SORONG, Monitorpapua.com – Sikap Bupati Kabupaten Maybrat terhadap Mahasiswa yang melakukan aksi demo di Kumurkek Ibu Kota Kabupaten Maybrat, mendapat kecaman dari anggota DPR RI Komisi V Jimmy Demianus Ijie, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jimmy mengecam tindakan Bupati Kabupaten Maybrat yang kurang bijak menyikapi aspirasi mahasiswa dengan menggerakan aksi tandingan dan kecaman terhadap Mahasiswa Maybrat waktu lalu di Kumurkek Ibu Kota Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat.
Ketegasan ini disampaikan Jimmy Demianus Ijie dalam jumpa pers di kediamannya Kota Sorong, Kamis (30/7) kemarin. Betapa tidak, aspirasi mahasiswa tidak mendapat tempat di hati Pemerintah Daerah untuk memperbaiki kepincangan daerah membuat sejumlah mahasiswa menggelar aksi untuk menyampaikan pendapat di depan umum termasuk kekecewaan mahasiswa terhadap kinerja Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak hukum.
Penilaian Jimmy Demianus Ijie, sikap demokratis demo mahasiswa tentu menggunakan akal sehat dan terpuji. “Mahasiswa berhak menilai, mengoreksi, dan menyampaikan pendapat,”tegas Jemmy Idji anggota DPR RI itu. Bahkan Jemmy heran mengapa tidak ada perkembangan pembangunan di Kabupaten Maybrat selama 10 tahun Kabupaten ini berdiri. “Inilah yang dinilai mahasiswa sehingga mereka melakukan aksi demo,” tegas Anggota DPR RI.
Lebih lanjut, Jemmy Idji mengatakan, 10 tahun ini tidak ada Kantor Bupati, tidak ada kantor DPRD, rumah sakitpun juga tidak ada, tetapi biaya pembangunan puskesmas sangat fantastis. Nilainya mencapai miliaran rupiah. Itupun pembangunannya mangkrak, ini kan lucu. Jadi pihak aparat penegak hukum harus mencari tahu dana dipakai kemana,” tegas Anggota DPR RI Komisi V kepada sejumlah wartawan
Jimmy Demianus Ijie heran dan sesali aksi tandingan diduga secara sengaja menggerakkan elemen tertentu untuk memprovokasi keadaan. “Itu aksi tandingan setengah sehat. Jadi kalau ada aksi menandingi aksi mahasiswa, saya katakan itu aksi akal sehat dilawan dengan aksi setengah sehat. Karena masih ada orang-orang, pegawai-pegawai, kepala kepala kampung yang digiring untuk lakukan aksi tandingan melawan mahasiswa yang masih berpikiran positif,” ujarnya.
Anggota DPR RI Komisi V Jimmy Demianus Ijie dari Fraksi PDI Perjuangan mengecam sikap Bupati Maybrat terkesan mengintimidasi aksi mahasiswa.
“Kamu dari kampung mana dan bapak kamu nama siapa. Lalu sekarang ada aksi sweeping, mengecek mahasiswa. Adakah saudaranya yang bekerja di Maybrat atau mengikuti test CPNS. Saya kuatir pengumuman hasil test keluarganya yang mengikuti test tidak lulus. Maka saya akan berjuang di BAKN Jakarta mengecek kecurangan itu, jika ada,” tegas Jimmy Ijie.
Jemmy Idji yang telah berpengalaman dalam dunia politik itu berpesan kepada Bupati Maybrat agar penerimaan PNS sesuai mekanisme yang ada bukan merekayasa hasil perolehan nilai test dan menendang mereka yang lulus test.
Praktisi Politisi Partai Moncong Putih PDIP itu lebih tegas berpesan kepada semua daerah yang ada didapil pemilihan Provinsi Papua Barat, agar penerimaan PNS sesuai hasil perolehan nilai test mereka, dan jangan ada yang sengaja untuk bermain main dengan hasil CPNS.
“Lembaga Bantuan Hukum ‘Gerimis’ bentukan saya Jemmy Demianus Ijie terbuka 1 x 24 jam. Silahkan datang dan sampaikan pengaduan kerena semua warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum Kantor LBH Gerimis terbuka 24 jam. Bijaklah sebagai pemimpin di Maybrat,” tegas Jimmy Demianus Idjie.
Redaksi mencoba menghubungi Bupati Maybrat Bernard Sagrim untuk meminta tanggapan balik via telepon seluler dan pesan WhatsAps, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban dari Bupati Maybrat. ( Ren/T.Girsang/MP)