

SORONG, Monitorpapua.com
Klagana-Maibo Intimpura Kabupaten Sorong putus total karena jalan penghubung tidak bisa dilewati penduduk karena jalur utama mengalami longsor. Banjir melanda Kabupaten Sorong mengakibatkan akses Jalan Klagana-Maibo Intimpura Kabupaten Sorong putus total. Penduduk setempat tak bisa melewati jalur utama berakibat anak-anak tidak bisa menuju sekolah.
Penduduk setempat berupaya mencari alternatif jalur lain, namun curah hujan sangat tinggi membuat sejumlah wilayah diterjang banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah distrik dan kampung di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, termasuk Jalan Klagana-Maibo Intimpura Kabupaten Sorong
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peristiwa itu mengakibatkan sejumlah jalan, rumah rusak berakibat warga mengalami kecemasan. Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Data yang diterima media ini, sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sorong mengalami kerusakan bahkan terjadi longsor yang berakibat putusnya jalan penghubung antara desa Klagana-Maibo Intimpura Kabupaten Sorong Papua Barat Daya.
Ketua Dewan Stasi Gereja Katolik Santa Yosefa Klagana Kabupaten Sorong, Mateus Jemadu melaporkan, jalan penghubung dari Kabupaten Sorong menuju kampung Klagana-Maibo Intimpura rusak berat karena tanah longsor. “Akses jalan menuju kampung Klagana rusak berat. Bahkan terjadi tanah longsor memutuskan jalan utama akibat dari curah hujan sangat tinggi,” terang Mateus.
Hal ini diperkuat pernyataan, Sekretaris Dewan Stasi Santa Yosefa, Agung Ventura kepada media ini. “Banjir dipicu hujan deras dan naiknya air laut pasang terjadi sejak Senin 26 Agustus.
“Sejumlah warga yang terdampak banjir memilih untuk tetap tinggal rumah mereka. Hampir seminggu jalan Klagana-Maibo Intimpura putus total. Kalau mau dating ke Stasi Santa Yosefa dan Maibo Intimpura mengikuti alur kelurahan Klasuat,” tuturnya.
Dia menambahkan, sebagian besar kampung klagana terdampak banjir terletak di wilayah genangan air. Sejumlah warga yang terdampak banjir memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka.
Data media ini dari BPBD, melaporkan hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur wilayah Sorong. Situasi ini menyebabkan sejumlah wilayah dengan topografi cekungan masih terdampak genangan air hingga setinggi 70 sentimeter.
Wilayah lain seperti Kota Sorong, aat ini Pemkot Sorong sedang melaksanakan pengerukan dan normalisasi saluran air, membersihkan sampah material sisa banjir dan longsor, serta pemotongan pohon-pohon yang ambruk akibat longsor. Adapun upaya penanganan darurat terkendala cuaca yang masih sering hujan.
BNPB pun mengimbau warga Kota Sorong untuk selalu waspada akan potensi risiko banjir dan longsor susulan. Prakiraan cuaca BMKG menunjukkan wilayah ini masih berpotensi turun hujan hingga beberapa hari ke depan.
“Jika turun hujan lebih dari satu jam maka warga yang bermukim di wilayah lereng tebing segera bergegas menuju ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi longsor susulan,” terang Mateus Jemadu. (ren)