SORONG, Monitorpapua.com.- Mahasiswa-Mahasiswi beragama Katolik yang sedang mengeyam pendidikan di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kota Sorong Semester I berdiskusi tentang ‘Toleransi Antarumat Beragama’ di ruang ilmiah Kampus Poltekes Sorong. Kegiatan diskusi ilmiah dibimbing Dosen Pengampu Agama Katolik Laurentius Reresi, S.S.,M.M. Diskusi toleransi umat beragama merupakan salah satu tema menarik mahasiswa Poltekes.
Mahasiswa berdiskusi toleransi beragama merupakan cerminan dari semboyan nasional “Bhinneka Tunggal Ika” yang menjunjung tinggi perbedaan dan kesatuan. Menjaga hubungan baik dan silaturahmi dengan tetangga, teman, atau rekan kerja yang berbeda agama. Dengan enam agama yang diakui di Indonesia, toleransi menjadi hal yang vital untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.

Dosen pembimbing Pendidikan Agama Katolik, Laurentius Reresi, S.S., M.M., menjelaskan toleransi adalah sikap menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan serta kepercayaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat, “Yang sangat penting untuk toleransi menjaga keharmonisan, stabilitas sosial, dan perdamaian di negara yang majemuk seperti Indonesia. Sikap ini terwujud dalam tindakan tidak memaksakan kehendak, tidak mencela atau menghina agama lain, serta menjaga hak setiap orang untuk menjalankan keyakinannya secara damai tanpa diskriminasi,” terang Dosen Pengampu.
Menurut Mahasiswa Progdi Keperawatan pentingnya toleransi antarumat beragama karena toleransi menjadi kunci utama dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan harmonis di tengah keberagaman agama. “Dengan toleransi, umat beragama dapat menghindari perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan keyakinan,” terang Mahasiswa.
Ditambahkan Mahasiswa Kebidanan, sikap saling menghormati antarumat beragama adalah pilar penting untuk menciptakan dan menjaga perdamaian maka menghargai dan memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama tanpa adanya diskriminasi. “Tidak mengganggu aktivitas ibadah umat agama lain, menghargai pemeluk agama lain yang sedang beribadah, menjaga semua tempat ibadah.

Akhir dari Diskusi ilmiah, mahasiswa Katolik Semester I Poltekes menyimpulkan beberapa poin penting terkait Toleransi umat beragama memperkuat persaudaraan antarumat beragama. Toleransi pasti ada saling pengertian dan pengampunan atas perbedaan-perbedaan, hubungan sosial antarmasyarakat menjadi semakin baik. Hal ini membuka peluang untuk bersatu dalam kerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Terciptanya harmoni dan kerukunan dalam masyarakat.
“Sebagai mahasiswa ilmiah, kita terus menginternalisasikan dan melaksanakan sikap menghormati perbedaan keyakinan agama, menjaga lingkungan yang damai dan aman. Dalam suasana yang toleran ini, tentu semua mahasiswa merasa nyaman untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing tanpa merasa cemas dan takut. (Laurent R)