Memperkenalkan Peralatan Liturgi Gereja kepada Pelajar

106
Memperkenalkan Peralatan Liturgi Gereja
Liturgi Gereja Katolik
- Iklan Berita 1 -

Sorong, Monitorpapua.com

Pastor Kepala Paroki Santo Petrus Remu, RP. Yosep Ola Sabhe, SVD mendampingi Penyuluh Agama Katolik Non PNS, Clemens, Ell, S.Fils, memberikan pengajaran kepada siswa-siswa SMK Negeri 1 Kota Sorong tentang peralatan liturgi Gereja Katolik. Pengajar Agama Katolik di Sekolah Menengah Atas Kejuruan (SMK) Kota, Clemens Ell mengajak siswa-siswi binaannya bertemu Pastor Paroki untuk mendapat petunjuk agar dapat membimbing ratusan anak Katolik. Kesempatan ini, Clemens mengajak anak-anak Katolik bimbingannya masuk ke dalam Gereja Sto. Petrus untuk belajar mengenal peralatan liturgi Gereja, Selasa (27/8)

Clemens, Ell mengatakan setiap Minggu anak-anak dan orangtua pergi ke gereja mengikuti misa. Mereka mengikuti tataperayaan ekaristi dari Liturgi pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Liturgi Penutup. Mereka juga menyaksikan aktivitas Imam memimpin perayaan Ekaristi di Altar dibantu para misdinar. Namun belum paham karena ada banyak peralatan dan perlengkapan misa, perlu diketahui anak-anak sejak dini.

“Yang pernah menjadi misdinar, peralatan misa ini tentunya sudah diketahui namanya. Namun ada juga tidak tahu bahkan masih bingung dengan nama serta kegunaan dari peralatan tersebut,”ujar Clemens

Pastor, Bruder dan Penyuluh Clemens Ell menuju ruang  gereja untuk menunjukkan kepada siswa-siswi peralatan misa dan pakaian liturgi Gereja Katolik sebagai berikut:

Clemens Ell menunjukkan Peralatan Misa sebagai berikut :

PIALA (calix = cawan)

Piala adalah cawan yang menjadi tempat anggur untuk dikonsekrasikan, dimana sesudah konsekrasi menjadi tempat untuk Darah Mahasuci Kristus. Melihat fungsinya, maka Piala harus dibuat dari logam mulia. Piala melambangkan cawan yang dipergunakan Tuhan kita pada Perjamuan Malam Terakhir di mana Ia untuk pertama kalinya mempersembahkan Darah-Nya.

Piala melambangkan cawan Sengsara Kristus (“Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku,” Mrk 14:36); dan yang terakhir, piala melambangkan Hati Yesus, dari mana mengalirlah Darah-Nya demi penebusan kita.

PURIFIKATORIUM

PURIFIKATORIUM itu Berasal dari bahasa Latin “purificatorium”, yaitu sehelai kain lenan. Kain lenan berwarna putih berbentuk segi empat untuk membersihkan piala, sibori dan patena. Sesudah dipergunakan, purifikatorium dilipat tiga memanjang lalu diletakkan di atas piala.

PATENA

PATENA berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena, yang sekarang berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang.

 

PALLA

PALLA berasal dari bahasa Latin palla corporalis yang berarti kain untuk Tubuh Tuhan, adalah kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan, berbentuk bujursangkar, dipergunakan untuk menutup piala.

Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit Romawi untuk menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.

 

Maka bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000, “untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat.

Patena, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas. Patena diletakkan di atas purifikatorium.

CORPORALE

Sehelai kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya. Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda.

Dalam perayaan Ekaristi, imam membentangkan corporale di atas altar sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan anggur. Setelah selesai dipergunakan,korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas Palla.

Urutan aturan menyusun peralatan-peralatan tersebut di atas adalah sebagai berikut :

  • Piala
  • Purifikatorium+sendok kecil
  • Patena (dengan hosti besar diatasnya)
  • Pala
  • Corporal

SIBORI

SIBORI berasal dari bahasa Latin “cyborium” yang berarti “piala dari logam”, adalah bejana serupa piala, tetapi dengan tutup di atasnya. Siboriadalah wadah untuk roti-roti kecil yang akan dibagikan dalam Komuni kepada umat beriman. Sibori dibuat dari logam mulia, bagian dalamnya biasa dibuat dari emas atau disepuh emas.

MONSTRANS

MONSTRANS berasal dari bahasa Latin “monstrans, monstrare” yang berarti“mempertontonkan”, adalah bejana suci tempat Sakramen Mahakudus ditahtakan atau dibawa dalam prosesi.

AMPUL

AMPUL adalah dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti buyung kecil dengan tutup di atasnya. Ampul adalah bejana-bejana darimana imam atau diakon menuangkan air dan anggur ke dalam piala. Selalu ada dua ampul di atas meja kredens dalam setiap Misa.

LAVABO

LAVABO berasal dari bahasa Latin “lavare” yang berarti “membasuh”, adalah bejana berbentuk seperti buyung kecil, atau dapat juga berupa mangkuk, tempat menampung air bersih yang dipergunakan imam untuk membasuh tangan sesudah persiapan persembahan. Sebuah lap biasanya menyertai lavabo untuk dipergunakan mengeringkan tangan imam.

TURIBULUM

TURIBULUM (disebut juga Pedupaan/wiruk), berasal dari bahasa Latin “thuris” yang berarti “dupa”, adalah bejana di mana dupa dibakar untuk pendupaan liturgis. Turibulum terdiri dari suatu badan dari logam dengan tutup terpisah yang menudungi suatu wadah untuk arang dan dupa; turibulum dibawa dan diayun-ayunkan dengan tiga rantai yang dipasang padabadannya, sementara rantai keempat digunakan untuk menggerak-gerakkan tutupnya.

Pada turibulum dipasang bara api, lalu di atasnya ditaburkan serbuk dupa sehingga asap dupa membubung dan menyebarkan bau harum. Dupa adalah harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatan istimewa, seperti pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus.

NAVIKULA

NAVIKULA (disebut juga Wadah Dupa) adalah bejana tempat menyimpan serbuk dupa. Dupa adalah getah yang harum dan rempah-rempah yang diambil dari tanaman, biasanya dibakar dengan campuran tambahan guna menjadikan asapnya lebih tebal dan aromanya lebih harum. Asap dupa yang dibakar naik ke atas melambangkan naiknya doa-doa umat beriman kepada Tuhan.

Ada pada kita catatan mengenai penggunaan dupa bahkan sejak awal kisah Perjanjian Lama. Secara simbolis dupa melambangkan semangat umat Kristiani yang berkobar-kobar, harum mewangi keutamaan-keutamaan dan naiknya doa-doa dan perbuatan-perbuatan baik kepada Tuhan.

ASPERGILUM

ASPERGILUM berasal dari bahasa Latin “aspergere” yang berarti “mereciki”, adalah sebatang tongkat pendek, di ujungnya terdapat sebuah bola logam yang berlubang-lubang, dipergunakan untuk merecikkan air suci pada orang atau benda dalam Asperges dan pemberkatan. Bejana Air Suci adalah wadah yang dipergunakan untuk menampung air suci; ke dalamnya aspergilum dicelupkan.

SACRAMENTARIUM

SACRAMENTARIUM atau Buku Misa adalah buku pegangan imam pada waktu memimpin perayaan Ekaristi, berisi doa-doa dan tata perayaan Ekaristi.

Selesai memperagakan semua peralatan misa dan pakaian liturgi, Clemens Ell meminta para siswa mempraktekkannya kembali di depan Pastore, bruder dan teman-teman kelasnya. Semoga bermanfaat.

 

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini