Usai Misa Kudus, Umat Katolik Paroki Santo Yohanes Pembaptis Kota Sorong Donor Darah

118
- Iklan Berita 1 -

SORONG, Monitorpapua.com – Pastor Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong, Pastor Izaak Bame, Pr., dari Keuskupan Manokwari Sorong mengajak seluruh umat Katolik Klasaman Kota Sorong untuk turut mendonorkan darahnya bagi keselamatan orang lain. Perbuatan konkret kemanusiaan ini merupakan bukti nyata  Umat Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Kota Sorong dalam hidup berparoki dan bermasyarakat. Mari kita mendonorkan darah untuk menyelamatkan orang yang sangat membutuhkan darah saat ini di Rumah Sakit. Demikian ajakan Pastor Paroki Izaak Bame, Minggu (21/7) pukul 11.00 Wit

Kesempatan itu, KetuaTim Penyelenggara, Laurens Djawa mengucapkan terimakasih kepada  Dinas Kesehatan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong Provinsi Papua mendatangkan Tim Medis dengan peralatan medis lengkap memeriksa kesehatan umat Katolik di Aula Santo Yohanes Paulus II usai Misa Kudus Minggu 21 Juli 2019. Tim Medis yang diketuai dr. Arsina, MM memeriksa kesehatan setiap pendonor darah dengan teliti.

Tim Medis sembari melayani satu persatu pendonor menjelaskan darah merupakan salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia, keputusan menyumbangkan darah melalui donor darah  dapat menyelamatkan satu kehidupan, atau bahkan beberapa nyawa sekaligus. Namun, tidak hanya menguntungkan bagi penerima darah saja tetapi donor darah juga memberikan manfaat bagi pendonornya.

Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santo Yohanes Pembaptis, Yosep Laxmana dan istri Irene Ella turut mendonor darah. Kesempatan itu, Ketua DPP mengatakan setiap tahun Umat Paroki Santo Yohanes Pembaptis turut mendonor darahnya untuk kehidupan orang lain yang sangat membutuhkannya.

Liputan Monitorpapua.com dari sumber mengatan Data WHO kebutuhan darah di Indonesia per tahun mencapai sekitar 5,2 juta kantong darah, sementara yang terpenuhi hanya sekitar 4,2 juta kantong darah

Angka yang kurang dari target ini mengakibatkan banyak rumah sakit masih sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan transfusi darah.

Menurut Tim Medis RS Sele Be Solu, Donor darah secara teratur dapat menurunkan kekentalan darah. Kekentalan darah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Semakin kental darah yang mengalir dalam tubuh, semakin tinggi kemungkinan terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh darah. Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah dapat meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah.

Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi lebih stabil dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian diketahui orang yang rutin melakukan donor darah memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung 88 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak melakukan donor darah,” terang Tim Medis.

Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sorong Raya/Papua Barat 2, Laurentius Reresi ikut mendonorkan darahnya bagi kehidupan orang lain. “Setetes darah sangat dibutuhkan orang lain yang sangat membutuhkannya,” kata Ketua IWO.

Hasil pengamatan Ketua IWO, kurangnya ketersediaan darah diperkirakan merupakan akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya. “Manfaat donor darah tidak hanya dirasakan oleh penerima donor saja, melainkan juga pendonor. Salah satunya, manfaat donor darah menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, sebagaimana dijelaskan dokter bersama Tim Medis,” terang Ketua IWO.

Tak lupa usai mendonor darah, para pendonor diberikan suplai makanan dan vitamin pengganti darah yang telah didonorkan. “Semoga darah yang telah didonorkan menjadi berkat bagi mereka yang sangat membutuhkannya,” ungkap Yosep Laxmana, Ketua DPP Santo Yohanes Pembaptis. (SISKA GURNING/KEVIN R)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini