SORONG, Monitorpapua.com – Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Santa Agnes Kota Sorong Sr.Yustin menerima Tim Medis untuk memberikan pelayanan Imunisasi kepada semua anak didiknya di lokasi Sekolah Santa Agnes Sorong terletak di Jalan Merpati samping Grammedia Kota Sorong.
Pasalnya, sesuai data Kemenkes, saat ini masih banyak anak-anak di Indonesia belum mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Maka, ratusan anak di TK Santa Agnes mendapat kunjungan dari Tim Medis Kota Sorong untuk menolong anak-anak memberikan imunisasi Polio. Sebelumnya, anak-anak ini juga tercatat rekam medis sehingga mudah mendapat imunisasi polio.
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ada di dalam saluran pencernaan dan tenggorokan. Mencegah polio dapat dilakukan dengan imunisasi, terutama pada anak usia bawah lima tahun (balita), melalui imunisasi polio tetes maupun imunisasi polio suntik, jelas Tim Medis.
Sumber media, pada kondisi tertentu, seseorang yang terinfeksi polio dapat mengalami kelumpuhan permanen, bahkan sampai menyebabkan kematian. Polio bisa muncul tanpa gejala apapun. Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak dengan cairan yang keluar dari hidung, mulut, dan tinja seseorang yang sudah terinfeksi polio.
Ratusan anak TK Santa Agnes memberanikan diri didampingi pihak Sekolah dan Tim Medis memberikan imunisasi secara teratur.
Menurut Tim Medis Imunisasi polio merupakan vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari gangguan poliomyelitis atau infeksi polio. Vaksin polio ini sangat penting untuk upaya mencegah penularan. Sebab jika dibiarkan tanpa penanganan, polio dapat membahayakan dan mengancam nyawa penderitanya.
Ada dua jenis imunisasi polio yang wajib diberikan kepada anak. Pertama, imunisasi polio oral atau oral polio vaccine (OPV) yang merupakan poliovirus yang sudah dilemahkan. Kedua, imunisasi polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV) yang menggunakan poliovirus yang sudah dinonaktifkan, kemudian diberikan melalui suntikan.
Pantauan media, anak-anak TK Santa Agnes mendapat imunisasi polio oral atau oral polio vaccine (OPV). Dan dengan mudah anak-anak ini menerima imunisasi tanpa ada yang merasa takut atau cemas. Apalagi ratusan anak TK Agnes ini telah mendapat pengetahuan dan praktek kesehatan dari pihak sekolah sejak awal masuk TK Santa Agnes.
Sekolah kami TK Santa Agnes sejak awal anak-anak masuk sekolah hingga proses belajar mengajar selesai, anak-anak diberikan pendidikan kesehatan sekaligus mempraktekkannya di sekolah, seperti makanan, pakaian, ruang sekolah yang bersih dan lestari, cara mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, dan lain-lain. Semuanya kami latih anak di sekolah Santa Agnes," jelas Ibu Tri Guru sapan akrab anak-anak.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal,"terang Tim Medis.
Pemberian imunisasi berjalan lancar. Semua anak-anak mendapat pelayanan kesehatan, terang Kepala Sekolah. (Siska G/IWO)