakramen Tobat.

Keenam, Kegiatan dan doa pendalaman iman, sharing Kitab Suci juga kegiatan amal dan bhakti sosial serta derma/kolekte atau amplop APP hendaknya sungguh dilaksanakan sebagai tanda ikut terlibat dalam kebersamaan dan kesetiakawanan untuk saling membantu.

Mengenai kegiatan pengumpulan dana APP ditegaskan kembali agar diserahkan semuanya (seratus persen) ke Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) untuk pembagian yang telah ditentukan 70% untuk aneka permohonan bantuan KMS, 30% untuk solidaritas ke APP Nasional dan Dana Solidaritas Antar Keuskupan (DSAK) serta Karitas Indonesia (Karina) pada Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

“Mari kita menjadikan Puasa dan Pantang sebagai kesempatan istimewa hidup beriman dan berahklak, kesempatan membaharui diri dalam hidup bermasyarakat yang sungguh bermartabat,” ajak Pastor Izaak Bame, Pr. (REN/SISKA/IWO)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini