Pengamat Politik Komunikasi: Presiden RI Mengangkat Wakil Jaksa Agung Sangat Tepat

65
Pengamat Politik Komunikasi Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing
- Iklan Berita 1 -

JAKARTA, Monitorpapua.com – Pengamat Politik Komunikasi Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai diangkatnya Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Setia Untung Arimuladi menjadi Wakil Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo membawa angin segar bagi institusi Adhyaksa tersebut, terutama dari segi komunikasi dalam membangun citra Korps tersebut.

Betapa tidak, Setia Untung yang notabene pernah menjadi Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan RI itu memiliki tracking komunikasi dan Informasi yang mampuni, sosok yang tepat dan cerdas dalam membangun citra penegakan hukum yang ditangani institusi tersebut.

“Menurut pemantauan saya, di beberapa pemberitaan dari jejak digital nama sosok Setia Untung Arimuladi membangun komunikasi di ruang publik sangat tinggi, ketika membangun citra Kejaksaan. Sebuah langkah strategis dari aspek komunikasi, ketika Pak Presiden Jokowi mengangkatnya untuk mendampingi Pak Jaksa Agung Burhanuddin,” ujar Emrus kepada wartawan, Jakarta, Minggu (3/5/2020).

Emrus melihat dimanapun jabatan yang di embannya dari rekam jejak digital dalam menyampaikan pesan ke ruang publik, sosoknya sangat mampuni di bidangnya, selain memberikan informasi yang sifatnya teknis dalam penanganan kasus, juga membangun citra intitusinya dalam sebuah kegiatan.

“Sosok beliau ketika menjadi Kapuspenkum, penyajian informasi soal hukuman mati, penangkapan buronan korupsi di Luar Negeri dan hal-hal teknis penanganan perkara cukup tinggi. Begitu juga ketika beliau menjadi Kepala Kejati. Selain itu kegiatan di Badan Diklat yang jarang sekali sebuah intansi pemerintah yang memiliki bidang ke Diklatan memberikan informasi ke ruang publik melalui media,” ucapnya.

Nah, Setia Untung ini kata dia berbeda, sosoknya kerap masuk ke ruang publik untuk menunjukan kerjanya, melalui pemberitaaan. Meski ketika itu sebagai Kepala Badan Diklat, pemberitaannya selalu membawa citra intitusi Kejaksaan.

“Saya lihat sosoknya tak membatasi media. Dari jejak digital pemberitaan, selain muncul di media nasional, dia juga tampil di media-media lokal. Saya lihat, dia menguasai jaringan media lokal,” ungkap Komunikolog Indonesia itu.

Jadi, sudah tepatlah ketika Setia Untung mendampingi Jaksa Agung Burhanuddin selain pembagian tugas di internalnya, juga selalu hadir ke ruang publik apalagi sosoknya sebagai ‘tiger’ Reformasi Birokrasi yang dikenal berhasil membawa Badiklat Kejaksaan menjadi kampus para calon jaksa itu menjadi Zona Integritas dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) akhir tahun 2018 dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) akhir tahun 2019.

“Ketika beliau menjadi penanggung jawab reformasi birokrasi sebagai Wakil Jaksa Agung, tranparansi dan akuntabilitas Kejaksaan semakin paten. Nah, jika pun kedepan dari segi pemberitaan yang muncul nama Pak Setia Untung itu berarti membawa nama Jaksa Agung, dan citra Kejaksaan di mata publik semakin baik. Demi membangun kepercayaan masyarakat kepada institusi itu, tentunya diiringi para jajarannya juga. Jangan citra intitusinya sudah baik di media, tapi masih ada oknum jaksa yang ‘nakal’, mari saling membantu jaga nama institusi ya kan,” tutur Direktur Eksekutif EmrusCorner tersebut.

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo mengangkat Setia Untung Arimuladi sebagai Wakil Jaksa Agung lewat Keputusan Presiden Nomor: 76/TPA Tahun 2020 tanggal 27 April 2020 yang disampaikan secara resmi oleh Jaksa Agung Burhanuddin pada Rabu 29 April 2020. ( Edw/Ren/IWO)
[20:30, 5/4/2020] Laurent Pers: Foto belum ada.
[20:30, 5/4/2020] Laurent Pers: Pastor Moderator Izaak Bame, Pr Menyurati PMKRI Pusat Dugaan Praktek KKN

SORONG, Monitorpapua.com

Jika ada dugaan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, apa kata dunia. Pastor Moderator Keuskupan Manokwari Sorong, Pastor Izaak Bame, Pr.menyurati Ketua Presidium Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PP-PMKRI) untuk mempertimbangkan usulan sejumlah oknum yang mengatasnamakan cabang PMKRI di Kepala Burung Papua Barat terkait penolakan Pilatus Lagoan sebagai Komda PMKRI Papua Barat.

Selain itu, Pastor Moderator yang juga salah satu Senior PMKRI Jayapura St.Efrem 1990-1995 sempat menyurati Uskup Manokwari Sorong menanggapi informasi dan tuntutan 3 cabang PMKRI Papua Barat, yaitu cabang Sorong, Bintuni dan Sorong Selatan mendesak Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI), Benidiktus Papa untuk segera mencopot dan menggantikan Pilatus Lagoan yang ditunjuk sebagai Ketua Komisaris daerah (Komda) PMKRI Papua Barat.

Pastor Izaak Bame, Pr meminta perhatian Herman Syufi Ketua PMKRI Cabang Sorong St.Agustinus untuk segera mengambil sikap tentang Polimik pengurus Komda PMKRI Papua Barat.

Pastor Moderator Izaak Bame memberikan pendapat sebagai berikut Pertama Rekomendasi 3 cabang itu bukan satu satunya dasar pertimbangan. Jadi rekomendasi itu bisa dipakai dan bisa juga tidak dipakai

Kedua, Hengky dan Herman adalah adik kakak kandung, maka secara organisasi tidak sehat sehingga rekomendasi dari cabang Sorong bisa hangus karena terjadi dugaan praktek KKN.

Ketiga, Pengurus cabang Manokwari lebih kenal Pilatus dan Hengky sehingga merekomendasikan Pilatus maka cabang lain siap menerima keputusan itu juga

Keempat, Secara organisasi setiap keputusan pasti ada prosedurnya maka keputusan yang diambil oleh PENGURUS PUSAT menurut saya tidak salah yang penting Pilatus dan Hengky itu nama yang diajukan maka salah satu dari dua nama itu ditetapkan sebagai Ketua. “Saya belum melihat manfaat lebih yang dituntut oleh Herman Syufi sebagai ketua cabang Sorong tentang pengurus KOMDA ini,” tegas Pastor Izaak Bame

Kelima, menurut P.Izaak Bame, Pr., senior PMKRI itu, pihaknya belum melihat kinerja dari kedua nama itu yang diajukkan sebagai kandidat. “Saya sebagai Senior PMKRI Jayapura belum bisa memberi penilaian dan tanggapan secara mendalam karena berada jauh dari Pengurus PMKRI. Namun sebagai senior PMKRI saya menerima keputusan Pusat yang punya tanggung jawab terhadap organisasi maka saya sarankan kepada 3 cabang yang telah memberikan rekomendasi kepada Hengky Syufi lebih baik bersama Pengurus PMKRI tiap Cabang yang ada di Papua Barat berjiwa besar menerima keputusan yang ada yaitu menerima Pilatus Lagoan sebagai Ketua Komda Papua Barat yang sudah dilantik oleh Pengurus Pusat demi eksisnya PMKRI di Papua Barat,” ujar Pastor Moderator.

Pastor Izaak Bame meminta pihak Pengurus PMKRI perlu kerja nyata daripada ribut soal siapa yang menjadi Ketua Komda. Demikian pikiran saya tidak bermaksud meremehkan tuntutan yang diajukan oleh 3 cabang yang ada, Salam. Demikian penyampaian Pastor Izaak Bame, Pr kepada Redaksi monitorpapua.com, senior PMKRI Jayapura St.Efrem 1990-1995, tembusan kepada Pastor Moderator, Uskup KMS, Pengurus PMKRI dan diarsipkan Pastor Izaak Bame, Pr. (RED-MP/ Ren/IWO)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini