
SORONG, Monitorpapua.com.- Pengurus Kelompok Kerja Penyuluh (Pokja) Lintas Agama tingkat Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2026 yang berkedudukan di Kota dan Kabupaten Sorong merapatkan barisan atau mengadakan evaluasi bersama. Tujuan kegiatan ini untuk membicarakan program kerja Pokja Lintas Agama di Provinsi Papua Barat Daya, bertempat di FKUB Kabupaten Sorong, Kamis 13 Februari 2025.
Rapat bersama dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sorong, Fentje Burdam. Rapat ini dipimpin Ketua Pokja Lintas Agama, Wutke S. Pangulimang, didampingi Wakil Ketua I Nengah Heri Susanto, Sekretaris Laurentius Reresi dan Bendahara Sri Lestari.

Hadir juga Kepala Bidang Deteksi Dini Konflik Berdimensi Agama Meiske A. Tinungki (Koordinator) diwakili anggotanya Purut Meidy Tuuk. Kepala Bidang Pemberdayaan Potensi Sosial Ekonomi Umat Berwawasan Moderasi Beragama Sri Sulastri (Koordinator) bersama anggotanya Sermia Liling, Rahel P. Ramba, Liberata Kandummas, Meliana Louis. Kepala Bidang Pemberdayaan Poteni Budaya dan Olahraga Umat Berwawasan Moderasi Beragama M. Adnan Firdaus (Koordinator) diwakili Ribka Sumajouw, dan Rani A. Tendean. Dan dibuka dengan Doa oleh Sermia Liling dan Ditutup dengan doa oleh Sri Lestari.
Dalam rapat bersama disepakati beberapa agenda kerja yang akan dikirim ke Ketua Umum Pokja Penyuluh Lintas Agama di Provinsi Papua Barat. Agenda rapat ini menjadi penting mengingat Kakanwil Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor, telah melantik atau mengukuhkan Kelompok Kerja (POKJA) Penyuluh Lintas Agama, Pengawas Lintas Agama dan Guru Lintas Agama serta Sosialisasi Moderasi Beragama di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, bertempat di Aula Asrama Haji Kota Sorong Papua Barat Daya, 31 Agustus 2024 tahun lalu, ternyata hingga kini Pokjaluh Lintas Agama belum melaksanakan program kerja dengan baik.
Luksen Jems Mayor mengingatkan semua yang dilantik agar bekerja lebih baik sesuai harapan Menteri Agama. “Pengukuhan ini merupakan amanah dan tanggung jawab besar. Saya berharap pengurus yang baru saja dilantik, dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya demi bangsa dan negara tercinta,” tegas Luksen Jems Mayor.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sorong Fendje Burdam berkesempatan memberikan semangat kepada semua pengurus kelompok kerja penyuluh lintas agama sekaligus memberikan petunjuk terkait penyusunan program kerja masing-masing Pokja agar dapat memastikan program dan kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran. “Yang harus diperhatikan kendala di lapangan dan selalu mengadakan koordinasi,”ajak Kepala Kantor.

“Mari kita mengabdi kepada bangsa dan Negara, tetap menjaga toleransi hidup beragama, mengedepankan moderasi beragama. Ingat, Papua Barat Daya adalah Rumah Kebhinnekaan yang terus dijaga semua umat beragama termasuk Pokja Lintas Agama. Toleransi merupakan kunci menjaga kerukunan antar umat beragama. Toleransi bukan hanya sekadar sikap saling menghormati, tetapi saling membantu bekerja sama menciptakan suasana damai dan harmonis. Maka perlu hidupkan Pokja Lintas Agama,” kata Fentje Burdam, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sorong.
“Program kerja yang disusun dapat diimplementasikan secara maksimal dan memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas keharmonisan kerukunan umat beragama di Provinsi Papua Barat Daya. “Saya minta kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Pokja ini, bekerja sama dengan baik, menyusun program kerja yang bermanfaat bagi kemajuan keharmonisan umat beragama di Papua Barat Daya,” ajak Fentje Burdam
“Moderasi beragama mengajarkan kita untuk menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Kita harus memahami agama adalah sarana untuk mencapai kedamaian dan kasih sayang, bukan alasan untuk melakukan kekerasan atau diskriminasi,” ucap Kakan Kemenag Kabupaten Sorong.

“Harus ingat nilai-nilai Moderasi Beragama dalam konteks keberagaman, maka kita terus melaksanakan program kerja lintas agama di Papua Barat Daya dengan baik. menjunjung keberagaman, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap semangat menjalankan tugas sebagai penyuluh lintas agama tingkat provinsi Papua Barat Daya,” ajak Kepala Kantor. (Laurent R)