- Iklan Berita 1 -
Monitorpapua.com, Jakarta – Pendukung Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai mengkritisi pembantunya yang dinilai tidak sejalan dengan program Nawacita yang selama ini menjadi andalan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebagai loyalis Jokowi yang kritis melihat permasalahan kedaulatan pangan ada pada eksekutor yang kurang tepat. Saat ini, masih banyak pembantu Presiden bermental ‘rent seeking’ alias bermental calo.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita diduga mempunyai peran tersebut.
“Kami menduga dua menteri itu bermental rent seeking dan harus dikaji posisinya,” kata Aznil, Ketua umum Merdeka 100% (DERAP) didampingi Jubir DERAP 100% Amos Hutauruk di kawasan Bendungan Hililr (Benhil), Jakarta Pusat, Jum’at (14/4/2018).
Aznil menambahkan, momentum menjelang bulan puasa dan lebaran banyak pembantu Presiden yang diduga memainkan rent seeking tersebut.
“Kami merekomendasikan agar Pakdhe Jokowi membasmi praktek rent seeking dan jangan mudah percaya dengan data diberikan oleh pembantunya tersebut,” ujarnya.
Aktivis mahasiswa 98 ini menilai, elite di lingkaran pemerintah mudah menggunakan peranannya di musim jelang puasa dan lebaran.
“Para elite secara sistematis menggunakan pengaruhnya untuk mempengaruhi setiap pengambilan keputusan dan perencanaan anggaran. Makanya, kami minta agar Presiden Jokowi lebih berhati-hati,” pungkasnya. (RED/MP)