SORONG, PAPUA BARAT DAYA, monitorpapua.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor, S.Sos., M.A.P., menyampaikan amanatnya yang dibacakan Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Hugo Rizal Wisnugroho, S.Si, kepada 34 peserta bertempat di Asrama Haji Kota Sorong, Kamis 8 Juni 2023
Luksen Jems Mayor, S.Sos., M.A.P., mengajak seluruh penyuluh non-PNS agar berinovasi. “Sebagai salah satu instansi vertikal, Kementerian agama harus tanggap terhadap perubahan, memperbaiki kelemahan terhadap kinerja birokrasi, menciptakan efektifitas kerja dan pelayanan khususnya pada Bimas Katolik Papua Barat menuju masyarakat Katolik Papua Barat yang mandiri.
Menurut Luksen Jems Mayor, S.Sos., M.A.P., Penyuluh agama Katolik mempunyai peran penting dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 79 tahun 1985 bahwa Penyuluh agama mempunyai peranan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai panutuan dan sebagai penyambung tugas pemerintah”.
Penyuluh agama merupakan ujung tombak perpanjangan tangan atau wakil kementerian agama secara khusus bimas Katolik dalam melaksanakan penerangan agama di tengah pesatnya dinamika perkembangan masayarakat Indonesia. Peranannya sangat strategis dalam rangka membangun mental, moral dan keberimanan umat Katolik yang dilayalani serta mendorong peningkatan kualitas kehidupan umat dalam berbagai bidang baik di bidang agama maupun pembangunan.
Oleh karena itu, para penyuluh agama diharapkan menjadi pelopor iman di tengah umat terlebih saat ini, kita memasuki tahun politik. Penyuluh harus hadir sebagai corong kementerian agama yang tidak menjadikan umat menjadi alat poitik (depolitisasi agama)
Penyuluh harus memberikan kesejukan di tengah masyarakat, ketika ada perselisihan, penyuluh agama harus berada di posisi yang bear dan tidak mencederai salah satu pihak yang berselisih sehingga semua nyaman.
Penyuluh merupakan garda terdepan yang mampu membimbing umat manusia untuk mewujudkan nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam merawat kebhinekaan.
Akhirnya, dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat dengan resmi membuka “Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Katolik Non-PNS di Kota Sorong.
”Tuhan memberkati kIta selalu,,” tutup Luksen Jems Mayor, S.Sos., M.A.P.,
Dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kota Sorong, Rofiul Amri, S.Pd., M.Pd., atau mewakili, Kepala Kantor Kantor Kemenag Kabupaten Sorong, Andris Sani, S.Pak., Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Maybrat Martinus Antoh, S.Th., M.Pd.K., Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tambrauw, Fransiskus Wombon, S.Ag., Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil Kemenag Papua Barat, Hugo Rizal Wisnugroho, S.Si., Kepala Seksi Bimas Katolik Kemenag Kabupaten Maybrat, Tambrauw, Kabupaten Raja Ampat, narasumber, moderator serta seluruh undangan dan peserta para penyuluh dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Raja Ampat atau yang mewakili. (Ren)