Monitorpapua.com, Manila – Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS), USS Carl Vinson, yang telah bermanuver di Laut China Selatan yang disengketakan telah tiba di Manila, Filipina, Jumat (16/2/2018). Kapal induk itu dikawal kapal perang USS Michael Murphy.
”Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang kami miliki dari pemerintah dan rakyat Filipina,” kata Laksamana Muda John Fuller, komandan Carl Vinson Strike Group dalam sebuah pernyataan.
”Kami memiliki hubungan yang sudah berlangsung lama dan kami ingin terus membangunnya,” ujar Fuller.
Lebih dari 5.500 pelaut dari dua kapal dijadwalkan akan mengunjungi atraksi lokal dan berpartisipasi dalam proyek layanan masyarakat di Manila.
”Kelompok tempur beroperasi di wilayah Indo-Pasifik untuk bekerja sama dengan mitra dan sekutu, mempromosikan kebebasan (navigasi) laut, dan meningkatkan keamanan regional,” kata Layanan Urusan Publik Carl Vinson dalam sebuah pernyataan.
Manuver kapal induk bertenaga nuklir AS di Laut China Selatan hanya berselang beberapa hari setelah China mengerahkan skuadron jet tempur Su-35 untuk bermanuver di atas pulau-pulau reklamasi Beijing di area sengketa tersebut.
Aksi saling unjuk kekuatan kedua negara yang berseteru ini akan membuat situasi di Laut China Selatan akan semakin memanas. Angkatan Laut AS bersumpah untuk terus menghadirkan kapal-kapal perangnya di kawasan tersebut sebagai bukti bahwa Amerika masih memiliki pengaruh regional.
”Kehadiran AS penting,” kata Fuller, kepada wartawan di atas kapal USS Carl Vinson, kemarin. ”Saya pikir sangat jelas bahwa kita berada di Laut China Selatan. Kami beroperasi,” katanya lagi.
Fuller mengatakan bahwa kehadiran kapal setinggi 333 meter itu adalah cara untuk meyakinkan sekutu-sekutu Amerika.
”Negara-negara di Pasifik adalah negara maritim,” ujarnya. ”Mereka menghargai stabilitas, itulah tujuan kita sekarang. Ini adalah kehadiran yang sangat terlihat dan nyata. Amerika Serikat ada di sini lagi,” imbuh dia. (mas/sumber : Sindonews.com)