JAKARTA, Monitorpapua.com –
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyambut Paus Fransiskus dengan Upacara Kenegaraan. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, diterima Presiden RI, Presiden Joko Widodo dalam upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan, Jakarta Rabu,(4/9)
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, M Yusuf Permana, Paus Fransiskus terlebih dulu diterima di Istana Merdeka pada Rabu pagi. “Bapak Presiden menerima kunjungan kenegaraan Yang Mulia Paus Fransiskus di Istana Merdeka pukul 09.30 WIB,” ujar Yusuf
“Kunjungan diawali dengan upacara kenegaraan di halaman depan Istana Merdeka,” ungkapnya. Rabu (4/9/) hari ini.
Presiden Republik Indonesia menerima kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus di Istana Kepresidenan Jakarta (09.30 WIB) bersama rombongan kepausan.
Paus juga menggelar pertemuan dengan kalangan pemerintahan, masyarakat sipil, dan korps diplomatik (Pidato Bapa Suci) di Aula Istana Negara, Jakarta.
Agenda Paus lainnya adalah pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesus (SJ) di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta. Beliau juga akan menggelar pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris, dan katekis (Pidato Bapa Suci) Pertemuan dengan Scholas occurrentes di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta Grha Pemuda.
Setelah itu, Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan dengan para tokoh agama dan korps diplomatik di Istana Negara yang terletak berseberangan dengan Istana Merdeka.
Acara penerimaan Paus di Istana Kepresidenan dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Paus Fransiskus sudah berada di Indonesia sejak Selasa kemarin. Paus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa siang. Kunjungan Paus ke Tanah Air kali ini berlangsung selama empat hari, yakni sejak Selasa sampai Jumat (6/9/). Pada Kamis (5/9/), Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, diikuti sekitar 90.000 umat Katolik dari seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke (Ren/Soter/sumber)