CORPORATE UNIVERSITY SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DI ERA DIGITAL

175
- Iklan Berita 1 -

Joko Waluyo

Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Papua

Pengembangan kompetensi ASN merupakan aspek penting yang harus dapat terus terlaksana dengan baik, untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan optimal. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, dijelaskan bahwa pengembangan kompetensi merupakan upaya untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dengan standar kompetensi jabatan dan rencana pengembangan karier. Di mana di dalam salah satu pasalnya secara jelas menegaskan bahwa pengembangan kompetensi PNS wajib dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Pemenuhan kewajiban ASN dalam pengembangan kompetensi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya dengan mengimplementasikan model inovatif yang kini mulai mendapat perhatian Corporate University.

Corporate University atau dalam bahasa Indonesia diartikan universitas perusahaan merupakan implementasi dari konsep learning organization yang disampaikan oleh Senge (1990) dalam buku The Fifth Discipline, The Art and Practice of Learning Organization. Di tengah perkembangan dunia yang semakin global dan kompetitif, menuntut seluruh karyawan dari seluruh level untuk mendapatkan pembelajaran. Istilah Corporate University akhir-akhir ini mulai di dengung-dengungkan khususnya dikalangan birokrasi  pemerintahan  dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Corporate University yang biasa disingkat Corpu (disebutkan sebagai Corpu ASN) adalah sebuah sistem pengembangan kompetensi bagi karyawan berbasis analisis kebutuhan pelatihan dalam rangka mencapai target organisasi atau lembaga. Corpu sendiri bukanlah sebuah lembaga pelatihan atau universitas sesuai dengan kata university, melainkan mengembangkan sistem pembelajaran dalam pelatihan yang lebih fokus pada peningkatan kompetensi-kompetensi tertentu dan spesifik yang merupakan skala prioritas kebutuhan organisasi demi meningkatkan capaian kinerja dan eksistensi organisasi jauh ke depan. Dalam sumber lain, Corpu diartikan sebagai entitas pengembangan kompetensi yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung organisasi induknya dalam mencapai misinya dengan menyelenggarakan kegiatan yang mendorong pengembangan pengetahuan, kearifan serta pembelajaran individu dan organisasi (Allen, 2002).

Era globalisasi dan perkembangan teknologi digital yang pesat, pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi krusial untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Pengembangan kompetensi ASN yang efektif dapat membantu meningkatkan kualitas pemerintahan, layanan publik, dan pembangunan nasional secara keseluruhan. Dalam Undang-Undang ASN telah meletakkan dasar yang kuat bagi perwujudan Birokrasi Kelas Dunia melalui profesionalitas ASN. Semua lini jabatan dalam birokrasi pemerintahan menuntut adanya berbagai jenis kompetensi yang harus dikuasai oleh ASN yang akan mendudukinya. Dalam hal pengembangan kompetensi ASN, Corpu memiliki peran penting dalam pelatihan yang tidak hanya di dominasi oleh pengembangan kompetensi managerial, tetapi juga pada bidang kompetensi teknis dan sosiokultural. Kebutuhan akan pengembangan kompetensi ASN yang baik dan berkualitas, seyogyanya didukung dengan pola atau strategi yang baik. Pengembangan kompetensi saat ini tidak lagi dapat dilakukan dengan pola klasikal atau pembelajaran dalam kelas semata, tetapi dalam lingkup birokrasi pemerintahan, Corpu harus dapat mengadopsi pola lain seperti sistem pembelajaran terintegrasi untuk mendukung pencapaian strategi organisasi dan kebijakan nasional.

Era digital menuntut ASN untuk menguasai keterampilan baru, seperti pengelolaan data, keamanan siber, dan penggunaan teknologi informasi. Corpu dapat menjadi platform yang ideal untuk menyediakan pelatihan yang diperlukan, dengan pendekatan yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi terbaru. Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam proses pembelajaran, Corpu dapat memastikan bahwa ASN tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkan keterampilan tersebut dalam praktik. Pengembangan sistem corpu diyakini sebagai sebuah terobosan dalam dunia pelatihan karena akan berdampak pada perubahan besar desain pelatihan yang tidak lagi hanya terfokus pada pelatihan-pelatihan yang berulang-ulang pada satu jenis pelatihan tertentu saja dengan pelibatan pegawai yang sangat terbatas, tetapi dengan sistem corpu membuka peluang pelaksanaan pelatihan yang lebih bervariatif sesuai dengan kebutuhan organisasi dan  dapat melibatkan banyak pegawai sesuai dengan tuntutan kompetensi jabatannya berdasarkan skala prioritas kebutuhan organisasi. Dengan demikian sistem pelatihan corpu akan berdampak pada peningkatan efektifitas pelaksanaan pelatihan dan efisiensi anggaran pelatihan serta menghasilkan pegawai yang lebih professional.

Keterbukaan pengelola pelatihan terhadap pengembangan Corpu menjadi hal yang penting dalam mengahasilkan sumber daya manusia yang profesional dalam sebuah organisasi. Dapat dibayangkan bahwa jika kualitas sumber daya manusia meningkat, maka dengan sendirinya akan meningkatkan capaian kinerja dan mutu pelayanan publik yang semakin membaik sehingga secara keseluruhan akan meningkatkan performa organisasi. Terwujudnya pengembangan pelatihan dengan sistem Corpu akan membuka peluang sinergitas tenaga pelatihan baik dari tenaga Widyaiswara, para praktisi, akademisi dan pejabat strukrural lainnya terkait mata pelatihan tertentu sehingga mampu menyajikan materi pelatihan yang komprehensif, terarah dan berkualitas khususnya bagi pelatihan teknis tertentu. Sesuai dengan fokusnya, Corpu memiliki produk pembelajaran yang lebih bervariasi yang diarahkan untuk memberikan dampak bagi visi, misi dan sasaran kinerja organisasi. Beberapa produk yang bisa dikembangkan oleh Corporate University di antaranya adalah class learning, e-learning, blended learning, coaching/mentoring, culture change, Knowledge Management System (KMS), on the job training, knowledge sharing, knowledge management working group, community of practice.

Di era digital, Corpu menghadapi berbagai hambatan yang signifikan. Pertama, transformasi teknologi yang cepat menuntut kurikulum dan metode pembelajaran yang terus menerus diperbarui agar relevan dengan perkembangan teknologi, yang sering kali menjadi tantangan bagi struktur pendidikan yang ada. Kedua, integrasi teknologi baru memerlukan investasi besar dalam infrastruktur dan pelatihan, yang bisa menjadi beban bagi organisasi dengan sumber daya terbatas. Ketiga, dengan banyaknya platform pembelajaran digital dan informasi yang tersedia secara luas, Corpu harus bersaing untuk menarik perhatian dan mempertahankan keterlibatan pegawai dalam proses belajar, yang sering kali terhambat oleh gangguan dan prioritas pekerjaan yang padat. Hambatan-hambatan ini menuntut solusi dan inovasi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa Corpu dapat efektif dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan di dunia yang terus berubah.

Solusi pengembangan kompetensi ASN di era digital dengan Corpu dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: pertama, mengimplementasikan sistem kurikulum berbasis “learning journey” yang dinamis. Sistem ini melibatkan pembuatan jalur pembelajaran yang fleksibel dan modular, yang memungkinkan integrasi konten baru secara berkelanjutan. Dalam pendekatan ini, kurikulum tidak disusun sebagai program tetap, melainkan sebagai rangkaian unit-unit pembelajaran yang dapat diupdate atau ditambahkan sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Dengan cara ini, corporate university dapat dengan cepat menyesuaikan materi ajar untuk mencerminkan inovasi terbaru tanpa memerlukan restrukturisasi menyeluruh. Selain itu, sistem ini memungkinkan karyawan untuk memilih dan mengikuti jalur pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan keterampilan mereka, sehingga memastikan bahwa pembelajaran tetap relevan dan up-to-date. Kedua, menggunakan platform pembelajaran berbasis cloud, organisasi dapat mengurangi kebutuhan akan investasi infrastruktur fisik yang mahal, seperti server dan perangkat keras, serta meminimalkan biaya pemeliharaan. Platform berbasis cloud juga memungkinkan akses yang fleksibel dan skalabel ke berbagai alat dan sumber daya teknologi terbaru tanpa harus membeli perangkat lunak atau perangkat keras secara terpisah. Selain itu, banyak layanan cloud menyediakan opsi untuk pelatihan dan dukungan yang dapat diakses secara online, sehingga mengurangi kebutuhan untuk pelatihan tatap muka yang memerlukan biaya tambahan. Dengan cara ini, organisasi dapat mengurangi biaya awal dan operasional sambil tetap memanfaatkan teknologi terbaru dan meningkatkan kapasitas pembelajaran karyawan secara efisien. Ketiga, Corpu dapat mengimplementasikan strategi pembelajaran mikro yang terintegrasi langsung ke dalam alur kerja harian pegawai. Pembelajaran mikro adalah penyajian materi dalam segmen-segmen singkat dan fokus, yang dirancang untuk diselesaikan dalam beberapa menit. Konten ini bisa berupa video pendek, infografis, atau modul interaktif yang langsung relevan dengan tugas yang sedang dikerjakan.

Implementasi Corpu untuk ASN di era digital memerlukan perencanaan yang matang, penerapan teknologi yang tepat, pengembangan kurikulum yang relevan, pelatihan pengajar, serta sistem monitoring dan evaluasi yang efektif. Dengan mengikuti strategi-strategi ini, Corpu dapat membantu ASN dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan teknologi dan meningkatkan pelayanan publik. Melalui pendekatan yang terstruktur dan adaptif, Corpu berpotensi untuk menciptakan ASN yang lebih kompeten, responsif, dan siap untuk memenuhi tuntutan era digital. Corpu menawarkan solusi inovatif dalam pengembangan kompetensi ASN di era digital dengan menyediakan pelatihan yang terstruktur, relevan, dan berkelanjutan. Dengan penyesuaian terhadap kebutuhan teknologi terbaru, penerapan metode pembelajaran berbasis teknologi, dan fokus pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan, Corpu dapat meningkatkan kualitas ASN dan pelayanan publik. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya, dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, Corpu dapat menjadi alat yang efektif dalam menciptakan ASN yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan digital.

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini