“Peter Tukan, Para Pastor di Papua tidak membutuhkan Nasehatmu”

2941
Pastor Izaak Bame, Pr.

SORONG, Monitorpapua.com – Seruan Moral Para Pastor Pribumi di Tanah Papua harus dibaca baik-baik bukan seperti tanggapan Peter Tukan yang tidak mengerti seruan moral itu maka dengan tegas Pastor Izaak Bame, Pr mengatakan, Para Pastor di Papua tidak membutuhkan Nasehatmu Peter Tukan”

Demikian ditegakan Pastor Izaak Bame, salah satu Pastor Pribumi di Tanah Papua. Sebagaimana dilansir salah satu media online yang ditulis Peter Tukan, maka kepada Peter Tukan, saya Pastor Izaak Bame, Pr, salah satu dari 147 Pastor yang bersama menyampaikan seruan terkait situasi di Papua pada 10 Desember 2020 yang merupakan tanggal dimana diperingati hari Hak Asasi Manusia sedunia. Dalam jumpa pers para Pastor seluruh tanah Papua sebagai salah satu keprihatinan atas situasi yang terjadi di Papua dan jumpa pers yang terdiri sepuluh (10) butir itu kemudian mendapat tanggapan dari Peter Tukan.

Saya tidak tahu persis apa yang mendasari pikiran dari Peter Tukan sehingga memberi tanggapan atas jumpa pers para Pastor karena Peter Tukan bukan alamat seruan para Pastor, sepertinya Peter Tukan merasa bertanggung jawab dan mesti memberi tanggapan atas seruan para Pastor se tanah Papua.

Terkait tanggapan Peter Tukan, saya Pastor Izaak Bame, Pr, memberikan tanggapan sebagai berikut:

Pertama: Kami para Pastor yang berkarya di Tanah Papua tidak membutuhkan NASEHAT seorang yang bernama Peter Tukan, karena saudara bukan pimpinan dan rekan kerja kami. Sepuluh butir seruan Pers para Pastor di Papua merupakan bagian yang selama ini kami lakukan dan karena kami lakukan maka kami berani bersuara supaya bagi siapa saja yang menjadi biang utama konflik perlu tahu diri dan bisa menentukkan arah perubahan.

Kedua: Sepertinya saudara Peter Tukan tidak setuju kalau kami Para Pastor di Papua tidak boleh bersuara atas kenyataan yang terjadi atau dengan kata lain Peter Tukan mau sampaikan ke kami para Pastor kenapa mau bicara situasi yang sesungguhnya yang terjadi di Papua ke publik. Justru sebenarnya saya dan para Pastor bertanya kepada Peter Tukan apa si peranmu bagi kehidupan Masyarakat dan Umat Asli Papua sehingga Peter Tukan bisa merasa bertanggung jawab untuk memberi tanggapan atas seruan kami para Pastor.

Saya sebagai Pastor dan Orang Asli Papua yang mengalami konflik perkepanjangan di Tanah Papua mau ingatkan kepada Peter supaya sibuk pada dirimu bukan sibuk urus tanggung jawab para Pastor apa lagi masalah Orang Asli Papua.

Ketiga: Sepertinya Peter Tukan senang kalau konflik terus terjadi di Tanah Papua dan biarkan konflik itu terjadi saja tanpa ada keprihatinan dari pihak lain untuk turut membantu mencari jalan keluar demi kebaikkan bagi banyak pihak. Sikap itu tercermin dalam tanggapan saudara dimana saudara katakan bahwa seruan itu bukan hal baru ibarat pita yang tinggal diputar kembali, saya jadi heran apakah Peter Tukan sudah pernah terlibat dalam menangani penyelesaian konflik Papua sehingga merasa ini kan salah sendiri dari orang Asli Papua yang mau ciptakan konflik atau kah memang Peter mau kami para Pastor jangan bicara tentang situasi konflik yang menyebabkan Orang Asli Papua hidup terancam di Tanah leluhurnnya.

Keempat: Dari seluruh tanggapan saudara Peter seakan-akan kami para Pastor tidak pernah berbuat apa-apa bagi Masyarakat dan Umat Asli Papua, saya kembali tegaskan kepada Peter Tukan bahwa saudara ada di Tanah Papua tidak diminta atau diundang apa lagi ditugaskan oleh siapa pun terutama Masyarakat dan Umat Asli Papua lebih khusus Umat Katolik. Kami para Pastor bersuara karena kami dengar, alami dan rasakan penderitaan Masyarakat dan Umat Asli Papua bukan sekedar bicara manis macam Peter Tukan yang tidak tahu dari mana datangnya di Tanah Papua.

Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami para Pastor yang bekerja di Tanah Papua terutama 147 orang Pastor yang telah secara bersama mengeluarkan “SERUAN BERSAMA PADA JUMPA PERS TANGGAL 10 DESEMBER 2020 TIDAK MEMBUTUHKAN NASEHAT DAN TANGGAPAN PETER TUKAN”. Semoga tanggapan ini menjadi perhatian buat Peter Tukan pada waktu mendatang sibuk urus diri dan pekerjaanmu dari pada sibuk urus kami para Pastor. Salam (Rlis/MP)

- Iklan Berita 2 -

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini