![](https://monitorpapua.com/wp-content/uploads/2024/08/lor3.jpg)
*(RD. Izaak Bame)
TAMBRAUW, Monitorpapua.com – Terima kasih kakak Gabriel Asem, SE, M.Si atas pengabdianmu kepada Masyarakat Tambrauw.
Sejak tahun 2008 Pemerintah Republik Indonesia memberikan sebuah jawaban atas penderitan Rakyat Asli Tambrauw dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru yang disebut Kabupaten Tambrauw.
Pada saat yang sama demi menjalankan roda Pemerintahan di daerah otonomi baru dilantiklah Drs Manase Paa, M.Si., yang menjalan roda pemerintahan Kabupaten Tambrauw selama 4 tahun maka tepatnya tahun 2011 atau 2012 diadakan pemilihan Pejabat Bupati definitif ( PILKADA) lewat prosedur yang ditentukan Pemerintah.
Masyarakat Tambrauw dalam ketidaksiapan dan juga jumlah SDM yang sangat minim akhirnya mencari siapa yang bisa masuk dalam bursa pencalonan ini.
Pada saat Masyarakat Tambrauw dalam kebimbangan mencari figur, Tuhan mengutus Gabriel Asem, SE., M.Si., tampil dengan lantang mengatakan saya siap.
Ceritanya sedikit mirip dengan panggilan nabi Yesaya. Ketika Tuhan mencari siapa yang bisa diutus menjadi nabi untuk bangsa Israel maka Yesaya jawab “inilah aku utuslah aku”. Akhirnya Yesaya tampil prima untuk mengantar Bangsa Israel kembali ke tanah asalnya dari tanah pembuangan.
Gabriel Asem, SE., M.Si., dengan langkah dan suara yang tegas-jelas mangatakan kepada seluruh Masyarakat bahwa ia siap masuk dalam bursa pencalonan Bupati periode 2011-2016, akhirnya berhasil dipilih oleh Masyarakat Tambrauw dengan suara bulat dan dilantik sebagai Bupati.
![](https://monitorpapua.com/wp-content/uploads/2022/06/pastor.jpg)
Periode pertama merupakan periode kerja berat pusat Pemerintahan sementara dilaksanakan di Distrik Sausapor sebagai Distrik tua dari Kabupaten Sorong. Setelah posisi Pemerintah sementara ada di Sausapor barulah mulai buka HUTAN RIMBA TAMBRAUW dengan membuka jalan dari Distrik Moraid menuju Fef dan dari Miyah menuju Fef.
Dalam waktu lima tahun Gabriel Assem berhasil membuka jalan sehingga Masyarakat Tambrauw boleh lega elus dada denngan SENYUM INDAH, mereka sudah terbuka bagi dunia lain yang selama ini berjalan kaki satu bulan barulah tiba di Sorong.
Masyarakat Tambrauw boleh pergi pulang (PP) ke Sorong atau Manokwari yang penting punya uang. Hal lain adalah membangun Tambrauw dengan membuka hutan membangun sarana prasana kantor Pemerintah.
Masyarakat memberikan lahan-tanah dengan konpensasi atau ganti yang cukup besar juga tapi beliau tetap menerima permintaan mereka. Tentunya pasti ada negoisasi harga mau pun waktu pembayaran dilakukan. Akhirnya Gabriel kader Partai Golongan Karya ini akhiri masa jabatan periode pertama dan masih punya kesempatan untuk mencalonkan diri.
Periode kedua 2017-2022, dilaksanakan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Dalam proses ini Gabriel Asem, SE, M.Si., kembali mencalonkan diri dan Masyarakat Tambrauw dengan suara bulat memilih Gabriel Asem, SE, M.Si, kembali sebagai Bupati Tambrauw, dengan kesempatan periode kedua ini semakin percaya diri memulai membangun ibu Kota Kabupaten Tambrauw dengan baik dan akhirnya memindahkan roda pemerintahan dari Sausapor ke Fef.
Tentunya dalam kerja sama dengan seluruh komponen terutama, WAKIL Bupati, SEKDA, DPRD demi dan untuk kemajuan serta kesejahteraan Masyarakat Tambrauw walaupun secara standar Nasional mungkin belum tercapai namun satu hal penting adalah mulai meletakan dasar pembangunan Tambrauw dan akan lanjutkan Pemerintah berikutnya.
Untuk itu atas nama Pribadi dan Masyarakat Tambrauw yang berdiam di gunung, lembah dan pantai menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan pelayanan saudara Gabriel Asem, SE, M.Si, kepada Masyarakat Tambrauw.
Bupati Karateker selamat melanjutkan apa yang telah dibuat oleh saudara Gabriel Asem, SE,M.Si, Sorong.
Terimalah salam dan berkat dari saya, Pastor Izaak Bame, Pr. (IB/Ren)