Vikjend KMS RD. Izaak Bame ‘Melayani Bukan Untuk Dilayani’

46
- Iklan Berita 1 -

Pesan Paskah dari Vikaris Jenderal Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) yang baru, RD Izaak Bame “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat. 20:26-28)

SORONG, Monitorpapua.com – Demikian Pesan Paskah dari Vikaris Jenderal Keuskupan Manokwari Sorong, RD Izaak Bame kepada umat Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Sorong saat pembasuhan kaki para rasul pada perayaan Kamis Putih. Pesan ini memberi makna mendalam bagi setiap orang yang ingin menjadi pelayan sebagaimana Yesus Kristus telah memberi contoh dan teladan melayani umat manusia bahkan sampai wafat di Kayu Salib dan Bangkit dengan Mulia.

Hal ini juga dihayati Panitia Paskah tahun 2024 Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman yang akan mengakhiri tugasnya namun bukan mengakhiri pelayanannya kepada Tuhan dan sesame sebagaimana pesan Vikjend KMS, RD Izaak Bame. Inilah bentuk pembinaan berkelanjutan atau ‘On Going Formation’ untuk ‘Melayani dengan Rendah Hati” di Paroki Sto. Yohanes Pembaptis Keuskupan Manokwari Sorong.

Demikian disampaikan Vikjend KMS, Pastor Izaak Bame kepada seluruh umat Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Sorong. Bahkan kepada Ketua Panitia Paskah, Vitalis Yanyaan didampingi Sekretaris Alexander Yamlean, RD. Izaak Bame memberikan tugas untuk melayani bukan untuk dilayani. Demikian pesannya saat misa gabungan Komunitas Ibu-Ibu Paroki Sta. Teresa Kalkuta dan Komunitas Kaum Bapak Katolik Sato. Agustinus Paroki Sto. Yoh Pem.

Terbukti kepercayaan umat, Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Pastor Paroki kepada Panitia Paskah untuk menyiapkan perayaan Paskah Paroki Santo Yohanes Pembaptis selama masa Prapaskah hingga Hari Raya Paskah 2024 telaksana dengan penuh tanggung jawab. Terkait hal itu, Vitalis Yanyaan dan Alexander Yamlean memilih team work yakni, Koordinator Liturgi Meri Matande, Koordinator Tatalaksana Paulinus Bille, Koordinator Perlengkapan dan Kerja Bakti Mulyadi, Koordinator Konsumsi Elisabeth Manopo, Koordinator Dekoari Aleks Mitan dan Koordinator Keamanan Silvester Hae untuk bekerja sama membangun iman umat Paroki.

“Panitia Paskah bekerja bersama Team Work mendapat arahan dari Pastor dan Dewan Pastoral Paroki untuk perayaan Paroki agar perayaan-perayaan Prapaskah sampai Tri Hari Suci dapat berlangsung dengan lancar, sakral dan tertib. Ini terbukti, umat Katolik di Paroki Santo Yohanes Pembaptis mampu menghayati karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus melalui persiapan Panitia Paskah dengan baik dan penuh penghayatan,” ucap Vitalis Yanyaan dan Aleksander Yamlean.

“Terimakasih kepada seluruh umat Paroki Santo Yohanes Pembaptis yang telah bersedia berpartisipasi memberi dari kekurangan untuk perayaan Paskah berupa sumbangan material maupun spiritual. Dana sisa telah kami serahkan ke Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Paroki Sto. Yohanes Pembaptis,” ucap Vitalis saat menyerahkan uang kepada Bendahara Panitia Pembangunan Gereja.

Vikjen KMS, RD. Izaak Bame terus memberi pandangan dan pemahaman tentang apa itu Melayani (pelayanan). Izaak Bame dalam setiap khotbah menjelaskan menjadi pelayan di masa sekarang berbeda dengan menjadi pelayan di jaman Yesus. Pelayan di jaman sekarang sering membutuhkan upah, uang, hasil agar dapat melayani dengan baik. Pelayan di dalam Gereja adalah pembantu, membantu tugas-tugas Gereja, melayani dengan sepenuh hati tanpa pamrih dan dia bukan yang utama.

“Seorang pelayan harus bisa menempatkan diri di bawah dan menempatkan diri di atas. Siapa yang kita layani, yakni Tuhan. Tuhan mewujudkan diri dalam diri sesama (umat). Pelayan bukan pekerja tetapi melakukan pengabdian di tengah Paroki. Maka sebagai pelayan haruslah melayani dengan sungguh-sungguh tanpa bersungut-sungut. Pelayan melayani sesama bukan untuk diri sendiri tetapi orang lain dan untuk kemuliaan nama Tuhan maka pelayan haruslah memiliki semangat berkorban. Ini motivasi agar dapat menjalankan tugas dengan sepenuh hati,” pesan Vikjen KMS. (Laurent Reresi)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini