SORONG, Monitorpapua.com – Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Bersama Guru-Guru Agama diawali dengan sambutan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sorong Provinsi Papua Barat, Rofiul Amri S.Pd., M.Pd.,.
Kini Kantor Kementerian Agama Kota Sorong memberikan kesempatan kepada seluruh guru agama Katolik di Kota Sorong untuk membuka kegiatan peningkatan kompetensi guru pendidikan agama Katolik.
Maka, bersama puluhan guru Katolik se-Kota Sorong kami mengingatkan kembali kompetensi yang harus dimiliki guru Agama Katolik adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional dan kompetensi spiritual sebagaimana yang disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kota Sorong.
Guru agama adalah pendidik agama yang bertugas menanamkan nilai-nilai keagamaan ke dalam jiwa anak didik. Maka sebagai pendidik, pengajar, penasihat, model dan teladan perlu mendapat bekal menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era digitalisasi ini.
Sebagai bentuk keseriusan para pendidik agama Katolik maka perlu mengikuti perkembangan kurikulum terbaru yakni Kurikulum Merdeka Belajar yang telah dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.
Demikian disampaikan Moderator Yohanes Don Bosco, S.Pd didampingi Klemens Ell, S.Fils., saat membuka kegiatan peningkatan komptensi guru pendidikan agama Katolik tingkat dasar di Aula Santo Yohanes Paulus II Klasaman Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin 27 Maret 2023, menghadirkan dua pemateri yakni Novitasari, S.Pd., dan Maria Pujiati S.Th., S.Pd.
Pemateri pertama, Novitasari, S.Pd., mengajak seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini agar menjadi “Guru Agama Katolik yang Professional, Berkarakter, dan Fleksibel Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar”.
Pemateri Novitasari, adalah salah satu guru penggerak yang telah lulus seleksi, juga lulus program pendidikan guru penggerak terbaik. Kini merasa bertanggung jawab terhadap pendidikan nasional di Negara RI, sekaligus memperbaiki sistem pendidikan berdasarkan kurikulum merdeka belajar untuk membawa kemauan genarasi Indonesia yang unggul di semua bidang.
Menurut Pemateri Novitasari pada sesi pertama ini Kurikulum Merdeka Belajar sangat menarik dan menyenangkan di era digitalisasi maka untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila maka para pendidik perlu mengembangkan kurikulum merdeka belajar yang baik dan benar serta terintegrasi.
Ada inovasi-inovasi baru, relevan dengan Kurikulum merdeka belajar agar terdapat peningkatan kualitas belajar siswa.Usai pemaparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pemateri sesi kedua, Maria Pujiati, S.Th., S.Pd., didampingi Moderator Laurentius Reresi, S.S.,M.M., menghadirkan tema pembahasan tentang “Berbagi Praktik Baik dan Implementasi Kurikulum Mereka Belajar”.
Kesempatan itu, Maria Pujiati meyakinkan para guru agama Katolik untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar di sekolahnya masing-masing tanpa ada beban, tekanan dan keterpaksaan menjadi guru.
Maria Pujiati yang tugas keseharian sebagai Kepala Sekolah SD Kalam Kudus Kampung Baru Kota Sorong itu berbagi praktik model pembelajaran yang baik dan benar, juga penyusunan modul ajar dan strategi pengembangan modul dengan menggunakan perangkat ajar yang tepat. Maria mengajak para peserta untuk kreatif dengan berpedoman pada kurikulum merdeka belajar.
“Kurikulum ini sangat menyenangkan. Maka para guru agama Katolik harus aktif, inovatif, kreatif dan efektif menggunakan model pembelajaran,” ajak Pemateri dengan memberikan ceramah plus, eksperimen, demontrasi, resitasi, diskusi tanya jawab serta sejumlah model pembelajaran sesuai kurikulum merdeka belajar membuat suasana menjadi hidup dan bersemangat. Sejumlah pertanyaan dari para peserta, dijawab dua narasumber Novitasari, S.Pd., dan Maria Pujiati S.Th., S.Pd.
Akhir dari kegiatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sorong Provinsi Papua Barat, Rofiul Amri S.Pd., M.Pd., diwakili Kepala Seksi Bimas Katolik Kota Sorong, Samuel Helyanan, S.Fils. mengucapkan terimakasih kepada pemateri, moderator serta seluruh peserta guru-guru agama Katolik.
Juga ucapan terima kasih kepada Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan baik materi maupun spiritual kepada Kantor Kemenag Kota Sorong khususnya Bimas Katolik untuk membina para Guru Agama Katolik di Kota Sorong.
“Jadi Guru Agama Katolik yang Profesional, Berkarakter dan Fleksibel Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Lembaga Pendidikan masing-masing,” ucap Samuel Helyanan, S.Fils.menutup seluruh rangkaian kegiatan ini. (Ren).