Peran Widyaiswara Mewujudkan ASN Bertalenta dan Berdaya Saing untuk Indonesia Emas

53
Peran Widyaiswara Mewujudkan ASN Bertalenta dan Berdaya Saing untuk Indonesia Emas
Penulis: Joko Waluyo (Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Papua)
- Iklan Berita 1 -

 

Penulis: Joko Waluyo (Widyaiswara Balai  Diklat Keagamaan Papua)

JAYAPURA, Monitorpapua.comMenghadapi persaingan global yang semakin kompetitif, Indonesia memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, khususnya di sektor Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu elemen penting dalam pengembangan talenta ASN adalah peran widyaiswara. Widyaiswara adalah tenaga profesional yang bertugas mengembangkan kompetensi ASN melalui pelatihan, bimbingan, dan evaluasi yang berkesinambungan. Widyaiswara menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa ASN tidak hanya mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tetapi juga berkontribusi secara maksimal terhadap pencapaian tujuan nasional, termasuk visi Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas 2045 bukan hanya sebuah slogan, tetapi merupakan visi besar yang harus diwujudkan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa, termasuk ASN. Peran ASN sebagai pelaksana kebijakan dan penggerak pembangunan sangat penting. Dengan kompetensi yang unggul dan daya saing global, ASN dapat menjadi motor penggerak pencapaian target-target pembangunan nasional yang mendukung terwujudnya Indonesia sebagai negara maju pada 2045 (Kementerian PPN/Bappenas, 2022).

Di era yang semakin kompleks dan dinamis ini, peran widyaiswara menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Peningkatan kualitas ASN sebagai birokrasi profesional menjadi prioritas utama guna menghadapi tantangan global. Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan tingkat kesejahteraan tinggi, berdaya saing global, dan memiliki SDM yang unggul. Oleh karena itu, pengembangan talenta ASN menjadi hal yang sangat krusial. Widyaiswara berperan penting dalam membentuk ASN yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis tetapi juga soft skills, seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan adaptabilitas.

Menurut Badan Kepegawaian Negara (2023) ASN harus siap menghadapi perubahan cepat, baik di tingkat nasional maupun global. Widyaiswara melalui program pelatihan dapat menciptakan ASN yang inovatif dan tanggap terhadap perkembangan teknologi serta dinamika kebijakan publik yang terus berubah. Widyaiswara memiliki peran tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan etika pelayanan publik yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan secara efektif dan efisien.

Peran widyaiswara dalam meningkatkan kompetensi teknis ASN sebagai upaya menyiapkan SDM yang bertalenta. Widyaiswara di lembaga pelatihan memiliki spesialisasi tertentu, seperti bidang pendidikan dan keagamaan, keuangan negara, manajemen sumber daya manusia, hukum, administrasi publik, dan spesialisasi lainnya. Dalam era digitalisasi, keterampilan teknis yang terkait dengan teknologi informasi juga menjadi fokus utama. Pelatihan terkait dengan teknologi informasi sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa ASN siap menghadapi perubahan dan tantangan global di masa depan (Suharno, 2022). Selain kompetensi tersebut, menurut Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 dijelaskan bahwa ASN juga harus memiliki kemampuan dalam memimpin perubahan, berpikir strategis, serta mampu bekerja sama lintas sektor. Widyaiswara berperan dalam memastikan bahwa ASN yang dilatih mampu menguasai keahlian-keahlian tersebut sehingga bisa berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan nasional.

Selain kompetensi teknis, widyaiswara juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter ASN yang berintegritas. Widyaiswara harus memimiliki kemampuan menanamkan nilai-nilai dasar ASN yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang ASN. Melalui program pelatihan dan pengembangan kompetensi, widyaiswara dapat menekankan pentingnya sikap jujur, bertanggung jawab, serta taat pada peraturan perundang-undangan. Pentingnya sikap tersebut dimiliki widyaiswara untuk memberikan teladan serta materi pembelajaran yang mengedepankan prinsip-prinsip integritas, widyaiswara dapat mendorong ASN untuk menjunjung tinggi etika profesi dalam menjalankan tugas mereka.

Selain itu, widyaiswara berperan dalam menciptakan budaya integritas di lingkungan ASN melalui pendekatan pelatihan berbasis nilai. Melalui metode pembelajaran partisipatif, widyaiswara dapat mendorong ASN untuk terlibat aktif dalam diskusi dan refleksi terkait tantangan integritas yang dihadapi sehari-hari. Dengan cara ini, ASN diharapkan dapat menginternalisasi nilai-nilai integritas secara mendalam dan konsisten menerapkannya dalam pelaksanaan tugas publik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pelatihan yang melibatkan aspek pembelajaran moral dan etika secara signifikan meningkatkan perilaku etis pegawai publik. Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada tahun 2022 menyoroti pentingnya pelatihan etika bagi ASN dalam meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas. Pelatihan yang terfokus pada nilai-nilai etika dan kode etik organisasi mendorong ASN untuk menginternalisasi prinsip-prinsip moral dalam tugas sehari-hari, sehingga meningkatkan pelayanan publik yang lebih transparan dan bertanggung jawab​

Widyaiswara juga berperan dalam membentuk etika kerja dan sikap profesional ASN. Profesionalisme ASN mencakup aspek kompetensi, etika, serta komitmen untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik. Melalui kurikulum yang dirancang secara terstruktur, widyaiswara dapat membekali ASN dengan keterampilan teknis dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas secara efektif. Selain itu, widyaiswara juga dapat menekankan pentingnya sikap disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama yang merupakan bagian integral dari profesionalisme. Dengan pelatihan yang tepat, ASN diharapkan mampu bekerja secara efisien, transparan, dan akuntabel dalam memberikan pelayanan publik. Menurut penelitian oleh Sutopo (2021), ASN yang memiliki nilai-nilai profesionalisme yang tinggi lebih mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Peran widyaiswara sangat penting dalam mencetak ASN yang bertalenta unggul dan berdaya saing tinggi melalui pelatihan yang inovatif, relevan, dan adaptif, Widyaiswara mampu mempersiapkan ASN yang tidak hanya kompeten di tingkat nasional tetapi juga siap bersaing di level global. Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, pengembangan kompetensi ASN yang unggul dan berdaya saing. Tantangan transformasi digital dan kebutuhan kurikulum yang adaptif, justru menjadi peluang untuk terus meningkatkan kualitas SDM demi masa depan Indonesia yang lebih gemilang. Kurikulum pelatihan harus terus diperbarui seiring dengan perubahan kebutuhan di lapangan. Kurikulum yang diajarkan relevan dengan perkembangan kebijakan pemerintah, dinamika sosial politik, serta tuntutan globalisasi. Kurikulum adaptif ini akan membantu mencetak ASN yang fleksibel, inovatif, dan mampu memberikan solusi kreatif atas berbagai tantangan nasional (Fadli, 2022). Dengan demikian, widyaiswara berperan sentral dalam membentuk ASN yang mampu memberikan pelayanan publik yang prima. (*)

2 KOMENTAR

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini