Arahan Jaksa Agung, Kejati Papua Barat Ambil Langkah Pencegahan
MANOKWARI, Monitorpapua.com – Merebaknya virus Corona atau Virus Disease 2019 (Covid 19) di Indonesia, jajaran Kejaksaan Tinggi Papua Barat pun mengambil langkah cepat untuk mencegah penularan virus tersebut dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Kepala Kejati Papua Barat Yusuf mengatakan sesuai arahan Jaksa Agung Burhanuddin dan Jaksa Agung Muda Pembinaan (Jambin) Bambang Sugeng Rukmono melalui Video Confrence kepada seluruh Kepala Kejati dan Kajari agar menjaga kesehatan diri dan keluarga supaya terhindar dari penyebaran Covid 19 dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta mengikuti etika kesehatan.
“Sesuai arahan Pak Jaksa Agung dan Pimpinan Kejagung, kami mengambil langkah cepat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,” ucap Yusuf kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).
Yusuf menjelaskan bahwa langkah pemberian vaksin influenza cukup baik untuk cegah tangkal penyakit menular tersebut, karennya pihaknya mengandeng Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat yang di pimpinan Otto Parorongan, SKM., M.Kes. dan tim dokter Nurmawati selaku Kabid P2P, serta dokter. Rishka, dr. Adinda Putri dan Marlof Taribaba.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan dan tidak ada yg terjangkit Covid-19,” ujarnya.
Mantan Direktur B pada Jamintel dan Kapus DTF Badiklat Kejaksaan ini pun menghimbau kepada jajarannya untuk selalu menjaga kebersihan, dan kesehatan agar tak menyebar ke orang disekitarnya, serta mengikuti instruksi pimpinan.
“kita tak tau kapan datangnya penyakit itu, apalagi virus yang tengah mewabah ini. Sedari mungkin jaga kesehatan minimal selalu cuci tangan dengan sabun,” imbuhnya sederhana.
Sebelunnya Jaksa Agung Burhanuddin, di Kejaksaan Agung Senin 16 Maret 2020, telah melakukan penyuntikan vaksin anti influensa yang dilaksanakan oleh Tim Dokter RSU Adhyaksa dan Poliklinik Kejaksaan Agung RI. Bersama jajarannya Dia meminta agar seluruh pegawai mengikuti langkah itu dengan harapan masing-masing pegawai mempunyai daya tangkal atau immunitas terhadap penularan virus corona yang sedang mewabah di Indonesia. (RED-MP/EDW/STEFI/IWO)