SORONG, Monitorpapua.com.- Mahasiswa Katolik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sorong, Program Studi Keperawatan, semester II, hari ini mengadakan diskusi tentang Agama dan Etika Memiliki Peran Penting Dalam Profesi Keperawatan, Sabtu (5/7). Bersama Dosen Pengampu Matakuliah Pendidikan Agama Katolik, Laurentius Reresi, S.S.,M.M., para mahasiswa diajak untuk menggali kebenaran agama dan menghubungkannya dengan profesi keperawatan.
Dua belas mahasiswa itu adalah Adriayana Sebenan, Elisabeth O. Patti, Monika Klarisia Toker, Frisna Santi Tuturop, Herlina Palungan, Bernadeta Heatubun, Emelda Trivonia Susure, Ofri Maria Kuruwop, Elisabeth Fatia, Margaretha R.N. Uje, Jhon Frits Mandesi dan Veronika Tuturop.

Menurut mahasiswa, agama menjadi sumber utama dan memotivasi mahasiswa STIKES Papua Program Studi Keperawatan untuk melayani dengan tulus, berkorban dengan sepenuh hati, berdedikasi dan penuh pengabdian.
Tentu, agama dapat menjadi sumber motivasi kuat bagi mahasiswa Keperawatan dalam memberikan pelayanan yang tulus dan penuh kasih kepada pasien. Hal ini disampaikan para mahasiswa saat diskusi Dosen Pengampu matakuliah Pendidikan Agama Katolik bersama 12 mahasiswa Katollik Progdi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sorong. Bertemakan “Agama dan Etika Keperawatan”.
Dosen Pengampu, Laurentius Reresi, S.S., M.M., membuka diskusi dan mengatakan ajaran agama membentuk kerangka moral individu, termasuk mahasiswa keperawatan, dan memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan etis. Agama juga berperan memenuhi kebutuhan spiritual pasien, yang merupakan aspek penting dari kesehatan holistik.

Dua belas mahasiswa menemukan nilai-nilai agama, seperti kepedulian, kesabaran, kasih sayang, rasa hormat, kejujuran, kebaikan, keadilan, dan tidak merugikan pasien dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Sedangkan nilai Etika keperawatan yang menjadi prinsip mengatur perilaku perawat dalam praktik menjadi diskusi serius para mahasiswa Stikes. Pasalnya, menjadi perawat yang professional, tentu mereka dibekali dengan ilmu tentang Etika Keperawatan menjadi pedoman bagi perawat dalam melaksanakan tugasnya.
Etika keperawatan ini berhubungan antara perawat dan pasien, serta bagaimana para mahasiswa keperawatan ini bersikap dan bertindak terhadap orang lain, termasuk diri sendiri, rekan kerja, dan masyarakat. Etika keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.

Maka, yang harus diperhatikan mahasiswa keperawatan adalah prinsip etika keperawatan yang umum dikenal meliputi menghormati hak pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan mereka sendiri. Melakukan tindakan bermanfaat bagi pasien dan mempromosikan kesejahteraan mereka. Menghindari tindakan yang dapat membahayakan pasien. Keadilan: Memastikan bahwa semua pasien diperlakukan secara adil dan setara, tanpa diskriminasi. Menyampaikan informasi yang jujur dan akurat kepada pasien dan keluarga. Menjaga kerahasiaan informasi pasien. Menepati janji dan komitmen kepada pasien. Bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan perawat.
Banyak kasus yang didiskusikan dan dijelaskan dosen Pengampu yang merupakan tindakan pelanggaran aspek etika keperawatan sewaktu melakukan pelayanan. Misalnya sejumlah kasus pelanggaran etik yang terjadi di Indonesia seperti salah suntik yang dilakukan perawat, bayi tertukar, salah memberi obat, pasien jatuh dari tempat tidur, aborsi yang dilakukan perawat dan dokter, bayi melepuh karena ditinggal perawat, pembiaran pasien sehingga terlambat mendapatkan pelayanan medis merupakan hal-hal yang masih saja terjadi dalam perawatan pasien. Hal tersebut bisa saja terjadi karena perawat kurang memperhatikan prinsip etika dalam asuhan keperawatan. Banyaknya keluhan pasien karena ketidakpedulian perawat.

Akhir dari diskusi, mahasiswa membuat kesimpulan bahwa Agama memberikan nilai-nilai dan prinsip moral yang membimbing tindakan perawat, sementara etika keperawatan menyediakan pedoman profesional untuk memastikan praktik yang bertanggung jawab dan beretika. Kemudian, agama dan etika memiliki peran penting dalam keperawatan, membentuk landasan moral dan perilaku perawat serta mempengaruhi pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
“Perawat adalah tenaga professional yang bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,” terang dosen pengampu. (Laurent R)











