Kontraktor Buka Mulut dan Bersuara

209
- Iklan Berita 1 -

KEEROM, Monitorpapua.com – Penyampaian Kepala Dinas PUPR untuk ke lapangan, pengusahanya pun pasti menghargai dan memberi keterangan sesuai pertanyaan yang diajukan wartawan. Buktinya ya seperti 2 paket kegiatan di mata jalan Arso 1, yang berhasil dihimpun keterangannya.

Kegiatan itu masing-masing Peningkatan jalan pada ruas jalan Sanggaria di Arso 1 dan di Yaturaharja Arso X yang dikerjakan PT. Lautan Timur Permai, seperti yang tertera pada papan informasi proyek mereka. Untuk kegiatan jalan di Arso 1 sesuai keterangan kontraktornya bernama Yunus, panjang ruas jalannya 858 Meter.

Untuk talud di mata jalan Arso 1, setelah diwawancarai kontraktornya yang katanya hanya menjalankan kuasa direksi bernama Rusli, pekerjaan tersebut sudah rampung semuanya. Nama perusahaannya CV. Ghabi Papua. “Jadi begitu mereka melihat bukti balasan wa bapak kadis PUPR, mereka memang hargai sekali,” Ujar Jeffry .

Alhasil dari konfirmasi live bersama site manejer bernama Yunus di samping camp proyek mereka dekat batas terakhir jalan berbeton rigid di Arso 1 (9/11), pengusaha muda yang sudah pernah merasakan pahit manisnya menangani pekerjaan proyek di Pegunungan Tengah Papua ini, dengan ramah dan bersahabat ia memberi keterangan kepada beberapa wartawan yang datang menemuinya.

“Saya di sini sebagai site manager untuk pekerjaan peningkatan ruas jalan Sanggaria Arso 1, Yaturahaja Arso X. Dan mayoritas pekerjaan di sini adalah Rigid, dengan mutu beton FC 30 MPA atau K-50.

Untuk strukturnya sendiri menggunakan Welded Wire Mesh, dengan Tie Bar dipakai Besi 16 Ulir dan Dowelnya Besi 16 Polos. Untuk lebar jalannya sendiri 5 Meter, dengan Tebal Betonnya sendiri 20 CM. Sedangkan besinya sendiri menggunakan Wire Mesh M6, atau wire mesh 6 Mili.

Total keseluruhannya, untuk lebar jalannya sendiri 5 meter dan panjangnya 858 meter. Kalau untuk Bahu Jalannya sendiri lebarnya 1 Meter sebelah kanan dan 1 Meter sebelah kiri, dengan menggunakan timbunan pilihan atau Timbunan Karang, tapi elevasinya sama dengan elevasi Badan Jalan.

Untuk kalender kerjanya sendiri 150 hari kalender. Mulainya sesuai tanggal terbitnya SPK kami, yaitu tangal 4 Agustus 2020, terhitung sampai dengan tanggal 3 Januari 2021. Pekerjaan ini saya kebut, mengingat ada keramaian Pilkada, Natalan dan juga Tahun Baru. Jalannya musti harus siap difungsikan.

Kondisi progres kami sendiri sudah capai 92 persen dan tersisa 8 persen saja, yaitu timbunan bahu jalan yang belum. Kalau badan jalannya selesai akan saya timbun bahu jalannya kanan-kiri. Lebarnya 1 meter, dan ketebalannya bervariasi sih. Kemarin saya ukur itu volumenya sekitar 500 lebih sesuai kontrak.” Terang Yunus.

Ditanyai kembali soal gangguan keamanan di lokasi kegiatan atau ada kendala di lapangan dengan pemilik hak ulayat, site manejer yang langsung akrab dengan awak media dan langsung menawarkan minum kopi, menjelaskan bahwa benar ada kendala yang dialami pihaknya.

“Kalau ditanya soal itu, menurut saya itu hal yang sudah familiar (lazim, red). Pasti kita akan hadapi hal seperti itu dalam setiap pelaksanaan proyek. Tapi sudah saya selesaikan. Kemarin memang sempat ada kendala. Karena negosiasi yang agak lama dari mereka si pemilik hak ulayat, dari bapak Ondo ini, mungkin tak sabar, jadi ada masalah. Tapi sudah kami bayar, meskipun beton kami yang ditabrak dan dirusak. Kejadiannya itu malam hari dan tak ada bukti-bukti, jadi saya tak mau berkomentar soal itu.

Akhirnya karena betonnya ada yang sudah kering, terpaksa kita cuter lagi dan cor ulang betonnya yang rusak dengan Sikagrout. Sikagrout yang 20 Kg saja yang 1 sak itu harganya sudah mencapai Rp.500 ribu.

Itu kendala pertama. Kendala keduanya, lalu lintas jalan itu kan tidak bisa ditutup, sedangkan betonnya itu kan menunggu umur. Nah akhirnya saya memakai metode, saya memakai sedikit zat adiktif untuk mempercepat pengikatan betonnya biar lebih cepat pengerasannya. (Stef Fun/Ren/ MP)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini