
TAMBRAUW, Monitorpapua.com – Master Plan Pembangunan Kabupaten Tambrauw sebagai Kabupaten Konservasi yang ramah lingkungan telah dipersiapkan Bupati Gabriel Asem, SE.MSi sejak Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten induk Sorong.
Hal ini terlihat dari visi-misi Bupati Tambrauw Gabriel Asem dalam pelbagai Forum Nasional maupun International, selalu memperkenalkan Master Plan Kabupaten Tambrauw ke Publik.
Sesuai Master Plan Bupati, Pemerintah Daerah telah membagi wilayah Tambrauw menjadi beberapa zona yakni Kawasan Pelabuhan, Bandara serta kota Jasa berpusat di Distrik Sausapor. Maka Kota Fef yang sudah ditetapkan Undang-Undang dijadikan Ibukota Pemerintahan. Sedangkan Distrik Kebar, Miyah dan Yembun dikembangkan menjadi Pusat Agropolitan.
Tahun 2019 ini, secara perlahan-lahan Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh ASN membenahi diri untuk berkantor di Kota Fef. Pada beberapa kesempatan Bupati Gabriel Asem telah menyatakan sikap untuk segera pindah dan berkantor di Kota Fef.Tahun 2019 ini Pemerintah Tambraue sudah membuka kantor di Fef dan perlahan-lahan pindah ke Ibu Kota Kabupaten di Fef,” kata Bupati pada beberapa pertemuan.
Bahkan pada hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019, Pemerintah Kabupaten Tambrauw akan menyelenggarakan upacara HUT RI di Kota Fef. Bupati akan memimpin upacara 17 Agustus di Fef,” ujar Sekda Engelbert Kocu, MM.
Sedangkan Kota Sausapor dipersiapkan menjadi Kota Jasa, kata Bupati Tambrauw. Bupati Gabriel Asem mengatakan keunggulan Sausapor dan Abun juga dipersiapkan sebagai Kota Jasa. Pasalnya, keunggulan Sausapor dan Abun dijadikan sebagai kota jasa karena berada pada pintu gerbang ditunjang topografi yakni Sausapor berada di wilayah pesisir pantai dengan sebuah pelabuhan yang berhadapan dengan Samuder Pasifik. Kota Jasa Sausapor memiliki profil daratan yang memanjang, mengikuti bibir pantai utara Kabupaten Tambrauw pesisir utara Kepala Burung Provinsi Papua Barat.
Selama 10 tahun usia Kabupaten Tambrauw, Sausapor yang dijadikan Ibukota Sementara Kabupaten Tambrauw dengan topografi pesisir pantai, telah dijadikan tempat wisata menarik, didukung satu dermaga serta bandar udara peninggalan perang dunia kedua di Werur yang kini telah berfungsi didarati pesawat berbadan kecil karena belum didukung fasilitas penerbangan.
Sausapor kini banyak dikunjungi orang untuk mencari lapangan kerja, juga peluang membuka usaha, sedangkan sejumlah tourist domestik dan mancanegara perlahan-lahan mendatangi Sausapor karena pariwisata yang sangat menarik sebab wilayah Kabupaten Tambrauw juga menjadi Kabupaten Konservasi yang sangat menarik dunia International.
Namun hingga kini, Kota Jasa Sausapor belum memiliki hotel dan mall dengan skala besar karena daya beli masyarakat masih kurang. Namun demikian, Pemda Tambrauw telah merancang dan menjadikan Kabupaten Tambrauw sebagai Kabupaten Konservasi dan daerah Pariwisata dunia.
Hal ini menjadi perhatian Bupati dan Wakilnya untuk memajukan Kabupaten Tambrauw berdasarkan pembagian zona wilayah agar dapat berkembang dengan pesat. (Ren/Gerry/IWO)