Bimbingan dan Konseling untuk Mahasiswa Menemukan Jati Diri

125
- Iklan Berita 1 -

SORONG, Monitorpapua.com – Salah satu program dalam tugas dan kegiatan Penyuluh Agama adalah memberikan Bimbingan dan Konseling keagamaan kepada kelompok binaan.

Hal ini dilaksanakan Penyuluh Agama Katolik, Laurentius Reresi sesuai Juknis kepada kelompok binaan mahasiswa di Kampus Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) Sorong dan juga kelompok binaan lainnya di Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong. Bimbingan dan Konseling Keagamaan membutuhkan kemampuan dan keahlian Penyuluh ahli Agama agar mampu mendampingi kelompok binaan dengan karakteristik yang berbeda.

Tentu, membutuhkan kesabaran untuk mendampingi kelompok binaan agar mereka benar-benar mampu menginternalisasikan nilai-nilai spiritualitas rohani dengan baik. Tentu, menjadi Pembimbing dan Konselor keagamaan bagi kelompok binaan harus bersedia meluangkan waktu dan tenaga agar kelompok binaan dapat menemukan jatidirinya.

Demikian dijelaskan Penyuluh Agama Katolik kepada Kelompok Binaan Mahasiswa, Kamis, 21 Maret 2024. Sebelum melakukan penyuluhan, tentu Penyuluh telah melakukan observasi awal agar kebutuhan kelompok binaan terhadap materi bimbingan dan konseling tepat sasaran sehingga mereka memiliki pengetahuan layanan keagamaan sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Hari ini, Penyuluh menfokuskan perhatian kepada kelompok binaan yang memiliki kekurangan termasuk tingkat pendidikan dan pemahaman terkait nilai-nilai universal yang mereka miliki. Maka, materi untuk membimbing mereka haruslah tepat sasaran. Penyuluh menyadari bahwa “Bimbingan dan Konseling” ini adalah serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan seorang ahli pada saat konseling dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh konseling atau kelompok binaan, dengan cara terus menerus dan sistematis memberikan pemahaman dan pengetahuan tanpa memandang umur. Tentu, bimbingan ini merupakan proses pemberian bantuan, arahan, masukan terhadap kelompok binaan ini agar memanfaatkan masa mudanya untuk tujuan yang baik dan benar.

Secara Etimologi istilah Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari bahasa Inggris guidance dan counseling. Kata “guidance” berasal dari kata kerja to guide berarti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu” Sesuai istilahnya, bimbingan diartikan sebagai bantuan dan tuntunan, namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan.

Hal ini perlu dipahami oleh Penyuluh Agama bahwa bimbingan di lingkungan kampus adalah suatu proses pendidikan terhadap mahasiswa atau kelompok binaan dalam upaya memberikan pemahaman, bantuan moral kepada mahasiswa atau kelompok binaan agar mampu mengenal jatidiri, Tuhan dan lingkungannya.

Selain itu, bimbingan juga sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada kelompok binaan yang dilakukan secara berkesinambungan, agar kelompok binaan ini dapat mengenal jati dirinya, karakter, kemampuan diri dan mampu memahami dirinya bersikap wajar, sesuai tuntutan keagamaan, juga peraturan kampus dan keadaan lingkungan sekitarnya termasuk keluarga dan masyarakat.

Penyuluh menyadari bahwa ‘Bimbingan’ sebagai suatu usaha melengkapi individu dengan pengetahuan baik keagamaan juga pengetahuan etika dan moral. Cara ini dapat memberikan bantuan kepada individu untuk memahami diri secara efisien dan efektif sebagai kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadi kelompok binaan. Pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan hidup, menetapkan tujuan hidup dengan tepat sehingga dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan tempat tinggalnya.

Bimbingan ini sangat penting untuk membantu kelompok binaan yang mengalami masalah internal. Tentu, sebagai Pembimbing harus mampu memberikan pelayanan yang baik, menyenangkan, menarik, dan professional dan dapat dipercaya menjadi teladan bagi kelompok binaan. (Penyuluh Bimas Katolik: Laurentius Reresi)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini