
SORONG, Monitorpapua.com – Misa Syukur HUT ke 31 tahun Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) mengusung tema “Kobarkan Cinta dan Semangat untuk Mewujudkan Kesejahteraan Bersama” diiringi koor WKRI KMS menyambut kedatangan Pastor Adri Durenge, OSA dan Pastor Yohanes Dionisius Bosco Galus, SVD memasuki altar Tuhan.
Dalam salam pembuka Misa, Pastor Adri Durenge, OSA menyapa kaum Wanita Katolik agar menyadari diri bahwa Wanita Katolik RI bukan Organisasi Politik, melainkan sebuah wadah atau organisasi yang mendidik kaum wanita Katolik menjadi Pemimpin Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
“Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) bukanlah organisasi politik. WKRI adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang berperan penting membantu Gereja mewujudkan nilai-nilai kemanusian di tengah masyarakat. Akan lahir pemimpin-pemimpin yang bijak. Yang lebih penting juga mendidik Wanita Katolik Republik Indonesia menjadi pemimpin bangsa dan Negara, pemimpin terbaik dalam keluarga, Gereja dan masyarakat,” ucap Pastor Adri Durenge, OSA.
Pastor Adri Durenge melanjutkan perayaan sesuai liturgi Gereja Katolik. Dalam khotbah perayaan Ekaristi syukuran HUT WKRI DPD KMS di Paroki Emaus, Pastor Adri mengajak seluruh wanita Katolik untuk melihat realita hidup dengan segala macam tantangannya.
Pastor Adri mengatakan dalam kehidupan sehari-hari, ada pelbagai kejadian yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita selama ini, sehingga memunculkan permasalahan yang harus ditangani dan diselesaikan, baik secara fisik maupun emosi.
“Sebagai manusia kita kerap menyangkal atau menghindari berbagai macam masalah yang timbul dalam kehidupan melalui berbagai macam cara. Ada sikap skeptis, emosi marah dan sedih yang hadir sebagai bentuk pertahanan diri,” kata Adri.
Hal ini tentu saja masih terbilang wajar, kata Pastor Paroki Emaus, sebab tanggapan kita saat mendapatkan sinyal bahaya dari permasalahan yang hadir memancing untuk mempertahankan diri.
Namun, ada cara yang jauh lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan dalam hidup, yaitu menghadapinya dengan senyuman yang manis walaupun tidak semua orang bisa melakukannya.
“Para Ibu adalah wanita yang bijaksana menjadi Sahabat Allah dan mampu memancarkan kasih dan kebaikan Ilahi dalam keluarga maupun dalam organisasi. Salah satu jalan untuk memperoleh hikmat dan kebijaksanaan Allah adalah membaca dan merenungkan Firman Allah. Sebab, Firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua,” tegasnya.
Firman Allah itu hidup, betapa berharga dan bernilainya Firman Allah dan kebijkansanaan Ilahi yang menuntut wanita Katolik hidup dalam terang Ilahi,” ajak Pastor Adri.
“Hanya orang-orang bijaksana yang mampu memandang masalah secara jernih dan terbuka. Kebijaksanaan tidak dapat hadir begitu saja di dalam diri kita, sebab ada proses kehidupan yang membuat seseorang mampu menjadi pribadi yang bijaksana,” pesan Pastor Paroki Emaus.
Mengakhiri khotbahnya, Pastor Adri Durenge, OSA memberikan motivasi untuk menjadi orang bijaksana dalam wadah WKRI, yakni WKRI DPD KMS yang bijak harus mampu merencanakan segala sesuatu dengan matang sebelum mengambil keputusan. Ingat, segala perkataan dan tindakan selalu dipertimbangkan dalam terang Firman Allah,” ucapnya.
Kemudian, wadah WKRI merupakan wadah yang mendidik wanita Katolik yang siap menjadi pemimpin. “Ingat, Kebijaksanaan mampu mengendalikan setiap permasalahan yang ada, mempertimbangkan setiap langkah sebelum menentukan tindakan tepat untuk dilakukannya demi kesejahteraan orang banyak.
Kebijaksanaan menjadi nilai tertinggi digemari dan dicari dalam hidup setiap manusia. Orang yang bijaksana selalu mengedepankan nilai-nilai universal dalam mengambil keputusan.
Mereka tidak terkesan terburu-buru maupun tertekan saat menghadapi masalah, sebab biasanya orang yang kurang bijaksana selalu tergesa-gesa dalam mengambil tindakan.,” kata Pastor Adri.
Menjadi Pemimpin adalah pribadi yang bertanggung jawab saat masalah datang menghampiri organisasi. Orang yang bijaksana selalu berusaha berpikiran positif ketika menghadapi segala macam problematika, mampu mengatur emosi dan memiliki tingkat kesabaran yang tinggi, mampu mengatur emosi dengan baik, tidak mudah marah, mampu mengendalikan kecemasan, hingga meredam kesedihan.
Mempunyai pikiran positif, berusaha ketika menghadapi segala persoalan yang ada, semua masalah pasti ada jalan keluarnya. WKRI DPD Sorong harus belajar dari orang lain jika kritikan disampaikan bisa menjadi sarana untuk berkembang agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik.
“Allah adalah sumber hikmat dan kebijaksanaan. Untuk mendapatkan hikmat dan kebijaksanaan Ilahi, WKRI perlu memohon dari Allah sumber kebijaksanaan Ilahi. Kebijaksanaan jauh lebih bernilai dari segala apa pun yang kita miliki.
Karena dengan Kebijaksanaan Allah, membuka hari dan pikiran manusia untuk menemukan jalan dan cara terbaik dalam menggapai damai sejahtera dalam hidup WKRI,” tutup Pastor Adri melanjutkan perayaan Ekaristi Kudus. Perayaan Misa Syukut HUT Ke 31 WKRI dihadiri ratusan anggota dan pengurus serta sejumlah tamu undangan lainnya termasuk kaum Bapak Katolik. (Siska Gurning, Ren)