PAPUA BARAT, Monitorpapua.com – Salah satu Bandar Togel yang berdomisili di Papua Barat membuka rahasia perjudian Toto Gelap (TOGEL). Namun Bandar Togel itu, tak mau namanya dipublikasikan media karena bisa mencoreng nama baik oknum Bandar Togel lainnya se Papua Barat.
Tim wartawan Monitorpapua.com menemui Bandar Togel di salah satu tempat mengaku dirinya berminat membuka Judi Togel di Provinsi Papua Barat namun harus ada yang melindungi dirinya dari jerat hukum.
Perlahan-lahan Sang Bandar ini mengaku kalau dirinya bisa menjadi Bandar Besar jika ada pihak-pihak yang membantunya termasuk oknum wartawan dan pemilik media. “Saya bersedia menjadi Bandar Togel Besar yang penting Bandar Togel lainnya disingkirkan oleh aparat penegak hukum,” akunya kepada tim investigasi.
Bahkan menurut oknum Bandar Togel itu, dirinya bisa memberi jutaan rupiah kepada media jika membekenginya. Dengan semangat Sang sumber Bandar Togel ini mengaku, selama satu bulan yang menjadi Bandar Togel sangat beruntung meraup uang miliaran rupiah. “Saya mau kase tahu sama wartawan ya, judi togel itu sangat menguntungkan. Hasil judi togel itu dibagi-bagi ke semua pihak termasuk oknum wartawan, oknum penegak hukum dan oknum-oknum pejabat lainnya,” akunya.
“Setoran ke sejumlah oknum setiap tanggal 15 dan 30 bulan berjalan. “Keuntungannya besar. Makanya judi togel ini masih bertahan di Papua Barat,” celetuknya lagi sambil menunjukkan bukti foto penjualan.
Sejumlah masyarakat yang ditemui Tim investigasi mengaku permainan Judi Togel meresahkan warga masyarakat karena keberadaan lapak judi toto gelap kian marak. Anehnya hampir sebagian besar warga membeli kupon togel. Betapa tidak, hampir semua gang ada lapak Togel. Bahkan ada lapak yang terbuka lebar namun ada juga yang menggunakan loket tertutup.
Tim Investigasi yang berada di Kota Manokwari yang dijuluki Kota Injil menelusuri setiap gang ternyata banyak lapak togel. Daerah lain seperti Kaimana, Teluk Bintuni, Wondama, Fak Fak, Tambrauw, Maibrat, Teminabuan, Kabupaten Sorong atau Sorong Raya juga memiliki lapak penjualan togel. Tak ketinggalan hampir semua titik di wilayah Kota Sorong seperti sekitar Km.12 masuk, Moyo Permai dan beberapa lapak beroperasi dengan bebas, hanya berjarak beberapa meter saja ada lapak Togel.
Bandar Togel ini mengaku tetap berjudi Togel karena dibantu oknum aparat penegak hukum. Namun kata Sumber itu, jika dibiarkan maka rakyat di Tanah Papua hanya bisa bersandar pada judi togel. “Aparat Kepolisian harus bertindak tegas, tangkap oknum Bandar besar yang telah meraup miliaran rupiah,” tegasnya lagi
“Praktek haram ini, bisa menjadi virus di tengah masyarakat. Aparat penegak hukum harus bertindak, bukan hanya pengecer yang ditangkap, namun bandar besar yang setiap 15 hari setor kepada oknum penegak hukum harus ditangkap. Kalau sudah seperti ini, siapa yang menangkap dan siapa yang ditangkap?,” celetuk Rihen kepada Tim Investigasi.
Seorang Ibu Rumah Tangga yang rumahnya bersebelahan dengan lapak togel ditemui Tim Investigasi mengaku akibat judi togel, terjadi pertengkaran dalam rumah tangga. “Tetangga sering bertengkar akibat suami setiap hari membeli kupon togel,” celetuknya.
Sejumlah sumber yang ditemui Tim investigasi mengatakan judi togel membuat masyarakat Kota Sorong bermalas-malasan dan tak mau bekerja lagi. Bahkan tingkat kriminal semakin meningkat seperti pencurian dan lain-lain karena hasilnya pencurian dipakai untuk membeli toto gelap atau togel. “Bahkan ada yang menjadi korban tabrakan untuk mendapat nomor plat motor,” kisah Pual.
“Kami sangat berharap, aparat penegak hukum segera memberantas peredaran judi toto gelap atau togel ini yang sudah beredar sejak September 2020 lalu,” pintah sejumlah warga di Kelurahan Klamana Kota Sorong.
Bahkan sumber itu mengaku akan mengirim surat terbuka kepada Kapolda Papua Barat, Kapolri dan Presiden RI Jika aparat penegak hukum di Papua Barat tidak bertindak tegas memberantas perjudian yang makin marak.
Informasi yang diterima Tim Investigasi menjamurnya judi Togel di Provinsi Papua Barat karena diduga ada oknum wartawan dan oknum penegak hukum yang membekengi perjudian ini dengan sejumlah pihak. Bahkan Bandar Togel yang tak mau sebutkan namanya tanpa ragu-ragu mengaku ada oknum penegak hukum yang membekenginya. “Ada oknum penegak hukum yang membekengi kami,” ucapnya.
Sejenak Tim Investigasi membaca KUHP pasal 303 jo UU No. 7 tahun 1974 bahwa semua bentuk perjudian adalah kejahatan, pelaku dan penyedia dapat diancam hukuman penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun dan denda 25 juta Rupiah. (Tim)