JAKARTA, Monitorpapua.com – RELAWAN Jokowi atau ReJO akan pasang badan jika ada pihak-pihak yang mengganggu pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin pada 20 Oktober mendatang, apalagi jika ada upaya melengserkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam aksi Mujahid 212 kemarin, salah satu orator Sugi Nur Raharja berbicara tentang pelengseran presiden Jokowi.
“Ingat saudaraku Presiden Jokowi terpilih secara konstitusi dan mendapatkan amanah mayoritas rakyat Indonesia dalam Pilpres lalu. Tidak ada dalilnya Jokowi dilengserkan,” kata Ketua RèJO Bidang Hubungan Antar Lembaga ini, saat dikontak wartawan Sabtu (28/9/2019) jelang malam.
Lebih lanjut Kyai Gufron, demikian biasa dipanggil, meminta kelompok itu agar membaca kembali dengan teliti Undang-undang Dasar 1945 dengan turunannya serta belajar ilmu ketatanegaraan.
“Jadi tidak hanya asal banyak bicara kalau tidak tahu substansi,” ujarnya.
RèJO dan jutaan pendukung presiden Jokowi di Indonesia pun menyatakan siap pasang badan jika ada pihak yang ingin merong-rong pemerintahan saat ini.
“Kita akan hadapi jika ada rong-rongan seperti itu. Kami siap menjadi garda terdepan untuk membela seluruh proses konstitusi yang telah menghasilkan Jokowi Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” tegasnya.
Bahkan, lanjut Kyai Ahmad Gufron, pihaknya bersama organ pendukung Jokowi lainnya akan bergerak bersama jutaan simpatisan untuk mengawal jalannya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Oktober nanti.
Selain jutaan orang di Jakarta yang akan mengawal pelantikan Presiden dan Wapres,
tambah Kyai Gufron, puluhan juta lainnya juga akan mengadakan berbagai kegiatan sebagai do’a syukur diseluruh tanah air.
“Kami akan ambil bagian saat pelantikan Presiden nanti. Meskipun pengamanan sepenuhnya tugas polisi dan TNI,” pungkas Kyai Gufron.
Diketahui, Sugi Nur berbicara tentang pelengseran Jokowi dari jabatannya saat berorasi di Aksi Mujahid 212. Namun ia tak menjelaskan alasan mengapa meminta Jokowi mundur.
“Pak Jokowi, mundur sekarang hina, mundur nanti tambah hina. Kalau Anda lanjutkan ini, wallahi, tambah terhina, negara ini tambah hina. Kalau mundur sekarang, saya yakin rakyat, umat, Indonesia ini, walau sesakit-sakitnya hati ini akan tetap akan memaafkan,” kata Sugi Nur Raharja saat berorasi pagi tadi di Patung Kuda, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9). (REN/WT/IWO)