Kenangan USKUP SAKLIL “Anak Mama Yang Telah Diramal Akan Menjadi Seorang Jaksa” (3)

124

“Dia paling sayang dan paling cinta sama mama. Uskup, kakak kami ini benar-benar anak mama. Dia bisa membela mama mati-matian untuk hal apa saja. Mungkin karena ini juga dia sangat melindungi kami anak-anak perempuan,” ungkapnya.

Mei 2016, Mama Yosefina Rahangmetan dipanggil Tuhan. Namun ada satu kisah menarik di baliknya. Saat itu dokter mengatakan bahwa Mama Yosefina secara medis seharusnya sudah meninggal namun ia masih bertahan. Dokterpun tidak bisa menjelaskan alasan pasti secara ilmu kedokteran.

“Bapak Uskup memanggil kami semua kumpul dengan mama dan berdoa bersama. Habis doa semua saudara kemudian keluar kamar. Tinggal kami bertiga. Uskup lalu memegang kepala mama. Dia bilang pelan-pelan, mama jalan sudah. Saya sudah ikhlas mama pergi. Air mata mama keluar, mama tarik nafas tiga kali dan meninggal di atas pangkuan uskup,” kenang suster sambil terdiam sebentar.

Uskup Saklil suka bermain bola kaki, bisa bermain gitar namun tidak hebat. Tapi di sekolah, ia adalah anak pintar yang selalu berprestasi. Kepintaranya sudah terlihat sejak ia masih kecil.

Ketika uskup dilahirkan, ada orang pintar (yang punya karunia melihat-red) di kampung meramalkan bahwa John kecil suatu saat akan menjadi seorang Jaksa, orang yang akan mengendalikan hukum. Peramal ini juga mengatakan bahwa kepintaran dan kedudukannya akan lebih tinggi daripada semua saudaranya.

“Dia memang pintar orangnya. Sekolah juara terus dibandingkan kami yang lain. Waktu mahasiswa di Jayapura dia ikut PMKRI. Pernah wakili Papua lomba pidato antar provinsi di Bali dan dia dapat juara. Ramalan itu juga terbukti karena dia menjadi seorang jaksa namun bukan seperti yang selama ini kami pikirkan tetapi dia menjadi Jaksa (Uskup-red) bagi Gereja Katolik,” jelasnya.

Kepribadiannya yang tenang, pendiam, humoris, memiliki tutur kata yang ramah terhadap semua orang merupakan sifat bawaan sejak ia masih kecil. Sifatnya ini membuat banyak orang menyukainya, termasuk remaja-remaja puteri jaman itu.

Uskup Saklil juga dikenal sebagai seorang pecinta musik. Bahkan ia telah menciptakan beberapa lagu dan lagu-lagunya sudah tersebar luas di masyarakat. Menurut Suster Rosalina, uskup mewarisi bakat musik dari mama mereka.

“Dia dulu banyak yang naksir tapi dia tidak mau. Mungkin karena dia mau membaktikan hidupnya 4 untuk Tuhan dan Tuhan sudah memilih dia di jalan ini sehingga dia benar-benar menjaga semua itu dengan baik. Kaka ini orang yang tidak mudah percaya sama orang. Selama perjalananya dari kecil dia juga tidak suka menyakiti orang lain. Dia jaga betul hatinya,” ungkapnya.

Sejak 19 Desember 2013 hingga 3 Agustus 2019, Mgr. Uskup John Philip Saklil Pr telah menjadi Uskup Keuskupan Mimika selama 15 tahun 227 hari. Di balik perjalanan ini, ketika ia memilih hidup menjadi seorang gembala (pastor-red), keluarganya tidak menyetujui jalan hidup yang dipilihnya.

- Iklan Berita 2 -

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini