
SORONG, Monitorpapua.com – Uskup Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) Mgr. Hilarion Datus Lega memimpin Misa penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Pembaptis Kota Sorong, 28 Juni 2024, pukul 17.00 wit.
Perayaan ini sekaligus merayakan Ulang Tahun Paroki Sto. Yohanes Pembaptis dan ucapan syukur atas ulangtahun Imamat Uskup ke 40 Tahun, juga Ulang Tahun Episkopal Uskup Hilarion Datus Lega ke 21 Tahun.
Misa syukur dipimpin selebran utama Yang Mulia, Uskup H. Datus Lega didampingi Pastor Paroki RD. Izaak Bame dan dua orang imam.
Perayaan yang bertemakan “Terimalah Roh Kudus”, berlangsung di Gereja Paroki Santo Yohanes Pembaptis Kota Sorong dirayakan pada Jumat 28 Juni 2024 dengan jumlah Krismawan-Krismawati sebanyak 72 orang.
Dalam kotbah perayaan misa hari ini, Mgr. Hilarion Datus Lega menceritakan kegiatan retret para imam KMS di Kota Bali sekaligus kegiatan mengunjungi sejumlah Keuskupan dan seminari bahkan sampai di negeri Timor Leste.
Lebih lanjut, Uskup KMS mengatakan Tuhan Yesus yang bangkit menjumpai para murid-Nya dengan suasana khusus. Ia mau memberikan sesuatu yang sangat penting yaitu Roh Kudus. Tuhan Yesus menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus”. Roh Kudus itu turun dalam rupa angin yang keras. Roh Kudus yang dibawakan oleh Yesus adalah Roh baik karena Roh Kudus itu, adalah nafas kehidupan. Roh Kudus dicurahkan kepada kita semua sebagai Roh yang mempersatukan,” terang Mgr. H.Datus Lega.
Sebelumnya, selama 2 bulan lamanya, Para pembina Laurentius Reresi, Meri Matande dan Herlina Kondo Allo telah memberikan materi Sakramen Krisma kepada 72 Krismawan-Krismawati bertempat di Aula Paroki.
“Sakramen Krisma, menandakan seseorang diikat secara lebih kuat dan sempurna dengan Gereja Katolik serta diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus,” terang Pembina.
Lebih lanjut Pembina Krisma mengingatkan para Krismawan bahwa Ketika meletakkan tangan di atas dahi, Uskup akan mengucapkan kalimat yang tertulis dalam buku liturgi, yaitu: “Aku menandai engkau dengan tanda salib dan menguatkan engkau dengan minyak suci atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”.
Seluruh umat Katolik diwajibkan mendapat Sakramen Penguatan atau Krisma sebagai lambang kepenuhan Roh Kudus.
Penerimaan Sakramen Krisma menggunakan dua lambang berikut : Pertama adalah pengurapan dengan minyak Krisma. Minyak merupakan lambang kegembiraan, lambang kehormatan, juga digunakan untuk pengusiran roh jahat, pengurapan atau pengudusan. Dan yang Kedua, yakni penumpangan tangan.
Dengan menerima Sakramen Krisma, sebanyak 72 orang menerima Roh Kudus yang merupakan meterai, tanda bahwa mereka ini milik Allah.
Perayaan ini diakhiri dengan kata sambutan dari Pastor Paroki dan Uskup KMS, dilanjutkan dengan pemotongan kue Ultah Paroki Sto. Yohanes Pembaptis ke 16 tahun. Selanjutnya pemberkatan penutup oleh Uskup Mgr. Hilarion Datus Lega, dan diakhiri jamuan kasih di Aula Paroki. (Ren, Kevin Vatikano Reresi)