MANOKWARI, Monitorpapua.com. – Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat sukses menggelar acara pembinaan Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Katolik dan Pemilihan Penyuluh Agama Katolik Teladan Kategori Non PNS Tahun 2024 Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Maka seluruh Penyuluh Agama Katolik diundang untuk mengikuti pembinaan dari Kepala Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Papua Barat melalui ruang zoom meeting, Senin, 18 November 2024.
Pembimas Katolik, Hugo Rizal W., membuka pertemuan bersama para penyuluh ASN dan Non ASN dengan doa pembuka. Kemudian mengajak seluruh penyuluh untuk memberikan apresiasi kepada para peserta lomba Pemilihan Penyuluh Agama Katolik Teladan Kategori Non PNS Tahun 2024. Kesempatan itu, Hugo Rizal W mengatakan penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh. Tujuannya agar terbangun proses perubahan ‘perilaku’ seseorang. Penyuluhan itu berasal dari kata ‘suluh’ berarti ‘obor’ atau ‘pelita’ atau yang memberi terang. Melalui para Penyuluh Agama Katolik, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap baik yang tumbuh dalam diri kelompok binaan.
Penyuluhan adalah perubahan perilaku masyarakat misalnya di Lembaga Pemasyarakatan, Pinggiran Kota, Pedesaan, Anak-anak terlantar dan jalanan, dan sebagainya agar mereka tahu dan mau, serta mampu melakukan perubahan sikap dan perilaku. Maka, Penyuluhan harus dilakukan terus-menerus, sekuat tenaga, dan memakan waktu lama sehingga melelahkan. Pada intinya, penyuluhan terus terjadi sehingga ada perubahan perilaku. Dan bukan hanya penyebarluasan informasi atau inovasi tetapi harus ada perubahan perilaku manusia.
Berdasarkan hasil lomba, Pembimas Hugo Rizal memberi bimbingan kepada para Penyuluh bahwa ada banyak metode penyuluhan seperti metode ceramah, metode diskusi kelompok, metode curah pendapat, metode bermain peran, metode demontrasi dipersiapkan dengan teliti menggunakan alat peraga.
Ada juga beberapa media penyuluhan yang bisa digunakan misalnya media cetak, seperti booklet, gambar leaflet. Media elektronik seperti televisi, radio, video, slide, dan film strip. Media papan (billboard) dipasang di tempat umum, diisi pesan atau informasi.
Media Penyuluhan seperti media cetak seperti buku, pamflet, brosur, leaflet, dan spanduk. Media elektronik: Radio, televisi, dan internet., Media audiovisual: Film, video, dan animasi. Media interpersonal: Penyuluhan langsung, demonstrasi, dan pelatihan.
Pembimas menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan acara ini. “Terimakasih kepada semua pihak telah mensukseskan acara ini. Pentingnya peran penyuluh agama dalam memberikan bimbingan spiritual dan sosial kepada umat, terutama di tengah kompleksitas masyarakat modern. Lebih dari itu, tugas penyuluh harus berpedoman pada lima nilai budaya kerja Kementerian Agama yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan,” ajaknya.
Hugo berpesan melalui kegiatan pembinaan ini, diharapkan para penyuluh agama Katolik semakin dibekali dengan kemampuan dan wawasan yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Salah satu sorotan utama dalam acara ini adalah pengumuman para pemenang Pemilihan Penyuluh Agama Katolik teladan non PNS. Para Penyuluh terbaik ini telah mendapat peninilaian berdasarkan dedikasi, prestasi, dan kontribusi dalam melaksanakan tugas penyuluhan. Prestasi yang diraih ini menjadi inspirasi bagi penyuluh lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Mari kita lihat tayangan vidio mereka yang sudah tersebar di youtube.
Hugo juga mengatakan penyuluh agama menghadapi berbagai tantangan menjalankan tugasnya. Namun, Kementerian Agama Kanwil Papua Barat berkomitmen terus mendukung dan memberikan pembinaan kepada para penyuluh supaya mampu mengatasi kesulitan dan tantangan dalam tugas dan pelayanan. “Kami berharap semangat pelayanan para Penyuluh semakin meningkat,” ucap Pembimas.
Acara penyuluh teladan diakhiri dengan harapan agar hasil dari kegiatan pembinaan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kementerian Agama Provinsi Papua Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang keagamaan
Dalam hal ini penyuluh agama Katolik berperan memberi bimbingan kepada masyarakat dalam menghadapi pelbagai persoalan agama maupun kemasyarakatan. Penyuluh agama Katolik harus menjadi tempat orang berkonsultasi dan memperoleh motivasi,”ucapnya.
Tentunya pelajaran agama terutama Agama Katolik, ajarannya tidak terlepas dari nilai-nilai universal yang ada seperti cinta kasih, jujur, bertanggung jawab, peduli, santun, mencintai kehidupan dan perdamaian dan menghargai satu sama lain.
Ketua panitia kegiatan dalam laporannya mengatakan Pemilihan Penyuluh Agama Katolik dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan khususnya bimbingan di bidang keagamaan.
“Saya berharap kegiatan yang dilaksanakan hari ini memberikan motivasi bagi para penyuluh agama katolik baik PNS maupun non PNS untuk meningkatkan kompetensi sebagai agen moderasi beragama, agen literasi keagamaan, dan agen perubahan sosial serta semakin professional dalam mengemban tugasnya sebagai penyuluh Agama Katolik,” kata Rasmauli Hutajulu.
Kepala Pembimas Kanwil Kemenag Papua Barat, Hugo Rizal W., menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan dengan resmi. Hugo juga memberikan apresiasi kepada panitia yang telah menyelenggrakan kegiatan tersebut.
“Penyuluh Agama Katolik diberikan hak dan tanggungjawab serta tugas dari Pejabat yang berwewenang untuk melakukan bimbingan atau penyuluhan agama. Penyuluh adalah perpanjangan tangan dari Menteri Agama khususnya Bimas Katolik untuk mewujudkan program prioritas Kementerian Agama kepada masyarakat,” ucap Pembimas.
“Penyuluh agama Katolik harus menjaga kualitas diri, berdedikasi baik, menguasai materi penyuluhan, menjadi teladan bagi orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, Melalui kegiatan ini, kita dapat menemukan sosok penyuluh agama Katolik teladan yang mampu menjadi agen moderasi beragama,” kata Pembimas Katolik.
Hasil juara langsung dibacakan Panitia Lomba setelah mendapat penilaian dari Juri terbaik. Peserta Penyuluh Agama Katolik Non PNS terbaik yang menjadi juara adalah Juara I : Nelli Pangaribuan dari Kabupaten Sorong Selatan; Juara II : Donatus Ndopo dari Kabupaten Sorong Selatan; Juara III; Herlinawati Kondoallo dari Kota Sorong dan Juara IV Klemensius Ell dari Kota Sorong. “Mereka telah bekerja keras sebagai penyuluh teladan, sangat kreatif dan inovatif, Proficiat,” ucap Pembimas menutup rangkaian lomba Penyuluh Teladan 2024. (Laurent R)