SORONG-KEPULAUAN DOOM, Monitorpapua.com.- Kepala Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat (Kanwil Kemenag), Hugo Rizal Wisnugroho melakukan kunjungan kerja sekaligus mengadakan pembinaan dan bimbingan kepada Penyuluh ASN Katolik untuk Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Katolik yang Kreatif Bersama Pokjaluh Agama Katolik Lintas Provinsi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat, mengambil tema ”Sa Sayang Ko, Ko Sayang Sa”. Melalui tema ini, mengajak seluruh peserta kelompok kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Katolik Lintas Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk bertemu dan mengalamii kehidupan bersama anak-anak Remaja Katolik di Pulau Mutiara Doom, Minggu 20 Juli 2025.

Kedatangan Pembimas Katolik mendapat sambutan meriah dari Pastor Paroki Santa Maria Bintang Laut Doom (Paroki SMBLD) Keuskupan Manokwari Sorong, RD Martin Homba Homba, bersama Kepala Seksi Bimas Katollk Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Ledy Yuliet Yudit Ohoilulin, S.Ag., dan Ketua Pokjaluh Agama Katolik Lintas Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya Sudjito serta seluruh Penyuluh ASN dan penyuluh Agama Katolik non PNS. Juga anak-anak sekami-Rekat menyambut gembira kedatangan Kepala Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat (Kanwil Kemenag), Hugo Rizal Wisnugroho, bersama staf Bimas Katolik Kementerian Agama Kanwil Papua Barat bertempat di Aula Pendopo “Deo Gratias” Paroki SMBLD.
Rombongan Penyuluh Lintas Provinsi menyeberangi lautan menumpangi speedboat dari pelabuhan halte Kota Sorong menuju Pulau Mutiara Doom, menikmati gelombang dan pemandangan laut yang sangat menakjubkan. Sekitar 10 menit perjalanan dari Kota Sorong menuju pelabuhan Doom dengan gelombang laut yang sangat dasyat, memberanikan para penyuluh terus berjuang menuju Doom. Setibanya di Pulau Doom, rombongan diajak berjalan kaki menapaki tanjakan menuju Paroki SMBLD. Canda-tawa ria menghiasai perjalanan mendaki bukit menuju Pendopo Paroki SMBLD.


Setelah menyantap hidangan makan siang, Pembimas Hugo Rizal bertatap muka bersama para penyuluh. Para penyuluh memperkenalkan diri membuka pertemuan bersama Pembimas. Kemudian Pembimas memberikan pembinaan moral dan spiritual sekaligus menyampaikan sasaran penyuluhan kepada kelompok kerja pernyuluh (pokjaluh) lintas provinsi.
“Saya meminta kepada semua penyuluh untuk peningkatkan pelayanan di Paroki-Paroki, di Lembaga Pemasyarakatan, di kalangan orang kecil, jompo dan sakit, mama-mama yang berjualan di pasar dan semua kelompok binaan. Terus memberikan kesadaran dan pemahaman pada masyarakat Katolik tentang iman dan ajaran Katolik, membangun komunitas Katolik yang kuat dan solid, mengembangkan kegiatan pastoral dan keagamaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Katolik, peningkatan pembinaan iman dan spiritualitas, pendidikan dan pelatihan untuk umat Katolik atau mereka yang mau belajar bersama Pokjaluh, terlibat aktif dalam pengembangan komunitas dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan adanya Pokjaluh Lintas Provinsi, diharapkan masyarakat Katolik di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya dapat lebih terbina dan berkembang dalam iman dan kehidupan keagamaan mereka,” tegas Pembimas.

“Mari kita melihat langsung kelompok-kelompok binaan serta perkembangan iman umat Katolik di Paroki-Paroki. Khususnya lagi Remaja Katolik (Rekat) di Paroki Santa Maria Bintang Laut Doom yang tidak memiliki Penyuluh namun mereka memiliki Pembina Rekat di bawah kepemimpinan Pastor Paroki,” ucap Hugo.
Hugo menambahkan, Pokjaluh juga perlu mendukung dan memfasilitasi kegiatan Paroki di wilayah tempat kerja masing-masing. Berkoordinasi dengan Pastor Paroki, pemerintah daerah dan lembaga lainnya serta mengevaluasi setiap kegiatan untuk memastikan tercapainya program kerja. Dengan demikian, Pokjaluh Lintas Provinsi mampu meningkatkan kompetensi Agama Katolik yang Kreatif, dicintai semua orang sebagaimana tema: ”Sa Sayang Ko, Ko Sayang Sa”.
Usai pembinaan, dilanjutkan Misa Kudus dipimpin Pastor Paroki, RD Martin Homba Homba didampingi Pastor Penyuluh Pastor Ardy dan Pastor Fabi. Dalam khotbahnya, Pastor Paroki mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pembimas bersama Staf Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat serta seluruh penyuluh agama Katolik di Paroki SMBLD. “Kehadiran saudara-saudari sangat memberi kekuatan baru, memberi makna tersendiri bagi Paroki Sta Maria Bintang Laut Doom,” ucap Pastor Homba Homba.

Pembimas juga mengapresiasi kemajuan kelompok binaan Remaja Katolik di Paroki SMBLD, Provinsi Papua Barat Daya, karena mengalami banyak kemajuan dari tahun-tahun sebelumnya. Betapa tidak, saat perayaan Ekaristi, sebanyak 35 anak Rekat mensponsori lagu-lagu misa, membuat Pembimas terharu dan meneteskan air mata. “ Saya sempat meneteskan air mata terharu mendengar suara pujian anak-anak kepada Tuhan dan melihat penampilan mereka tampil sangat bagus,” ucap Pembimas, Hugo Rizal Wisnugroho sewaktu menyampaikan sambutannya meminta teks lagu sebagai kenangan pertama di Pulau Doom.
Dalam kunjungan itu, Pembimas menyampaikan pesan-pesan moral kepada anak-anak SMBLD. Mari tanamkan dalam diri kalian semua saling membantu, sikap kasih, saling mengasihi sesama, menghormati sesama dan menghargai perbedaan, belajar mengampuni, sebagaimana Kristus mengampuni kita. Terus berbuat baik. Taat kepada perintah Allah dan hidup dalam semangat kasih. Berpegang teguh pada kebenaran berdasarkan Kitab Suci dan mengajarkannya kepada sesama. Berpikir, berkata, dan berbuat dalam kebaikan. Saling membantu dalam tim sebagaimana tim kerja ini. Hindari kejahatan, bacalah Kitab Suci, jangan hanya membuka handphone setiap waktu,” ajak Hugo mendapat tepuk tangan meriah dari 35 anak Rekat yang sudah memahami program Artificial Intelegence (AI)

Hugo dan Staf Kanwil Kemenag serta Pokjaluh menyaksikan langsung 35 anak Remaja Katolik di Paroki SMBLD mengalami perkembangan iman Katolik. Bahkan para penyuluh pun ikut mengamati, menyaksikan dan menilai langsung perkembangan dan kemajuan anak-anak di Paroki SMBLD yang tampil dalam lomba dan tarian..
Kedatangan Pembimas dan Staf Kemenag, mendapat sambutan meriah dari anak-anak Rekat Paroki. “Tentu ini tidak terlepas dari tugas pokok penyuluh agama Katolik baik ASN maupun Non-ASN yang terus melaksanakan bimbingan, penyuluhan, dan pengajaran agama Katolik. Walaupun Paroki SMBL belum memiliki Penyuluh ASN dan Non ASN,” ucap Hugo Rizal dalam sambutannya sekaligus menyaksikan beberapa contoh kegiatan yang dilakukan Tim Pembina dari Paroki Santa Maria Bintang Laut Doom bersama penyuluh agama Katolik Lintas Provinsi.
Acara bersama Pokjaluh Lintas Provinsi semakin hidup karena anak-anak Rekat melakukan kegiatan lomba dan tari dipandu para penyuluh. Hadiah lomba diberikan Pembimas untuk semua anak Paroki. Pembimas juga mengapresiasi anak-anak Rekat yang sangat pandai menjawab soal-soal agama Katolik membuat Pembimas, Hugo Rizal memberikan hadiah Kitab Suci dan benda-benda suci lainnya termasuk kepada kedua Ibu Pembina Rekat Paroki SMBLD.

“Terima kasih kepada para Pembina Rekat dan anak-anak calon pendamping Rekat serta 35 anak yang telah mengikuti lomba. Terus tingkatkan keimanan Katolik untuk ketahanan Gereja Katolik. Terus belajar Kerjasama tim dalam Rekat, terus melayani Tuhan dalam Gereja, dan terus memberitakan kabar gembira Tuhan kepada orang lain di sekitar anak-anak,” ajak Pembimas Katolik.
Kekompakkan anak-anak Rekat dalam kegiatan itu mendapat penilaian terbaik dari Pembimas untuk memastikan keseriusan anak bermain dan mendalami isi Kitab Suci disaksikan Pastor Paroki RD. Martin Homba Homba, juga Pastor Rekan Pastor Fabi dan Pastor Ardy.
Kesempatan itu, Pembimas Katolik mengucapkan terima kasih kepada para Pembina Sekami Rekat serta penyuluh agama Katolik Non PNS yang kadang datang ke Paroki ini. Teruslah memberikan pembinaan spiritual dan moral kepada anak-anak dan umat di Paroki ini. “Terima kasih para Pembina telah membantu Pastor Paroki melaksanakan kegiatan pendampingan dan pengajaran agama, Keterlibatan anak di Gereja bisa bermacam-macam bentuknya, antara lain menjadi misdisnar, ikut Sekami-Remaja, OMK dan pelayanan liturgi Gereja, pelayanan sosial kemasyarakatan. “Setiap kelompok kategorial memiliki ciri khas tersendiri, misalnya misdinar dengan pelayanan liturginya, Sekami-Rekat dengan pembinaan iman yang lebih luas,“terang Hugo.
Pembimas Hugo, mengajak Pembina untuk menolong anak-anak Rekat. “Kita harus bangga memiliki anak-anak Rekat. Kebanggaan sebagai Remaja Katolik karena mereka dipilih Tuhan untuk menjadi penolong bagi orang lain. Ini sesuai dengan motto Children Helping Children, melalui semangat 2D2K (Doa, Derma, Kurban, Kesaksian). Dengan menjalani motto dan semangat tersebut, mereka dapat menjadi Yesus-Yesus kecil di zaman ini. Mari menjadi Saksi-Saksi Kristus. Terus bersemangat dalam pelayanan dan menjadi berkat bagi orang lain. Pererat persahabatan dan kebersamaan, serta belajar untuk memahami dan melayani Tuhan dan sesama,” ucap Hugo Rizal.

Terpisah, Pembimas mengatakan Penyuluh harus menyadari adik-adik remaja Katolik adalah penerus gereja hari ini dan akan datang. Mereka sekarang dengan mudah mendapatkan informasi, cepat beradaptasi terhadap trend kekinian, sehingga mereka perlu mendapat pembinaan yang baik agar meningkatkan potensinya dalam berkarya bagi gereja. Namun Penyuluh juga harus menyadari potensi negative dan positif. Rekat harus dibimbing dengan pengetahuan agama Katolik agar mampu membedakan yang baik dan buruk, mendapat perlindungan terhadap hal-hal yang dapat merusak tubuh dan jiwa termasuk relasi dengan Tuhan, keluarga dan sesama.
Melalui program paroki, Pembina Rekat diajak mengingatkan para remaja tentang peran, tugas Gereja agar remaja Katolik terus memiliki kepercayaan diri yang baik, memiliki sifat santun, melayani Tuhan dan sesama.
Usai pertemuan dengan 35 anak Rekat Paroki, Pembimas, Staf Bimas Katolik bersama Pokjaluh Lintas Provinsi bergoyang ria, membagikan makanan untuk anak-anak Sekami-Rekat. Selanjutnya, Pembimas bersama Stafnya dan seluruh rombongan Pokjaluh berpamitan kembali ke Kota Sorong dengan menumpangi speedboat melintasi lautan. Sayonara. (Laurent R)











