Memasang CCTV atau Berjaga-Jaga Setiap Waktu ?

34
Memasang CCTV atau Berjaga-jaga setiap Waktu (Luk. 12:39-48)
Memasang CCTV atau Berjaga-jaga setiap Waktu (Luk. 12:39-48)
- Iklan Berita 1 -

SORONG, Monitorpapua.com.-  Memasang CCTV atau berjaga-jaga setiap waktu? Mimbar Agama Katolik pada hari ini bertemakan Berjaga-jaga. Sebuah ajakan yang mengarahkan hati kepada Tuhan. Untuk itu, kita patut berseru Pujilah Tuhan selama-lamanya dalam doa dan karya. Mari kita renungkan bersama-sama Injil Lukas 12: 39-48.

Saudara-saudari, Mengapa kita diminta berjaga-jaga? Apakah ada sesuatu yang akan terjadi dengan diri kita? Atau hanya kata-kata sekedar menakut-nakuti kita. Tentu tidak. Kita  Simak sebuah kejadian ini. Ada sebuah peristiwa, suatu pagi saat masih sepi di halaman rumah mewah orang kaya, terjadi pencurian. Pemilik rumah kehilangan barang-barang elektronik dan uang yang berada di dalam tasnya karena diambil pencuri yang berjumlah dua orang. Kejadian itu begitu cepat tanpa diketahui pemilik rumah karena terlelap tidur. Pemilik rumah baru mengetahuinya Ketika mereka bangun dari tidur. Lalu mereka segera berpikir tentang perlunya cctv sebagai pengaman. Isterinya mengusulkan adanya pos satpam sedangkan anaknya mengusulkan ide membayar penjaga malam dan memelihara seekor anjing penjaga rumah. Bagaimana sikap kita jika hal ini terjadi pada kita masing-masing. Mari mengambil sikap.

Berjaga-jaga itu sering tidak kita pikirkan bahkan kita cuek saja dengan situasi dan malas tahu. Orang baru mulai berjaga-jaga kalau sudah ada kejadian. Tuhan Yesus mengingkatkan kita dalam bacaan Injil hari ini (Lukas 12:39-48) mengenai sikap iman untuk berjaga-jaga. Yesus menjelaskan Kerajaan Allah dengan sebuah perumpamaan tentang pengurus rumah tangga yang terus berjaga-jaga dengan melaksanakan tugasnya saat tuan rumah datang,

Tuhan Yesus mau menegaskan kepada para murid-Nya bahwa berjaga-jaga adalah sebuah sikap iman dan harapan serta kasih. Namun sikap berjaga-jaga bukan berarti tanpa aktivitas. Tuhan Yesus justru sebaliknya mengatakan bahwa berjaga-jaga dalam keadaan sedang melaksanakan tugas yang dipercayakan maka ada banyak juga yang dituntut  daripadanya. Untuk itu kita sebagai orang Kristen harus siap siaga melaksanakan semua amanat Kristus sambil menantikan kedatangan Kristus yang Mulia.

Kemudian, kita terus berjaga-jaga dan berharap bahwa Anak Manusia datang pada saat yang tidak disangka-sangka. Yesus berfirman “Hendaklah kalian juga siap sedia. Karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tidak kalian sangka-sangka”. Yesus mengajak kita untuk siap siaga sambil melaksanakan karya amal kasih dalam hidup, sambil menantikan kedatangan-Nya dalam kemuliaan. Kedatangan Anak Manusia akan terjadi pada akhir zaman, tetapi datanganya kematian tidak bisa kita duga. Oleh sebab itu, kita diajak untuk selalu berjaga-jaga. Ada yang bertanya seandainya esok terjadi kiamat apa yang akan kita lakukan? Ada yang menjawab berdoa, ada juga yang menjawab berpuasa serta bermatiraga. Tetapi Tuhan Yesus menegaskan berjaga-jaga dengan melakukan tindakan baik.

Semakin medalam permenungan kita maka kita hendaklah siap sedia dan berjaga-jaga. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus bermaksud hendaknya hidup kita selalu siap menantikan Kerajaan Allah. Sikap berjaga-jaga itu bukan berarti kita hidup di bawah tekanan atau selalu ber was-was dan kuatir. Sikap yang dimaksudkan Yesus adalah kita perlu berbuat yang baik agar Ketika Kerajaan Allah datang,  kita tidak kelabakan. Bercermin pada bacaan Injil hari ini sikap yang perlu kita bagun adalah siap dan sigap. Siap berbuat baik dan sigap membantu orang yang membutuhkan uluran tangan kasih kita. Sekeceila pa pun perbuatan kita merupakan bentuk nyata dari berjaga-jaga. Yesus ingin agar kita terus berjaga-aga bukan berarti berdiam diri dan diluputi ketakutan. Kita berjaga-jaga secara Kristiani berbuat kebaikan dan mengusahakan kasih bagi orang lain.

Semoga bacaan Injil pada hari ini mengingatkan kita agar sikap berjaga-jaga. Sikap ini bukan berarti berdiam diri dan bersembunyi melainkan kita diajak untuk keluar dari diri kita sendiri, berbuat kebaikan sebanyak mungkin agar Ketika tiba waktunya kita dapat mempertanggungjawabkan kepada Tuhan segala kebaikan kita sehingga kita pun dilayakan untuk masuk  dalam Kerajaan-Nya

Waspadalah terhadap segala godaan yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan agar tidak menjerumuskan kita dalam cobaan yang tidak kita inginkan. Sekali lagi waspadalah terhadap godaan yang merusak hidup kita. (*/sumber inspirasi)

*)Penyuluh Agama Katolik Kota Sorong: Laurentius Reresi

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini