
SORONG, Monitorpapua.com – Seluruh Gereja Katolik di dunia merayakan Hari Raya Minggu Palem, termasuk Indonesia juga Paroki-Paroki di Keuskupan Manokwari Sorong. Di Kota Sorong ada Paroki Kristus Raja (Katedral) Kampung, Paroki Santa Maria Bintang Laut Doom, Paroki Emaus HBM Baru, Paroki Santo Petrus Remu, Paroki
Santo Arnoldus Janssen Malanu dan Stasi Santo Yosef Freinademez, serta Paroki Santo Yohanes Pembaptis Km 14 Klasaman.
Beberapa Paroki yang sempat mengirim kegiatan perayaan ke Redaksi antaranya, Paroki Emaus (Reno Hukum dan Novita Gemas), Stasi Santo Yosef Freidanemetz (Frans Tupan), Paroki Santo Paroki Santo Yohanes Pembaptis.
Sesuai data, Agenda Uskup dalam masa Sengsara Trihari Suci akan mengunjungi sejumlah Paroki. Kunjungan Pertama Uskup di Paroki Emaus sekaligus merayakan Misa Kudus bersama umatnya.
Kunjungan Uskup pada Hari Raya Palm di Paroki Emaus mendapat sambutan meriah dari Pastor Paroki RP. Adrianus Dorange, OSA bersama umat paroki Emaus. RP. Adrianus Dorange, OSA., mendampingi Yang Mulia Uskup Manokwari Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega merayakan Misa Kudus di Gereja Katolik Emaus Kota Sorong, Papua Barat.
Keduanya
mengangkat dan melambai daun Palma bersama umat Paroki, mengenang tradisi dan peristiwa menyambut kedatangan Kristus memasuki Kota Yerusalem 3000 tahun yang lalu.
Seleberan utama Uskup H.Datus Lega didampingi Pastor Adri OSA merayakan Misa kudus pemberkatan daun-daun Palma dan mengadakan perarakan memasuki Gereja sebagai awal perayaan memasuki Pekan Suci, Minggu (10/4).
Peristiwa yang sama dilakukan Pastor Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman, RD Izaak Bame, berkumpul bersama umatnya di pekarangan Gereja untuk membuka perayaan liturgi Minggu Palm.
“Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan,” doa Uskup dan semua Imam di masing-masing Paroki.
Usai memberkati daun-daun Palem dilanjutkan pembacaan Injil Lukas 19:28-40. Dalam Homili singkat, Mgr. H.Datus Lega mengajak umat Katolik untuk mengenangkan dan menghayati peristiwa Yesus yang memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun palma.
Konon, dicatat media ini daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering digunakan Gereja Katolik untuk menyatakan kemenangan para Martir adalah mereka yang mati dibunuh karena Kristus. Maka sekarang kita menggunakan daun palma untuk menyongsong kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.
Uskup juga mengajak umat Emaus untuk bermatiraga pada Pekan Suci dalam menghayati pengorbanan Yesus di Kayu Salib.
Misalnya, pengorbanan seorang suami kepada istri dan anak-anaknya harus tulus, itulah arti pengorbanan. Melalui pengorbanan Yesus, wafat Yesus di Salib kita diajak untuk setia dalam berbagai aspek kehidupan.
Sedangkan di Paroki Santo Yohanes Pembaptis, RD Izaak Bame dalam khotbahnya mengajak umat untuk melihat peristiwa Yesus masuk kota Yerusalem.
“Minggu Palma itu memperingati Yesus sebagai Raja yang dielu-elukan masuk ke Yerusalem. Dalam tradisi Gereja Katolik, Minggu Palma merupakan momen untuk memperingati Yesus ke kota Yerusalem, sebelum disalib dan wafat pada Jumat Agung. “Maka satu hal penting dilakukan Yesus adalah ketaatan-Nya kepada Bapa di Surga,” ucap Pastor Bame sekaligus mengajak umat menghayati dua peristiwa Minggu Palm yakni Yesus masuk kota Yerusalem dan Saatnya memasuki sengsara dan wafat Yesus.
Dilanjutkan pendarasan Kisah Sengsara Tuhan dari Injil Lukas 23:1-49 oleh Pembaca Passio masing-masing Paroki dalam keadaan duduk sekitar 1 jam menghayati penderitaan Kristus, dilanjutkan Khotbah Uskup di Emaus, sedangkan Paroki khotbah para Imam. Kemudian perayaan Ekaristi serta Berkat Perutusan.
(Siska G/Laurent R)