
MAYBRAT, Monitorpapua.com – Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Manokwari Sorong, RD. Izaak Bame meminta Pangdam XVIII/Kasuari agar segera menarik pasukan TNI yang melakukan penjagaan di kampung Faankahrio Distrik Aifat Timur tengah Kabupaten Maybrat Papua Barat.
Demikian disampaikan Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari Sorong (KMS), Pastor, Izaak Bame, dalam keterangan pers terkait data dan bukti yang diterima media Monitor Papua, Selasa, (6/12) lalu.
Menurut RD. Izaak Bame, sesuai data yang diterima dari Umat Katolik Sto. Andreas Ayata Aifat Timur Maybrat, Gereja Sta. Maria Bunda Allah Kampung Faankahrio Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat dibongkar pihak TNI dan jadikan kantor serta tempat tinggal.
“Atas nama Pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS) kami minta kepada Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat dan Dandim 1809/Maybrat segera menarik aparat TNI yang ditempatkan di Kampung Faankahrio Kamundan Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat,” tegas RD. Izaak Bame.
Lebih fatal lagi sesuai bukti, lanjut RD.Izaak Bame, TNI juga telah membongkar dan merusak benda-benda rohani yang disimpan dalam rumah Ketua Stasi St.Mikael kampung Kamat,” kata Pastor Izaak Bame.
Menurutnya, tindakan TNI yang ditempatkan wilayah Maybrat perilaku melebihi seorang Atheis dan Komunis. TNI yang adalah pengayom dan pelindung rakyat, kenyataan menciptakan kebencian dan permusuhan.
“Cara ini terus membuat hati rakyat asli papua secara khusus umat Katolik semakin benci kepadaTNI. Maka, kami minta kepada Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat agar menindak tegas anggota TNI berperilaku “PREMAN”, seorang preman pun pasti tahu tempat ibadah tidak dirusakkan, mengapa TNI yang katanya penjaga negara bersama ko mentalnya sangat rapuh,” tegas Ketua Kerawam.
Muncul pertanyan apakah TNI ini tidak punya Agama, kalau beragama penghayatannya seperti apa?.
Saat ini, seluruh Indonesia kampanyekan agar Agama menjadi sarana perekat persatuan bangsa malahan ada yang terus mencorengkan perekat bangsa yang dikampanyekan bersama.
“Sekali lagi, kami atas nama Pemimpin Gereja Katolik di Keuskupan Manokwari Sorong meminta kepada Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat dan Dandim 1809/Maybrat agar segera menarik anggota TNI dari Kampung Fankahrio,” pinta Pastor Izaak Bame. (IB)