SORONG-PBD, Monitorpapua.com – Pastor Izaak Bame dari Keuskupan Manokwari Sorong mengirim surat Kepada Yth. 1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta. 2. Menteri Agama di Jakarta.
Salam dalam persaudaran izinkan saya Pastor Izaak Bame, Pastor Gereja Katolik Keuskupan Manokwari (KMS) Sorong Papua Barat Daya mewakili seluruh Masyarakat KATOLIK yang berdomisili di Indonesia dan Luar Negeri mendatangi Presiden Republik Indonesia dan Mentri Agama dalam bentuk tulisan ini memohonkan berapa hal:
Pertama: Mohon memberikan penjelasan secara terbuka kepada Masyarakat KATOLIK terkait dengan belum diangkat dan lantik seorang DIRJEND BIMAS KATOLIK agar Masyarakat Katolik tidak bertanya-tanya.
Kedua: Mengapa berapa tahun dipertahankan seorang PELAKSANA TUGAS.
Ketiga: Apa memang di Negara Republik Indonesia tercinta ini tidak ada lagi MASYARAKAT KATOLIK yang bisa menduduki jabatan DIRJEND BIMAS KATOLIK.
Keempat: Kalau memang Presiden Republik Indonesia dan Mentri Agama merasa Masyarakat KATOLIK INDONESIA tidak punya HAK untuk mendapat pelayanan dari Negara Republik Indonesia maka sebaiknya disampaikan secara baik dan bertanggung jawab bukan ditunjukkan dengan SIKAP DIAM apa lagi terkesan MALAS TAHU DENGAN KEADAAN MASYARAKST KATOLIK yang hidup di Negara tercinta ini.
Kelima: Cara Presiden dan Mentri Agama memperlakukan Masyarakat KATOLIK INDONESIA dengan cara menomor duakan Hak untuk mendapat Pelayanan Publik maka memberi indikasi kuat bawah negara Republik tercinta memperlakukan sistem agama mayoritas mendapat prioritas dari negara. Sedangkan masyarakat minorias diabaikan atau kalau ada sisa barulah diingat dan cara ini sedang melukai hati masyarakat Katolik Indonesia.
Hal ini terbukti dari berapa hal
1.Test PNS-ASN Guru mata pelayajaran Agama Katolik MASYARAKAT KATOLIK selalu mendapat jatah paling banyak 1-5 orang seakan-akan di Negara Indonesia tercinta ini tidak lagi Masyarakat Katolik.
2.Test TNI-POLRI pada tingkat Akademi juga mengalami hal yang sama.
3.Dunia usaha-Bisnis kelompok Agama Mayoritas didukung sepenuhnya oleh anggaran Negara sedangkan Masyarajat Katolik dibiarkan jadi MISKIN.
4. Bangun Rumah Ibadah Agama Mayoritas mendapat dukung anggaran Negara sedangkan Masyarakat Katoliks sulit mendapat anggaran dari Negara.
Sekali lagi lewat tulisan ini saya berharap Presiden Republik Indonesia dan Mentri Agama bisa menjawab kerinduan saya atas nama Masyarakat Katolik Indonesia untuk segera menunjuk dan melantik seorang DIRJEND BIMAS KATOLIK yang DEFINITIF. Salam Pastor Izaak Bame. (*/Ren)